Pesona Dibalik Pribadi Muslimah

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...." Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?" Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya. Lama kemudian, si anak tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.


Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan. "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?" Dalam mimpinya, Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu. Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa. Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah. Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap.




Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya. Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak? Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi. Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan". Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu jika beliau masih hidup, karena di kakinyalah kita menemukan surga.
( sumber : dari milis seorang kawan Special untuk Hari Ibu ).

Itulah pesona pribadi yang lahir dari seorang Ibu/wanita yang tulus, tak pernah lekang oleh waktu, tak pernah lekang oleh usia, sekalipun usia makin lapuk, jika pesona kepribadian itu sudah melekat dalam dirinya, pesona bathiniyah itu akan terus memancar lewat seraut wajah yang tampak, lewat tindakan, ucapan, tindakan juga perbuatan seorang muslimah.

Saudariku?Mutiara-Mutiara yang memancarkan pesona indah itu telah berkilauan sejak masa keislaman mulai merebak ditengah sebagian besar wanita jahiliyyah pada saat itu. Sarah Istri Ibrahim adalah seorang istri yang memiliki Kecantikan yang Luar Biasa, namun tenang dalam menghadapi cobaan, penuh tawakal kepada Allah, pintar dalam memahami resiko yang dihadapi, sehingga Allahpun memuliakan Sarah Istri Ibrahim. Begitu pula Hajar Ibu Ismail, Khadijah, Fatimah Az Zahra dll.. Pesona ?Pribadi? mereka tetap harum dan terkenang sampai sekarang, walau mereka sudah tiada, bahkan diabadikan dalam hadits. Wallahu a'lam


selengkapnya...

Isu Terorisme dan Serangan Terhadap Islam



Oleh Fadly pada
Apakah anda orang yang mengatakan bahwa berjihad menegakkan Syari’ah Islam dan khilafah Islamiyah di bumi Allah adalah tindakan Terorisme ? Jika demikian, berarti anda belum mengerti tentang jihad Islami yang merupakan mukjizat Allah SWT.

Jihad adalah usaha serius untuk membumikan wahyu Allah di muka bumi sehingga tidak ada lagi kezaliman dan fitnah terhadap Islam dan ummatnya. Renungkan firman Allah dalam QS Al Baqarah 2:193 dan QS Al Anfal 8:39.

Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. (QS. Al Baqarah 2:193)

Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari kekafiran), Maka Sesungguhnya Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan. (QS. Al Anfal 8:39)

Fitnah adalah kezaliman dan sifatnya lebih kejam dari pembunuhan, karenanya "Allah mengharamkan kezaliman sampai datangnya hari qiyamat." (HR Muslim)

Allah SWT. memerintahkan kepada Rasulullah SAW. dan ummatnya agar terus memerangi orang kafir dan zalim yang selalu menimbulkan fitnah kepada Islam dan ummatnya. Al Qur’an mengingatkan:

(QS. At Taubah 9:73 dan QS 66:9)

Terorisme dan Ketidakadilan Global

Masalah yang jarang disentuh oleh media massa ketika mengangkat isu terorisme adalah ketidakadilan global. Padahal faktor ketidakadilan global menjadi salah satu pemicu serangan terhadab barat atau objek-objek yang dianggap berhubungan dengan barat. Penjajahan yang dilakukan barat di dunia Islam, termasuk dukungan membabi buta barat terhadap penjajahan zionis Israel di Palestina, merupakan cerminan dari ketidakadilan itu.

Ketika 9 orang terbunuh akibat pengeboman di hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton, banyak orang yang mengecam aksi tersebut. Sikap yang sama seharusnya muncul ketika ratusan ribu umat Islam terbunuh pasca invasi AS di Iraq. Mengutip laporan yang dimuat Jurnal Lancet, lebih dari 650 ribu warga sipil Iraq tewas sejak invasi AS pada tahun 2003 dan jumlah itu tentu saja terus saja bertambah hingga kini.

Amerika serikat dimaklumi marah saat gedung WTC diserang yang menyebabkan sekitar 3000 orang terbunuh. Sebaliknya, tentu bisa dimaklumi juga umat Islam marah ketika pasukan Amerika terus menerus membunuh rakyat sipil di Afghanistan dan Pakistan. PBB mengatakan jumlah penduduk sipil yang tewas di Afghanistan tahun ini meningkat 24 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laporan PBB menyebutkan lebih dari 1.000 orang tewas dalam enam bulan pertama tahun ini. Jumlah korban serangan AS terhadap rakyat sipil di perbatasan Pakistan-Afghanistan pun terus meningkat.

