Beberapa Kelompok Ekstrimis Yahudi Akan Umumkan Awal Pertempuran Pembagian Masjid Al-Aqsa

Kelompok-kelompok ekstremis Yahudi yang didukung oleh pemerintah Israel memulai menggelar kampanye besar- besaran yang bertujuan untuk mendapatkan tempat di pelataran masjid Al-Aqsa al-Mubarok guna mengadakan upacara ritual agama Yahudi. Radio "Shaut Al-Aqsa," dari beberapa sumber Palestina di kota Yerusalem, melansir

, “Bahwa di sana terdapat eskalasi gaung zionisme di depan masjid yang belum pernah terjadi sebelumnya, sebagaimana di sana juga terdapat eskalasi jumlah penyerangan kelompok-kelompok ekstrimisYahudi terhadap Masjid Al-Aqsa Radio tersebut juga menambahkan- sebagaimana yang dilansir oleh Kantor Berita Qatar - bahwa pasukan Israel yang dahulu mencegah kelompok- kelompok tersebut untuk menyerbu masjid pada kesempatan tertentu, kini memberikan segala kemudahan untuk beroperasi, tentu hal ini menimbulkan tanda tanya besar. Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah besar rabi dan anggota sinagoge yang diadakan pada hari Minggu sore di sebelah barat Yerusalem. Dalam pertemuan tersebut tercetuslah seruan- seruan yang jelas kepada bangsa yahudi untuk menyerbu Masjid al-Aqsha al-Mubarok dan untuk menggelar upacara ritual keagamaan di halaman Masjid tetapi bukan di dalam gedung Masjid al- Aqsha dan Kubah Batu yang mulia.(Itn/an)


/@cwi

selengkapnya...

Al-quds dan Al-aqsha di tengah proyek penjajahan zionis Amerika

Oleh: DR. Muhammad Mahdi Akif Risalah dari Muhammad Mahdi Akif, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin,
Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah saw beserta keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang yang mendukungnya, selanjutnya… Barangsiapa yang melindungi musuhnya maka pada suatu hari ia akan hancur Sesungguhnya umat yang sadar dan waspada tidak akan bingung dengan segala urusan utamanya, tidak akan mungkin tertipu dengan permasalahannya yang begitu besar, tidak akan mungkin mengabaikan terhadap bahaya yang mengancamnya; karena itu dia akan selalu mengenakan pakaiannya setiap saat, menyiapkan senjata pada setiap pertempuran. Dan pada saat musuhnya melakukan perampasan terhadap negeri, menistakan tempat-tempat sucinya, berusaha mengubah identitasnya, mengusir warganya, dan melakukan ribuan kejahatan yang melanggar kemanusiaan; mereka menyadari tidak ada manfaatnya untuk melakukan negosiasi dan usaha saling memahami, bahkan tidak ada artinya melakukan perdamaian bersamanya. Sungguh benar ungkapan orang Arab dahulu terhadap orang yang merasa dirinya angkuh: Tidak ada diantara diriku dengan Qais cela # Selain suka menikam tubuh dan memukul budak Dan itulah yang harus difahamai dan diketahui oleh umat Islam dan para pemimpinnya;
menyadari dengan penuh bahwa dirinya telah bersekongkol dengan musuh, melakukan pelanggaran terhadap syariat, konsensus kemanusiaan dan undang-undang internasional, mengeluarkan sikap kontroversial terhadap berbagai kesepakatan internasional, sementara musuh-musuhnya menganggapnya hanya sekedar tinta diatas kertas (hitam diatas putih), sehingga mereka tetap membiarkan –bahkan membolehkdan dan memerintahkan- pasukannya untuk membunuh wanita, anak-anak dan orang tua, melakukan tindak kejahatan perang dihadapan mata dan telinga dunia. Melalui media televisi dan radio tersebar tindak kejahatan zionis, dan menjadikan seluruh dunia sebagai saksi nyata dan jelas akan tindak kejahatannya; mayoritas bangsa yang memiliki hati yang hidup, bergetar keras perasaan kemanusiaannya pada kebanyakan tokoh di dunia ini mengecam tindakan tersebut, menggugah jiwa kemanusiaan mereka lalu menyeru untuk melawan tindak kejahatan ini, melakukan pembalasan terhadap tindak kejahatan yang telah merobek dan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan. Sementara itu, ada sekelompok orang melakukan jihad yang agung, usaha yang gigih dan tindakan yang menakjubkan; mereka mampu