Puasa Ramadhan merupakan detoksifikasi dan membantu penyembuhan

Aug
01

Terjadinya detoksifikasi dan meningkatnya proses penyembuhan merupakan dua hal yang paling ditonjolkan oleh para ahli yang menganjurkan puasa. Detoksifikasi adalah kemampuan tubuh untuk menetralisasi dan/atau mengeliminasi (mengenyahkan/membuang) zat-zat racun dari tubuh. Proses detoksifikasi tersebut terjadi pada usus besar, hati, ginjal, paru, kelenjar getah bening, serta kulit. Ketika kita berpuasa di bulan Ramadhan, maka terjadi kesenjangan/ kekurangan/ menurunnya asupan makanan/enerji sehingga tubuh mengerahkan cadangan enerji yang ada untuk menggantikan kekurangan asupan enerji tersebut. Terjadi suatu proses yang disebut sebagai otolisis, yaitu tubuh mengurai cadangan lemaknya untuk dirubah menjadi enerji. Semakin kurang asupan enerji, maka semakin meningkat perombakan cadangan lemak tubuh ini. Penimbunan lemak terjadi jika kelebihan asupan enerji pada seseorang yang tidak digunakan untuk aktivitas, pertumbuhan, atau tidak dibuang oleh tubuh. Ketika kita berpuasa di bulan Ramadhan maka cadangan lemak yang tertimbun akan dirubah/digunakan untuk memenuhi kebutuhan enerji harian kita, dimana bersamaan dalam proses ini sekaligus terjadi pelepasan bahan-bahan kimia yang terikat dalam lemak-lemak tersebut untuk kemudian akan dibuang/dienyahkan oleh organ-organ yang bertugas untuk melakukan detoksifikasi. Bahan-bahan kimia tersebut misalnya insektisid DDT yang terikat dalam timbunan lemak akan dilepaskan saat berpuasa kemudian dibuang melalui ginjal/urine, tinja dan keringat. Hal ini terbukti misalnya dengan ditemukannya peningkatan ekskresi bahan-bahan kimia beracun tersebut dalam keringat. Hal berikutnya mengenai manfaat puasa Ramadhan adalah terjadinya peningkatkan proses penyembuhan yang terjadi saat berpuasa. Saat berpuasa, enerji yang sebelumnya digunakan/diperlukan untuk melakukan proses pencernaan, jadi dialihkan dari sistem pencernaan untuk digunakan dalam proses metabolisme dan sistem kekebalan. Pertumbuhan sel-sel abnormal di tubuh misalnya tumor dan yang sejenisnya kurang mendapat dukungan dari suplai (didapatkannya) enerji dari cadangan tubuh dalam proses otolisis seperti yang dijelaskan di atas, sehingga kehidupannya rentan saat seseorang melakukan puasa selama bulan Ramadhan. Lebih jauh lagi, produksi/sintesis protein untuk mengganti sel-sel yang rusak terjadi lebih efisien oleh karena terjadinya peningkatan kontrol genetik DNA/RNA yang mengatur proses ini menjadi lebih baik dan sempurna. Peningkatan efisiensi sintesis protein ini menyebabkan sel-sel, jaringan-jaringan, dan organ-organ tubuh menjadi lebih sehat. Inilah sebabnya mengapa binatang-binatang berhenti makan saat mereka terluka, dan mengapa kita kehilangan nafsu makan saat sakit flu, oleh karena ketika seseorang berpuasa maka akan terjadi pengalihan enerji dari sistem pencernaan ke sistem kekebalan. Sebagai tambahan, saat berpuasa terjadi penurunan pada temperatur tubuh. Hal ini merupakan akibat langsung dari penurunan tingkat metabolism dan fungsi-fungsi tubuh secara menyeluruh. Akibat lanjut dari penurunan kadar gula darang dan digunakannya cadangan glukosa yang terdapat dalam glikogen yang ada di hati, maka tingkat metabolic basal (BMR) menjadi berkurang agar supaya dapat terbentuk enerji yang cukup banyak. Hormon-hormon pertumbuhan juga dilepaskan