Bandingkan pula sikap dunia barat ketika Israel menyerang Gaza. Angka korban serangan Israel ke jalur Gaza sejak 27 desember 2008 hingga 18 januari 2009 malah mencapai 1313 atau rata-rata 59 orang tewas perhari atau setiap jam lebih 2 orang tewas. Tidak hanya itu, Israel juga mengakui menggunakan senjata kimia yang mengerikan, yakni fosfor putih. Belum lagi yang terbunuh akibat isolasi jalur Gaza oleh Israel. Alih-alih mengecam Israel, Amerika, Inggris dan sekutunya malah membela Israel. Untuk kasus Indonesia, ketidakadilan itu juga tampak dari sikap yang diskriminatif terhadap pembunuhan umat Islam di Ambon, Poso, atau kerusuhan di Sampit.

Berkaitan dengan pengeboman pada juli 2005 di London, pemerintahan Inggris memberikan peringatan bahwa keterlibatan dalam invasi AS ke Iraq telah meningkatkan adanya ancaman serangan balasan terhadap Inggris. Laporan yang bocor dari Joint Terrorims Center (JTAC) Inggris, yang mendahului serangan tersebut, memperingatkan: "peristiwa-peristiwa yang terjadi di Iraq semakin menjadi motivasi dan fokus sejumlah teroris berkaitan dengan aktivitas di Inggris."

Pada april 2005, sebuah laporan yang ditulis oleh Joint Intelligence Committee (JIC) berjudul "International Terrorism Impact of Iraq" bahkan lebih eksplisit menyatakan: “kami menilai bahwa konflik yang terjadi di Iraq telah memperburuk ancaman terorisme internasional dan akan terus memberikan dampak dalam jangka waktu yang lama. Konflik tersebut telah memperkuat kegigihan para teroris yang telah melakukan serangan ke negara-negara barat dan memotivasi orang-oran lain yang tidak melakukannya.”

Seharusnya siapapun yang menginginkan kekerasan global dihentikan, juga harus dengan tegas meminta AS dan negara-negara imperialis lainnya menghentikan kebijakan yang eksploitatif dan diskriminatif terhadap dunia Islam. Masyarakat barat sendiri seharusnya meminta penguasa mereka agar menarik tentara negaranya dari Iraq, Afghanistan, dan negeri Islam lainnya. Termasuk menghentikan dukungan membabi buta terhadap Israel.

Bagi umat Islam, ketidakadilan global ini harus dihentikan. Berharap pada negara-negara imperialis untuk menghentikan kejahatan mereka sangatlah sulit. Karena selama barat masih mengadopsi ideologi kapitalisme, penjajahan akan menjadi metode baku yang tidak berubah. Tidak ada pilihan lagi, kecuali umat Islam bersatu membangun kekuatan global khilafah Islam yang akan melindungi umat Islam dari bulan-bulanan negara imperialis..

Isu Terorisme & Serangan Terhadap Islam

Sebenarnya isu memerangi terorisme yang dilancarkan Amerika dan sekutu-sekutunya adalah perang melawan Islam dan kaum Muslimin. Musuh-musuh Islam mencoba membidik Islam dan kaum Muslimin di balik isu terorisme. Mereka takut dengan bangkitnya kaum muslimin. Dengan demikian mereka berusaha sekuat tenaga dan dengan berbagai macam cara untuk menghancurkan kebangkitan kaum Muslimin, salah satunya dengan melancarkan perang melawan terorisme.

Saat ini umat Islam menjadi tertuduh dan semua ketakutan dengan segala hal tentang Islam, karena selalu dikait-kaitkan dengan isu terorisme. Para pelajar, aktivis Islam dan semisalnya menjadi resah. Mereka khawatir dituduh dan dianggap sebagai sarang dan penyedia serta membantu aktivitas terorisme.

Gerakan-gerakan dakwah pun dicurigai meskipun gerakan dakwah itu terbuka dan tak ada sangkut pautnya dengan teroris. Beberapa orang pun mengawasi ketat anak remajanya yang mau berangkat mengaji. Padahal hal itu tak pernah terjadi sebelumnya. Mereka menanyakan ngajinya sama siapa, tempatnya di mana, dan segala macam secara berulang-ulang.

Bahkan di sebuah wilayah, beberapa orang yang hendak melakukan khuruj (aktivitas yang rutin dilakukan oleh Jama’ah Tabligh) di sebuah masjid, ditolak warga setempat pasca pengeboman di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Warga setempat tak mau daerahnya dijadikan tujuan orang luar. Mereka takut orang-orang tersebut terlibat terorisme.