mengumpulkan beberapa bukti untuk melawan tindak kejahatan yang dilakukan zionis yang keji, berusaha mengajukan para penjahat perang ke Pengadilan internasional; minimal hasilnya adalah mengecam aksi kejahatan zionis, menyebarkan dan memberikan imej negatif dihadapan opini umum dan internasional akan kajahatannya, menyingkap fakta dan realitasnya dihadapan seluruh dunia, menghapus kecurangan, manipulasi dan pemalsuan yang dengannya dapat menipu banyak orang di seluruh dunia. Sekiranya tidak ada satu kelompok yang memberikan jaminan kepada umat akan permasalahan ini maka akan tampak usaha seperti memberikan hadiah satu loyang emas kepadanya, dengan meminta untuk ditunda atau ditarik kembali keputusan internasional dari perdebatan, tidak ditampilkan dihadapan dewan keamanan; dengan harapan dapat mewujudkan kedamaian dan menyerahkan zionis ke pengadilan internasional. Inilah harapan yang sulit diwujudkan, maka dari itu, seperti ungkapan seorang penyair Arab: Lalu melalui lisan saya katakan secara menyeluruh # Barangsiapa yang melindungi musuhnya maka pada suatu hari akan hancur Dimanakah posisi umat terhadap bumi Al-Aqsha dan problematikanya yang besar?! Para penjahat zionis telah menguasai sikap Arab Palestina, mereka begitu cepat melakukan langkah untuk mencapai tujuan yang hina ini; untuk mengakhiri (menghancurkan) eksistensi Palestina Arab Islam di Al-Quds yang suci, mengakhiri (menghancurkan) permasalahan masjid Al-Aqsha, sekiranya tidak satu kelompok anak bangsa –laki-laki dan wanita- yang beriman dan teguh keimanannya, tegar dan teguh dalam memelihara dan melindungi masjid Al-Aqsha, menyerahkan dada dan tubuh mereka dihantam oleh senjata penjahat zionis, mereka berusaha menggagalkan berbagai usaha mereka untuk memasuki masjid Al-Aqsha dan mengusir warga darinya; sehingga memaksa zionis untuk menarik mundur sementara, menunda konspirasi mereka hingga waktu yang belum ditentukan. Namun sangatlah asing dan menakjubkan apa yang diberitakan; bahwa ada kelompok yang meminta penarikan keputusan kejahatan perang kemanusiaan dengan tidak memandang dengan apa yang terjadi dan dialami oleh Al-Aqsha sebagai permasalahan yang mengarah pada seruan diadakannya KTT Arab, bukan sebagai alasan untuk mengadu dalam berbagai acara dan pertemuan arab, domestik atau internasional, seakan usaha penghancuran masjid Al-Aqsha yang diberkahi, membuat puluhan terowongan dibawahnya, mengusir pemilik asli negeri yang disucikan dan menghancurkan rumah-rumah mereka; sebagai perkara yang tidak berhak untuk dijadikan beban sebagai tuntutan untuk mengadakan KTT Arab atau Islam; sebagai sarana untuk meninjau apa yang mungkin dapat dilakukan dalam rangka menghadapi bahaya laten yang mengancam tempat-tempat suci umat Islam. Proyek zionis Amerika mengarah pada seluruh umat dan dunia Tidak sedikit sikap resmi Arab dan Islam yang mengherankan terhadap sikap pemerintah Palestina; mereka berusaha menjadikan permasalahan Al-Aqsha, Al-Quds dan Palestina sebagai permasalahan domistik belaka, tidak ada ada sangkut pautnya dengan negara lain, atau adanya turut campur –atau terlibat- di dalamnya negara dan bangsa lain. Ini merupakan suatu kerancuan besar yang selalu kami ingatkan dan khawatirkan, karena permasalahan ini bukan permasalahan internal Palestina belaka merupakan permasalahan bangsa Arab dan umat Islam secara keseluruhan, tanggungjawab pemerintah dan bangsa lainnya. Jika bangsa Palestina bagi mereka menjadi tembok penghalang dalam terwujudnya proyek zionis Amerika yang aphartheid dan imperialis ini; maka bahaya tersebut tidak sekedar mengarah pada bangsa Palestina belaka, namun mengarah kepada umat secara keseluruhan; kemarin, saat ini dan masa yang akan datang, mengarah pada agama dan aqidahnya, nilai-nilia, akhlak dan peradabannya, mengarah pada kehormatan, stabilitas dan keamanannya, mengarah pada pemerintah dan bangsanya. Karena tidaklah entitas zionis sang penjahat melakukan itu