saat berpuasa, oleh karena terjadi peningkatan efisiensi pada produksi hormone. Terakhir, manfaat puasa yang sangat terbukti secara ilmiah adalah peremajaan tubuh dan memanjangnya umur harapan hidup. Fenomena ini sebagian merupakan akibat dari sejumlah manfaat-manfaat yang diterangkan tersebut di atas. Terjadinya perlambatan laju metabolisme, lebih efisiennya produksi protein, dan perbaikan system kekebalan, dan peningkatan produksi hormone-hormon, berperan pada manfaat jangka-panjang dari puasa ini. Sebagai tambahan, hormone pertumbuhan yang dilepaskan lebih sering saat berpuasa, suatu hormon anti-penuaan juga diproduksi lebih efisien. Jadi, suatu cara untuk memperpanjang usia adalah dengan pengurangan nutrisi tanpa terjadi malnutrisi Sebagai kesimpulan, tampaknya terdapat banyak alasan untuk melakukan puasa yang bermanfaat pada kesehatan seseorang. Tubuh manusia akan membersihkan racun-racun yang tertimbun dalam lemak tubuh sepanjang tahun. Tubuh akan memperbaiki dirinya selama berpuasa, dengan memperbaiki semua kerusakan organ-organ yang ada. Dan terakhir, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa puasa yang teratur berperan dalam meningkatkan usia hidup. Namun demikian, para dokter memperingatkan untuk jangan berpuasa dalam jangka panjang tanpa pengawasan ahli. Sebagai penutup, untuk mendapatkan antara lain manfaat-manfaat tersebut, maka dalam berpuasa, kita harus menjaga jumlah yang kita makan baik itu saat sahur ataupun saat/setelah berbuka. Kita harus menjaga bahwa jumlah kalori yang kita konsumsi/makan (yang masuk ke tubuh) memang total seharinya lebih sedikit/kecil dibandingkan total jumlah kalori pada hari-hari di luar puasa. Namun tidak sedikit orang yang justru makan berlebihan saat/setelah berbuka, seakan-akan seperti "balas-dendam" atau untuk mengganti/mengkompensasi makanan yang tidak dikonsumsi pada siang harinya, sehingga selama/lepas bulan Ramadhan justru terjadi peningkatan berat badan, padahal untuk memperoleh manfaat-manfaat yang telah disebutkan di atas, seharusnyalah selama/lepas bulan Ramadhan justru perlu terjadi penurunan berat badan. Sebagaimana tuntunan dari Rasulullah SAW, di antara adab makan adalah membagi perut menjadi tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas: "Tidaklah seorang anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya, dan jika dia harus mengerjakannya maka hendaklah dia membagi sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya". [Dishahihkan oleh Albani dalam kitab silsilatus shahihah no: 2265] Itu adalah tuntunan yang diajarkan oleh Nabi agar umatnya terjaga dari penyakit yang disebabkan oleh makanan dan minuman, keterangan di atas menunjukkan dimakruhkan memperbanyak sebagaimana juga Rasulullah SAW bersabda: "Orang-orang mu'min makan dengan satu usus dan orang kafir makan dengan tujuh usus". [HR. Bukhari no: 5393, Muslim 2060, 182] Sebagai tambahan, untuk melakukan detoksifikasi perlu juga dipraktekkan sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa yang memakan tujuh biji kurma ajwa pada waktu pagi maka dia tidak membahayakan baginya racun atau sihir" ditambahkan oleh Al-Bukhari "pada hari itu sampai malamnya".[ HR. Bukhari no: 5445 dan 5768, Muslim: 2047] Wallahu a'lam bish-shawab. Serial Puasa dan Kesehatan #1 Oleh: Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI http://arrahmah.com /@cwi