Sikap paranoid ini muncul belakangan di beberapa daerah. Ini terjadi setelah televisi dengan sangat gencar menyebarkan berita terorisme sejak penyerbuan di Temanggung, Jawa Tengah. Bukannya obyektif, pemberitaan di media massa cenderung menstigmatisasi negatif Islam dan kaum muslimin.

Belum jelas benar siapa pelakunya, media massa langsung menyorot pesantren. Pesantren dianggap mengajarkan jihad dan ini menjadi inspirasi para teroris. Media massa pun sibuk mencari latar belakang orang-orang yang diduga teroris dengan melakukan interogasi dan inkuisisi terhadap almamater, keluarga, dan para tetangga.

Tampa disaring, berita isu langsung disiarkan. Padahal tidak semua sumber berita yang didapatkannya layak disiarkan.

Hal yang sama tidak pernah dilakukan terhadap para koruptor. Adakah media massa yang pernah mengaitkan koruptor dengan almamaternya? Kemudian menyatakan bahwa unversitas X telah mengajarkan korupsi? Atau mencari guru dan dosennya karena dianggap sebagai inspirasi untuk korupsi?

Sikap media ini tidak lepas dari upaya pihak-pihak tertentu untuk menjadikan media sebagai corong dalam menyerang Islam dan kaum muslimin. Lihat saja bagaimana media massa seolah jadi ‘orang bodoh’ dan menurut saja dengan arahan sumber-sumber mereka. Sikap kritis mereka hilang. Bahkan untuk mencari alternatif narasumber lagi. Sampai-sampai ketika sumber-sumber berita mereka memberitakan berita yang salah pun, ditelan mentah-mentah. Perhatikan ketika penyerangan di Temanggung terjadi, dalam siaran langsungnya, mereka seperti koor menyanyikan lagu bahwa teroris yang terbunuh adalah gembong teroris Noordin M Top. Ternyata bukan.

Telah terjadi trial by the press (pengadilan oleh meda massa), yang dampaknya jauh lebih kejam. Media pun tergiring oleh frame berpikir musuh-musuh Islam yang menggeneralisasi para teroris dengan Islam. Isu memerangi terorisme yang dilancarkan Amerika dan sekutu-sekutunya disebarluaskan dan dikerjakan oleh media massa yang pada hakikatnya untuk menghilangkan kebangkitan Islam.

Ironisnya, media massa seolah maklum saja dengan tindakan brutal Amerika dan sekutunya menebar bom dan kematian di mana-mana. Media massa tidak pernah menyebut mereka sebagai teroris, meski korban tewas jauh lebih banyak dan massif.

Media memang telah menjadi alat bagi kapitalisme global dalam mempertahankan hegemoninya. Di era informasi dimana kemenangan ditentukan oleh penguasa sumber-sumber informasi, media massa adalah salah satu pilar kapitalisme.

Barat paham betul bahwa Islam adalah musuh berikutnya setelah komunisme runtuh. Islam adalah ancaman. Karenanya, kebangkitan Islam mesti dihalang-halangi. Caranya bisa melalui hard dan soft power. Untuk itu barat dan antek-anteknya mendekonstruksi persepsi masyarakat terhadap Islam untuk melahirkan sikap moderat bahkan liberal. Mereka tidak mau Islam tampil apa adanya sesuai Al Quran dan As Sunnah. Sikap moderat dan liberal ini dianggap pas dengan hegemoni dan determinasi barat.

Sangat tidak mengherankan bila di tengah isu terorisme yang sedang hangat sekarang tiba-tiba muncul pernyataan beberapa tokoh yang mencoba menggeneralisasi bahwa terorisme itu adalah keinginan menerapkan syariah Islam dalam Daulah Islam. Mereka mencoba menebar ‘pukat harimau’ untuk menjaring aktivis pergerakan Islam.

Mereka sepertinya tutup mata-atau memang sengaja terhadap fakta bahwa tidak semua gerakan yang memperjuangkan syariah Islam dan khilafah setuju dengan aksi terorisme. Modus mereka ini sama dan sebangun dengan gaya Amerika dan barat umumnya melihat Islam pasca tragedi WTC pada September 2001.

Tak mengherankan bila banyak pihak yang menganalisis bahwa aksi-aksi terorisme di Indonesia ini sengaja dimainkan oleh pihak asing. Tujuannya adalah melemahkan umat Islam Indonesia sehingga Islam tidak bisa bangkit menjadi sebuah kekuatan yang besar di negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia ini.