kecuali perang yang ditargetkan kepada seluruh umat, dan jika Al-Quds dan Al- Aqsha jatuh maka akan jatuh pula benteng kekuatan Palestina –semoga itu tidak terjadi- dan pada akhirnya  akan jatuh pula yang lainnya –semoga ini pula tidak terjadi- seperti beberapa ibukota Arab dan umat Islam; karena proyek penjajahan Barat tidak bertujuan pada Palestina saja namun bertujuan pada target umat Islam seluruhnya. Karena itu, seluruh umat harus berada dibelakang jihad Palestina sebagai pendukung dan penyangga, guna mempertahankan jiwa dan eksistensinya, sebelum api penjajahan mencapai pada berbagai ibu kota, kota-kota dan desa- desanya, karena mimpi “Israel raya” masih terus berjalan dan berusaha mewujudkan khayalan mereka sebagai kenyataan, dan akan terus diperbaharui ketika tampak terjadi kebingungan, kehinaan dan kelemahan di tubuh umat. Karena itu apakah para cendekiawan dan tokoh hanya berdiam diri dan tidak berusaha untuk mematikan apinya, tidak mau bergerak sehingga api perang tersebut masuk ke rumah-rumah mereka, dan mereka tidak mampu mematikannya kemudian menyesal pada saat penyesalan sudah tidak ada manfaatnya sama sekali. Dalam sejarah dikisahkan bahwa ada salah seorang mukhlisin saat melihat adanya pembangkangan terhadap pemerintahan Umawiyah; beliau bersegera menulis surat yang ditujukan kepada Marwan bin Muhammad, sebagai khalifah terakhir khilafah Umawiyah, beliau berkata: Saya melihat di balik debu pasir ada percikan api # seakan memiliki letupan yang besar Bahwa api yang terdapat pada musuh akan selalu diingat # dan perang biasanya di mulai dari ucapan Sekiranya para cendekiawan pada suatu kaum tidak berusaha meredamnya # maka percikan apinya akan menjadi mayat bergelimpangan Saya sampaikan dengan penuh rasa heran: kalau bukan karena syairku # apakah umat ini akan bangun  atau tetap tidur? Jika mereka pada saatnya mereka tetap tertidur # maka katakanlah: bangunlah kalian, sudah tiba saat kalian bangun Namun sekalipun peringatan telah sampai kepada pemimpin Negara, namun dirinya telah terdorong melakukan pembunuhan opini, tidak memahami akibat buruk dari pengabaian peringatan, sehingga runtuhlah negaranya dan tenggelamlah masa  keemasan masa khilafahnya, dan ketika ditanya: Apa yang membuat kerajaan anda lemah setelah pada sebelumnya kuat  dan kokoh pondasi- pondasinya? Dia berkata: “Karena adanya pembinasaan pendapat (opini). Apakah para pemimpin arab dan Islam menyadari akan pelajaran ini, menemukan jati dirinya akan peringatan yang tulus ini, atau apakah akan terulang kembali kesalahan ini dan menghadpi kehancuran seperti sebelumnya?! Apakah para pemimpin Arab dan Islam memahami akan adanya ketergantungan dan keterkaitan yang erat umat Islam terhadap Al-Quds dan masjid Al- Aqsha, bahwa eksistensinya tergantung pada sikap yang benar terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi umat, terutama permasalahan masjid Al-Aqsha dan Palestina. Bahwa hal tersebut tidak akan ada yang mampu memberikan kekuatan di muka bumi guna melindungi pemerintahan dari kemarahan bangsa yang tidak menerima jatuhnya Al-Quds dan masjid Al-Aqsha, yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah bagaimana cara menolaknya terutama bagi orang yang mengabaikan tempat-tempat suci dan mengkhianati permasalahan yang sedang dihadapinya?! Saya tidak menduga tidak semua cendekiawan dari para tokoh dan budayawan serta pemikir dari umat ini semuanya tidak memiliki ikatan yang kuat dan jelas menyembunyikan terhadap apa yang terjadi di Palestina dan apa yang terjadi di belahan dunia Arab dan Islam, baik apa yang terjadi karena ulah perang Amerika dan Barat seperti di Iraq dan Afghanistan, atau apa yang terjadi karena berbagai intrik perang saudara, seperti yang terjadi di Sudan, Somalia, Yaman, Pakistan dan lain-lainnya, atau apa yang terjadi oleh karena adanya konspirasi dengan menebar fitnah seperti di Iran, atau apa yang telah dicapai untuk melakukan penahanan