Ramadhan & Sirah Nabawwiyah #2: Ramadhan, awal keteguhan dalam Iqamatuddin

Wahyu pertama telah disampaikan kepada Rasulullah SAW di gua Hira'. Namun perjumpaan pertama dengan malaikat Jibril yang di luar perkiraan tersebut telah menggetarkan Rasulullah SAW. Hati beliau diliputi rasa khawatir. Badan beliau gemetar dan berkeringat dingin. Beliau begitu takut, sehingga bergegas pulang menemui istrinya. "Selimutilah aku! Selimutilah aku!"pinta beliau. "Sungguh, aku khawatir atas diriku sendiri," ujar beliau kepada Khadijah. Beliau lantas menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya.Mendengar penuturan suami tercinta, Khadijah berkata dengan tegas namun lembut menyejukkan hati: كَلاَّ، أَبْشِرْ فَوَاللهِ لاَ يُخْزِيكَ اللهُ أَبَدًا؛ وَاللهِ إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ، وَتَصْدُقُ الْحَدِيثَ، وَتَحْمِلُ الْكَلَّ، وَتَكْسِبُ الْمَعْدُومَ تَقْرِي الضَّيْفَ، وَتُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ. "Sekali-kali janganlah khawatir! Bergembiralah! Demi Allah, Allah selamanya tidak akan menghinakanmu. Demi Allah, engkau selama ini senantiasa menyambung tali kekerabatan, berkata jujur, menanggung beban orang yang lemah, memberi santunan orang yang tidak memiliki apa-apa, menjamu tamu, dan membantu orang-orang yang mengalami musibah." (HR. Bukhari: Kitab bad-il wahyi no. 3 dan Muslim: Kitab al-iman no. 160) Inilah kalimat-kalimat agung yang diucapkan oleh ummul mukminin, Khadijah, yang sanggup menentramkan hati Rasulullah SAW. Khadijah memerankan peran yang sangat fundamental dalam suasana pasca turunnya wahyu Allah yang pertama tersebut. Khadijah sebagai seorang istri yang shalihah telah meringankan kesempitan dada yang melanda diri Rasulullah SAW setelah perjumpaan hebat dengan malaikat Jibril tersebut. Khadijah meyakinkan beliau bahwa Allah SWT akan senantiasa melindungi dan membimbing beliau. Untuk itu, Khadijah menyebutkan berbagai sifat mulia yang selama ini dilakukan Rasulullah SAW di tengah masyarakat. Khadijah menjelaskan bahwa Allah SWT sekali-kali tidak mungkin menghinakan dan menelantarkan Nabi SAW, dengan satu alasan. Beliau selalu mengamalkan ibadah-ibadah sosial. Pasti Allah SWT tidak akan menghinakan orang yang senantiasa menyambung tali kekerabatan, berbicara jujur, menanggung beban hidup orang-orang yang lemah, memuliakan tamu, dan membantu orang-orang yang terkena musibah. Khadijah telah bertindak sebagai dokter jiwa, filosof ahli pikir, dan ahli hikmah yang memahami seluk beluk sunatullah terhadap diri hamba-Nya. Sesungguhnya pelaku kebaikan hanya akan memetik buah kebaikan, dan Allah tidak mungkin menzhalimi hamba-Nya. Kalimat-kalimat yang diucapkannya adalah nasehat-nasehat emas yang bahkan mendahului sabda Nabi SAW: صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِى مَصَارِعَ السُّوءِ وَاْلآفَاتِ وَالْهَلَكَاتِ... "Perbuatan-perbuatan baik akan mencegah terjadinya kematian yang buruk, musibah-musibah dan kebinasaan dari diri pelakunya..." (HR. Al-Hakim dari Anas bin Malik, dengan sanad shahih) صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِى مَصَارِعَ السُّوءِ وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَصِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيدُ فِى الْعُمْرِ "Perbuatan-perbuatan baik mencegah pelakunya dari musibah-musibah yang buruk, sedekah secara sembunyi-sembunyi bisa memadamkan murka Allah SWT, dan menyambung tali kekerabatan dapat memanjangkan usia." (HR. Ath-Thabrani dari Abu Umamah Al-Bahili, 8/261 no. 8014. Al-Haitsami dalam Majmauz Zawaid, 3/115, berkata: sanadnya hasan) Hati yang suci lagi menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat luas, kaum papa, lemah, dan tertindas tersebut sekali-kali tidak akan ditelantarkan oleh Allah. Kesedihan dan gundah gulana tak akan menyapanya. Rasa takut kepada sesama manusia tak akan pernah menjamahnya. Hatinya akan senantiasa lapang, gembira, dan menoak jauh-jauh debu kesempitan hidup. Sekali-kali janganlah khawatir! Hatimu tidak akan sempit dan sedih, selama engkau membawa kebajikan kepada sesame manusia. Bergembiralah! Luka-luka akan mongering, rasa sakit akan hilang. Engkau akan menjalani kehidupan ini dengan hati yang baik, memancarkan limpahan cahaya kebajikan kepada umat manusia. Engkau akan membuka hati-hati yang terkunci, mata-mata