Oleh karena itu perlu waspada terhadap segala tipu daya musuh-musih Islam tersebut. Para pengembang dakwah harus terus istiqomah mendakwahkan Islam dan mengembalikan kejayaan Islam dengan metode dakwah yang dicontohkan oleh Rosulullah SAW.

Siapa Teroris Sebenarnya ? Sadarlah Wahai Kaum Muslimin…!

Jadi, siapakah terorisme yang sebenarnya ? Kalau kita mau meneliti sejarah, maka terlalu banyak dan panjang catatan peristiwa sejarah Amerika yang dapat membuktikan bahwa Amerika adalah teroris sejati. Amerika dengan dukungan sekutunya NATO, berhasil menekan PBB untuk mengembargo Irak.

Jika definisi teror adalah membunuh rakyat sipil yang tak berdosa; anak-anak, wanita dan orang tua, maka mereka atau Amerika adalah teroris paling pertama, teratas dan terjahat yang dikenal oleh sejarah umat manusia. Mereka telah membantai jutaan rakyat sipil tak berdosa di seluruh dunia; Jepang, Vietnam, Afghanistan, Iraq, Palestina, Chechnya, Indonesia dan banyak negara lainnya.

Jika definisi teror adalah membom tempat-tempat dan kepentingan-kepentingan umum, mereka adalah pihak yang pertama, teratas dan terjahat yang mengajarkan, memulai dan menekuni hal itu.

Jika definisi teror adalah menebarkan ketakutan demi meraih kepentingan politik, maka merekalah yang pertama, teratas dan terjahat yang melakukan hal itu di seluruh penjuru dunia.

Jika definisi teror adalah pembunuhan misterius terhadap lawan politik, maka mereka adalah pihak pertama, teratas dan terjahat yang melakukan hal itu.

Jika definisi mendukung teroris adalah membiayai, melatih dan memberi perlindungan kepada para pelaku kejahatan, maka mereka adalah pihak yang pertama, teratas dan terjahat yang melakukan hal itu. Mereka bisa berada di balik berbagai kudeta di seluruh penjuru dunia. Aliansi Utara di Afghanistan, John Garang di Sudan, Israel di bumi Islam Palestina, Serbia dan Kroasia di bekas negara Yugoslavia, dan banyak contoh lainnya merupakan bukti konkrit tak terbantahkan bahwa The Real Terrorist adalah Amerika dan sekutu-sekutunya!

Dengan demikian, setelah ummat mengetahui rencana apa di balik isu terorisme, siapa teroris sebenarnya, maka mereka juga harus tetap sabar, tawakal, dan yakin bahwa Islam pasti menang. Hal ini sebagaimana janji Allah SWT dalam firmanNya :

“Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur’an) dan agama yang benar (Islam) untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.” (QS At Taubah, 9 : 33 & QS Ash Shaff, 61 : 9)

Wallahu’alam bis Showab!

* Artikel ini merupakan ringkasan dari Khutbah Ust. Abu Muhammad Jibriel (Wakil Amir Majelis Mujahidin) pada Bulan Syawwal di beberapa Masjid di Jakarta.







selengkapnya...

Aksi Relawan Muslim

Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Rabu (30/9/2009) di Sumatera Barat sore itu, menyisakan luka mendalam bagi masyarakat Ranah Minang. Ratusan orang tewas dan ribuan rumah hancur. Sontak, seluruh relawan di tanah air turun tangan. Menyingsingkan lengan baju, berjibaku menyelamatkan para korban.

Di samping ratusan tim relawan dari berbagai wilayah Indonesia berdatangan ke Padang dan Padang Pariaman—dua wilayah terparah akibat gempa—sejumlah ormas Islam dan lembaga-lembaga Islam di Sumbar juga turut turun tangan. Mereka merasa senasib sepenanggungan. Bahkan, ketika terjadi musibah itu, Kepanduan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), pertama sekali turun menembus wilayah Tandikek, Kabupaten Padang Pariaman, di mana wilayah tersebut terjadi longsor dan menimbun puluhan rumah warga.


”Pandu PKS sudah turun ke Padang Pariaman, sehari pasca gempa. Namun di Padang, malam itu juga Pandu PKS mengevakuasi korban di gedung-gedung yang runtuh,” ujar Erizal, Humas DPW PKS Sumbar ketika dihubungi Sabili.