dan perdiskreditan warga Arab dan umat Islam dan para penyeru kebaikan dan reformasi di Mesir, Tunisia dan yang lainnya, atau apa yang terjadi dari berbgai tindakan pemalsuan keinginan umat, kecurangan pemilu yang terjadi dimana- mana; sehingga tidak mampu diterima oleh orang-orang yang tulus akan permasalahannya, dan para pelindung dan penjaga kehormatan dan tempat-tempat sucinya, atau juga terhadap apa yang terjadi penghancuran nilai-nilai, akhlak, peradaban dan eksistensi umat, dan adanya pemaksaan kehendak untuk  mengekor pada nilai-nilai, perilaku permisif barat di tengah masyarakat Islam, yang semua itu tampak sempurna terjadi oleh kerja proyek zionis Amerika. Proyek zionis ancaman bagi seluruh dunia Para cendekiawan dn tokoh di dunia ini sadar bahwa proyek zionis merupakan proyek rasial dan imperialis, dan apa yang dilakukan mereka dari berbagai tindak kejahatan setiap harinya di Palestina merupakan aib bagi kemanuisaan dan merupakan penistaan terhadap berbagai perjanjian dan nilai-nilai kemanusiaan, bertentangan dengan norma-norma yang dianut oleh dunia, dan bahwasanya eksisnya rezim rasial yang tidak mengenal bahasa lain kecuali membunuh dan merusak merupakan ancam bagi keamanan dan kedamaian dunia; karena itu, orang-orang yang cinta kemerdekaan di dunia ini dituntut untuk berdiri dalam satu barisan guna melawan para penumpah dan penghisap darah yang telah memotori berdirinya entitas penjajah dan perampas ini, dituntut untuk membela warga Palestina, membantu menyelamatkan bangsa Palestina yang terzhalimi, dituntut untuk melintasi berbagai arah sehingga dapat mengambil sikap yang tegas dalam menetapkan hak, menyebarkan keadilan, kebebasan dan kemanusiaan di seluruh negeri, dan bangsa Barat hendaknya menampakkan perannya dalam menekan pemerintah Barat; untuk bersama- sama menghentikan dukungannya kepada entitas zionis yang telah banyak menebar permusuhan, kezhaliman dan kelalimannya, dan keangkuhannya yang selalu menisbatkan entitasnya sebagai bagian yang berada diatas undang-undang. Tahiyah dan raja (selamat dan harapan) Kami menyadari bahwa banyak dari orang-orang merdeka dan tokoh di dunia Barat memahami akan kondisi ini, dan banyak dari mereka memiliki peran yang sangat besar dan usaha yang gigih dalam mengumpulkan fakta dan realita guna menuntut tindakan entitas zionis yang zhalim terhadap warga Gaza yang sabar dan tegar, dan kami memberikan selamat kepada seluruh lembaga dan personal yang telah bergerak dan berjuang untuk membela kebenaran, dan kami menyeru kepada mereka semua untuk tetap tabah dan tegar atas prinsip- prinsip kemanusiaan yang mulia, tidak berputus asa atau merasa gagal terhadap apa yang telah dicapai atau belum tercapai dari usaha menggagalkan rencana  zionis Amerika terhadap bangsa Arab dan Palestina; sedangkan mereka yang loyal kepada Zionis -pada hakikatnya- tidak mewakili umat, namun mewakili diri mereka sendiri dan lembaga-lembaga serta kursi yang berusaha mereka pertahankan dan mendapatkan upah darinya; guna memberikan sikap dan keputusan yang tidak memberikan kebaikan bagi  umat dan bangsa mereka. Adapun bangsa Palestina yang percaya dengan problematika mereka, ikhlas dan tulus bersama bangsa dan umatnya; maka mereka akan selalu bersama dengan seluruh bangsa Arab dan Islam, menghargai usaha yang telah dikorbankan oleh para tokoh dan pejuang kebenaran guna menolak kezhaliman, mempertahankan kebenaran dan melawan permusuhan. Dan kami yakin bahwa kemenangan pada akhirnya akan berpihak pada kebenaran, keadilan dan cahaya, seperti yang dijanjikan Allah SWT: إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آَمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ “Sesungguhnya Kami menolong Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)”. (Ghafir:51) Allah Akbar walillahilhamdu… Dan shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabatnya… Dan segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam.