yang terbutakan, dan telinga-telinga yang tersumbat dari kebenaran. Demi Allah, Allah selamanya tidak akan menghinakanmu. Engkau bukanlah tipe orang yang akan ditelantarkan dan dihinakan oleh Allah. Engkau adalah hamba-Nya yang senantiasa memuliakan sesama manusia, mengenyangkan orang-orang yang kelaparan, menghilangkan dahaga mereka, memberi pakaian orang-orang yang telanjang, dan memberi naungan bagi musafir yang tidak membutuhkan penginapan. Engkau adalah sosok seorang ayah, yang senantiasa mengelus lembut kepala anak-anak yatim. Engkau adalah seorang ibu, yang senantiasa memaafkan orang-oran yang berbuat buruk kepadamu. Demi Allah, engkau selama ini senantiasa menyambung tali kekerabatan Engkau menyambung tali kekerabatan dengan kerabatmu yang memutusnya. Engkau menguatkan kerabat dekat yang lemah. Engkau cukupi kebutuhan kerabat dekat yang papa. Engkau adalah tulang punggung keluarga dan kerabatmu. Bagi orang yang lebih tua, engkau adalah anak yang berbakti. Bagi orang yang sebaya, engkau adalah saudara yang baik hati. Dan bagi orang yang lebih muda, engkau adalah orang tua yang mengasihi. Apa yang mereka dengar dan lihat dari dirimu hanyalah kebaikan. Engkau senantiasa berkata jujur Engkau tidak pernah berbohong. Engkau tidak pernah menipu mereka. Engkau tidak pernah member kesaksian palsu. Engkau tidak pernah memanipulasi. Masyarakat tidak pernah mendapatimu berbohong, walau sekali dalam seumur hidupmu. Jiwa ragamu bersih dari kotoran kedustaan. Engkau selalu menanggung beban orang yang lemah Bukan hanya membantu orang yang lemah, engkau juga memikulnya! Bukan hanya memikul dirinya, engkau juga memikul bebannya! Tiada orang lemah yang bertandang kepadamu, melainkan engkau penuhi kebutuhannya, engkau gembirakan hatinya, dan engkau muliakan kehinaannya. Engkau selalu menjamu tamu Alangkah beruntungnya orang yang singgah di rumahmu! Alangkah sedapnya hidangan yang kau sajikan untuk tamumu! Engkau nyalakan tungku, engkau masakkan kuah berdaging dan adonan roti yang lembut, dan engkau penuhi kebutuhannya. Jika tamu bermalam di rumahmu, mereka menikmati tidur yang nyeyak dan aman. Jika tamu keluar dari rumahmu, mereka merasakan kebahagiaan dan penghormatan dari tuan rumah. Engkau selalu membantu orang-orang yang tertimpa musibah Musibah yang dialami manusia beragam. Kesulitan hidup yang mendera mereka bertumpuk-tumpuk. Jika mereka dating meminta bantuan, engkau ulurkan bantuanmu. Kala mereka memerlukan pinjaman tanpa bunga, engkau salurkan pinjamanmu. Saat krisis ekonomi menghantam mereka, engkau kucurkan kedermawananmu. Bagi kaum papa, yatim, janda, dan orang-orang yang mengalami kesusahan…pintu rumahmu selalu terbuka lebar-lebar. Engkau tempat yang selalu mereka rindukan. Saudaraku seislam dan seiman… Inilah akhlak sosial Muhammad bin Abdullah Al-Hasyimi Al-Qurasyi sebelum menerima wahyu. Ia adalah sumber kebajikan bagi segenap masyarakat. Jika dahulu ia dicintai oleh semua hati manusia…apakah kini ia akan ditelantarkan dan dihinakan oleh Sang Pencipta? Tidak, demi Allah, tidak akan pernah. Inilah akhlak sosial yang harus menjadi akhlak setiap muslim dan muslima di zaman ini. Terlebih bagi para ustadz, da'I, mubaligh, ulama, dan aktifis muslim yang berjuang demi iqamatud dien. Wahyu pertama di bulan Ramadhan dikaruniakan kepada manusia agung yang memiliki akhlak agung. Jiwa yang agung dan akhlak yang mulia adalah syarat mutlak bagi para pengemban risalah Islam, agar mereka mampu sabar, tegar, dan istiqamah di jalan Allah SWt sampai mereka menemui balasan yang telah dijanjikan Allah SWT. Di bulan yang penuh berkah ini, sudah seharusnya kita meniru akhlak sosial Rasulullah SAW …niscaya kita akan bahagia, dan Allah SWT tidak akan menelantarkan Anda. Wallahu a'lam bish-shawab. Ramadhan & Sirah Nabawwiyah #2 Oleh: Muhib al-Majdi http://arrahmah.com /@cwi


Gabung bersama kami

About Me

admin jg menerima pelayanan jasa

admin jg menerima pelayanan jasa
Jasa arsitek rumah; desain arsitek / desain rumah, gambar denah rumah, bangun rumah baru, renovasi rumah dan pembangunan mesjid, mushola, ruko, disaign taman, dll. klik gambar utk kontak personal.

Syiar Islam On Twitter

Site info

Kalkulator Zakat Fitrah

  © Syiar islam Intisari Muslim by Dede Suhaya (@putra_f4jar) 2015

Back to TOP  

Share |