Hari-hari pertama pascagempa merupakan hari-hari tersulit yang dialami kepanduan PKS. Sebab, ketika itu komunikasi terputus, listrik mati, sehingga di malam hari upaya evakuasi tidak dapat dilakukan secara maksimal. Baru sehari pascagempa, Pandu PKS membagi regu-regunya, masing-masing regu 10 orang anggota, menembus daerah-daerah rawan di beberapa wilayah Sumbar, di antaranya Padang, Padang Pariaman, Agam, dan Pasaman Barat.

”Alhamdulillah, kekuatan tim Pandu PKS sampai saat ini telah bertambah menjadi 300 orang, dan tersebar hampir seluruh wilayah yang terparah di Sumbar,” terangnya.

Sementara itu, sejak Kamis (1/10/2009) relawan Rumah Zakat Indonesia telah mendirikan Posko bantuan di Kota Padang dan Sungai Limau, kabupaten Padang Pariaman. Tim Siaga Bencana yang terdiri dari tim medis dan relawan membawa obat-obatan, pakaian, kornet Superqurban serta genset yang disalurkan langsung bagi korban gempa.

Bantuan 80 ribu kaleng kornet dan paket siaga gizi senilai Rp2 miliar rupiah itu, dilepas CEO Rumah Zakat, Rachmat Ari Kusumanto yang didistribusikan di sejumlah daerah di Sumatera Barat, diantaranya kota Padang 20.000 paket, Pariaman 15.000 paket, kabupaten Padang Pariaman 15.000 paket, kabupaten Agam 7.500 paket, kabupaten Pesisir Selatan 7.500 paket, kota Solok 7.500 paket, dan Pasaman 7.500 paket.

Pada Sabtu (3/10/2009) tim Rumah Zakat Pekanbaru dan Padang juga membuka posko di Kecamatan Kuraitaji Kabupaten Padang Pariaman. Daerah ini 80 persen rumah hancur dan sekarang para korban gempa tinggal di tenda-tenda darurat buatan sendiri di pinggir-pinggir jalan depan rumah mereka.

Koordinator Gempa Rumah Zakat Padang, Andre Marga Resdian mengatakan, pasca gempa masyarakat mulai terserang penyakit dan sangat butuh bantuan makanan dan tenda yang layak. Tim ini baru bisa membantu layanan medis. Sementara itu Tim Medis dan dapur umum Rumah Zakat Wilayah Regional Sumatera (Medan, Padang, Palembang, Lampung, dan Pekanbaru) mengirimkan beberapa Tim Medis, Tim Dapur Umum dan Relawan ERT (Emergency Resciu Team) ke daerah pusat gempa Sumbar.

Tim ini membawa berbagai kebutuhan selama tujuh hari ke depan dengan 2 unit ambulan, 2 unit mobil kijang Innova dan 2 truk barang yang membawa peralatan dapur umum beserta bahan-bahannya seperti, beras 3 ton, kornet 800 kaleng, air mineral 250 dus, 250 liter minyak tanah, 40 kg minyak goreng, 300 liter bensin, kacang hijau, ikan asin kering, susu bayi, serta bahan-bahan bumbu masak lainnya. Kemudian juga 83 karung beras, 160 susu SGM, 65 dus indomie, 20 dus air mineral, dan lain-lain.

Pada musibah gempa ini, menurut Miralyn, Humas Rumah Zakat Padang, RZI telah memberangkatkan sebanyak 14 armada mobil jenazah untuk membantu RZI Padang mengevakuasi korban gempa. Sementara mobil jenazah Rumah Zakat Padang terus bergerak dan melakukan evakuasi sejak hari pertama gempa.

”Alhamdulillah, hingga Ahad (04/10/2009), empat posko RZI telah memberikan pelayanan kesehatan untuk 1.083 pasien korban gempa. Adapun titik posko itu adalah, Posko Kampung Ampar Pariaman Selatan, Posko Kurai Taji Pariaman Selatan, Posko Telkomsel Grapari Padang, dan Posko RZI Padang, Jalan Diponegoro Kota Padang,” ujarnya didampingi anggota, Nova.

Tak hanya Pandu PKS dan relawan Rumah Zakat yang terlihat di lapangan, relawan dari Dewan Dakwah Islamiyah (DDI) Pusat juga turun tangan membantu korban, khususnya memberikan bantuan makanan di lokasi-lokasi terparah, seperti wilayah Kabupaten Padang Pariaman. Demikian juga relawan dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yang datang dari berbagai daerah di Indonesia , bahu membahu mengevakuasi korban, membangun tenda-tenda darurat, dapur umum dan upaya medis.