/@cwi

selengkapnya...

Mari, Meredam Emosi   

   WASIAT NABI,”JANGAN EMOSI!” Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW, ”Berilah wasiat kepadaku” ,Nabi bersabda ,”Jangan emosi”, beliau mengulanginya beberapa kali dan bersabda ,” Jangan emosi” (HR.Bukhari). Hidup ini tidak lepas dari masalah. Dan setiap orang dalam menghadapi masalahnya berbeda- beda. Ada yang dimudahkan oleh Allah untuk menyelesaikannya, ada juga yang justru sebaliknya,.ingin memecahkan masalah malah membuat masalah baru yang justru lebih sulit dan rumit.( baca QS.Al-Lail : 4-10 ). Bila ini yang terjadi, maka tidak jarang nalar dan akal sehat sulit dipakai,yang muncul malah nafsu dan emosi.   Emosi, kata Ja’far bin Muhammad, adalah pintu menuju semua kejelekan. Betapa banyak kejahatan bahkan kehancuran, baik pada pribadi dan masyarakat, berawal dari emosi yang tidak terkendali. Karena emosi, harta yang sudah lama dikumpulkan, bangunan yang sejak dulu dibangun musnah dalam sekejap.
Orang yang tidak berdosa dan kemungkinan besar tidak mengetahui masalah harus menanggung beban penderitaan karena kehilangan orang-orang yang disayanginya. Semua berawal dari emosi yang tidak terkendali. Bahkan tidak mustahil, sebuah bangsa yang dilukiskan oleh seorang sastrawan Mesir dengan ungkapan,” Indonesia adalah sepotong surga Allah di bumi-Nya” , akan berubah menjadi kepingan-kepingan tanah neraka, kalau semua kita tidak mampu mengendalikan emosi.   Maka pantaslah kalau menahan emosi, merupakan puncak dari akhlak yang terpuji, sebagaimana dikatakan oleh Imam Ahmad Ishak bin Rahuwaih, dan Ibnu Mubarak. Allah swt memuji hamba-Nya yang mampu menahan emosinya, sebagaimana firman-Nya, ”Dan bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan yang keji, dan apabila mereka emosi, ia bisa memberi maaf, bagi mereka kenikmatan yang kekal di sisi Allah” (QS.Assyura: 37). Karena itu, sangatlah wajar jika kemampuan menahan emosi dijadikan Allah sebagai salah satu indikator takwa. Allah berfirman, “ Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu, dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang- orang yang bertakwa ; yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan emosinya, dan memaafkan (kesalahan) orang lain, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS. Ali Imran 133-134).   Mengendalikan emosi membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Perjuangan menundukkan nafsu, yang selalu menyuruh kepada kejelekan dan minta diperturutkan. Allah berfirman, “ Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku, sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Yusuf 53) .   Butuh pengorbanan maksudnya, terkadang untuk menahan emosi, kita harus berkorban perasaan dan memaafkan kesalahan orang lain. Karena itu Rasulullah memberikan predikat “orang kuat” bukan kepada mereka yang kebal, tidak mempan dibacok, atau jagoan secara fisik, tetapi orang kuat kata Rasulullah, adalah orang yang mampu menundukkan nafsunya, ketika sedang emosi ( HR.Bukhari Muslim).   Untuk bisa menjadi orang kuat seperti yang dimaksud Nabi di atas, ada beberapa jurus yang diajarkan beliau. Pertama, memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan, karena emosi dan kemarahan, sumbernya adalah dari nafsu yang telah dikuasai setan. Sebagaimana yang pernah terjadi di zaman Nabi, dikisahkan ada dua orang yang berkelahi dengan muka merah, mereka saling menghujat, Rasulullah yang menyaksikan kejadian tersebut bersabda,”Saya mengajarkan satu do’a yang kalau dibaca, niscaya hilang emosinya, yaitu, “ A’ udzubillahi minasy syaithaanirrajiim” (Aku belindung kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk), (HR.Bukhari Muslim). Berlindung dari setan merupakan jurus pertama untuk meredam emosi, baik dari kejahatan setan abstrak maupun setan konkrit. Setan abstrak ( jin), yaitu setan yang masuk ke dalam diri seorang kemudian menyatu dengan nafsu dan akan selalu menjerumuskan seseorang