“Kami berposko di sungai Limau, di sini belasan korban masih tertimbun tanah losngior akibat gempa,” ujar Indra, salah seorang relawan MMI asal kota Bukittinggi di lokasi gempa, Sungai Limau Padang Pariaman. (Muhammad Subhan, Padang )

--------------------------------------------------------------------------------


selengkapnya...

Melecehkan Al-Quran, Sebuah Buku Jerman Batal Terbit

Sebuah buku roman di Jerman batal diterbitkan. Beberapa kalimatnya menghina Islam dan dikhawatirkan mendorong aksi pembalasan dari Muslim

Hidayatullah.com--Sebuah penerbitan Jerman mengatakan, mereka telah menggagalkan rencana untuk menerbitkan sebuah buku karangan Garielle Brinkmann, yang seharusnya terbit pada September 2009 dengan nama samaran penulis WW Domsky, yang bercerita tentang pembunuhan "kehormatan" yang misterius. Beberapa kalimat di dalamnya khawatir menghina Islam dan mendorong aksi pembalasan dari Muslim. Demikian tulis Der Spiegel Sabtu (3/10).


Penerbit Droste terpaksa harus membatalkan penerbitan buku karangan Garielle Brinkmann yang berjudul "Wem Ehre gebührt", yang bercerita tentang pentingnya kehormatan sehingga perlu membunuh, setelah ia menolak mengubah beberapa kalimat di dalamnya, termasuk kalimat yang berisi kata-kata menghina Al-Quran.


"Setelah kasus kartun Nabi Muhammad, orang menjadi tahu bahwa ia tidak bisa mempublikasikan gambar yang mencemarkan Islam tanpa mendapatkan resiko," kata Feilx Droste, kepala penerbitan.

"Buku itu sebelumnya sudah diperiksa oleh seorang pakar, pada beberapa bagian yang mungkin bisa 'berakibat (membahayakan) keselamatan staf dan keluarga saya'," demikian kata Droste, sebagaimana dikutip Der Spiegel.

Pada tahun 2006, kerusuhan terjadi di beberapa negara, setelah kartun Nabi Muhammad yang dimuat di sebuah harian Denmark Jylan Posten menyulut kemarahan warga Muslim.

Keputusan pihak penerbit itu mendapat kritikan dari beberapa pihak, yang mengatakan bahwa mereka tunduk pada intimidasi dari umat Islam dan membatasi kebebasan berbicara. Perusahaan itu juga telah menerima semacam ancaman dari kelompok-kelompok berhaluan kanan yang ditujukan kepada para pegawainya, karena dianggap menjadi "teman orang Islam."

Surat-surat kabar Jerman menulis "Sensor mandiri oleh pihak penerbit" atau "Takut serangan dari umat Islam" sebagai kepala beritanya.

Sebelumnya di Jerman, gedung opera Berlin pernah menunda pementasan karya Mozart yang berjudul "Idomeneo", yang menggambarkan kepala Nabi Muhammad dipenggal.

Penulis buku kontroversial itu tentu marah karena bukunya tidak jadi diterbitkan. "Apa semua ini, memangnya di mana kita? Kita ini berada di sebuah negara yang bebas," kata Brikmann kepada media.

Namun, pihak penerbit Droste punya pertimbangan lain. Mereka punya pengalaman panjang menerbitkan buku-buku kontroversial dan juga sudah berencana menerbitkan buku berkisah misteri pembunuhan lainnya, yang topiknya juga tentang pembunuhan terkait kehormatan. Tapi, mereka tidak akan menerbitkan buku yang menghina kepercayan orang lain, apakah itu Islam, Kristen, atau agama lainnya.

"Kami tidak ingin menyinggung kelompok-kelompok agama," kata jurubicara pihak Droste, Nora Tichy. [di/sp/rtr/www.hidayatullah.com]


selengkapnya...

Gabung bersama kami

About Me

admin jg menerima pelayanan jasa

admin jg menerima pelayanan jasa
Jasa arsitek rumah; desain arsitek / desain rumah, gambar denah rumah, bangun rumah baru, renovasi rumah dan pembangunan mesjid, mushola, ruko, disaign taman, dll. klik gambar utk kontak personal.

Syiar Islam On Twitter

Site info

Kalkulator Zakat Fitrah

  © Syiar islam Intisari Muslim by Dede Suhaya (@putra_f4jar) 2015

Back to TOP  

Share |