ke arah perbuatan yang memperturutkan emosinya. Begitu juga setan yang berbentuk ( annas ) manusia, yaitu seorang yang memprovokasi orang lain untuk melakukan tindak kejahatan. Setan dalam bentuk kedua ini tidak kalah peranannya dalam membakar emosi seseorang. Berapa banyak orang-orang yang sebelumnya lugu, tidak tahu masalah, berubah menjadi beringas, merampas, menjarah , membakar, membunuh, karena terprovokasi oleh setan- setan annas ini. Berlindung dari mereka, membutuhkan ketegasan untuk tidak mendengarkan kata-katanya dan iming- imingnya, apalagi sampai mau ikut–ikutan terbakar emosi.   Kedua, mengubah keadaan atau posisi ketika sedang emosi. Seperti yang digambarkan Rasulullah saw dalam hadist riwayat dari Abu Dzar, beliau bersabda ,“ Apabila seseorang di antara kamu sedang emosi dalam keadaan berdiri, maka hendaklah dia duduk, bila emosinya belum mereda maka hendaklah ia berbaring .”(HR. Ahmad dan Abu Dawud).   Sebagian ulama mengatakan, agar mengubah posisi dari berdiri ke duduk kemudian berbaring adalah kiasan agar seseorang semampunya menjauhkan diri dari sesuatu yang bisa membangkitkan emosinya. Karena orang yang terlibat dalam sebuah masalah atau konflik dengan berdiri mempunyai peluang lebih besar untuk melampiaskan emosinya, dibandingkan dengan mereka yang duduk apalagi dalam posisi terbaring.   Ketiga, berusaha diam ketika sedang emosi, baik diam dari gerakan ataupun perkataan. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Rasulullah SAW bersabda, “ Apabila salah seorang kamu sedang emosi, hendaklah dia diam” , beliau mengulanginya tiga kali (HR. Bukhari). Diam adalah sikap yang paling baik untuk meredam atau menghindari emosi yang tidak terkendali. Terlebih lagi di saat kondisi yang semakin memanas seperti yang tengah terjadi akhir-akhir ini orang begitu cepat terpancing emosinya oleh sebuah perkataan ataupun statemen dari seseorang.   Bahkan seringkali terjadi, karena sebuah pernyataan yang mungkin maksudnya benar, namun oleh orang lain dipahami salah, mengakibatkan bentrokan yang tak jarang berakhir dengan perusakan dan pembunuhan.   Dibutuhkan kearifan semua pihak, terutama para pemimpin di negara yang sedang memanas ini untuk bisa memberikan pernyataan yang menyejukkan sebagai peredam emosi atau bersikap diam sama sekali. Dan inilah yang dinasehatkan oleh Rasulullah saw, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah beliau bersabda, “ Barangsiapa yang mengaku dirinya beriman kepada Allah dan hari kemudian hendaklah berkata yang benar atau sebaiknya diam”.(HR. Bukhari Muslim).   Berkata yang jujur dan benar sangat dibutuhkan untuk menjaga kesalahpahaman yang akan menyulut emosi, dan bersikap diam lebih dibutuhkan lagi, terutama untuk membendung emosi yang semakin memanas. Di negara demokrasi seperti ini, siapapun boleh bicara dan memberikan komentar, lewat media apapun dan dengan cara apapun selama tidak melanggar konstitusi. Dalam agama juga seperti itu. Tapi ingat tidak ada sepatah katapun yang terucap oleh lisan kecuali terekam oleh Allah, untuk kemudian dimintakan pertanggung-jawabannya di akherat kelak. Allah berfirman, “Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. (QS. Qaaf : 18).   Rasulullah saw juga mengingatkan, bahwa terkadang seorang mengucapkan suatu perkataan yang tidak diinginkan oleh Allah, sementara dia tidak memperdulikan perkataannya, padahal bisa menjerumuskannya ke dalam neraka. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah) .   Orang yang banyak bicara dan memberikan pernyataan-pernyataan tidak bisa dipastikan semuanya benar, bahkan sering melakukan kesalahan. Yang kesalahannya bisa membuat orang lain menjadi korban. Umar bin Khattab ra pernah berkata, “Barang siapa yang banyak omongannya akan banyak salahnya, dan siapa yang banyak salahnya maka banyaklah dosanya, dan siapa yang banyak dosanya maka neraka lebih dekat dengannya” . Tidaklah berlebihan kalau suatu hari sahabat Abu Bakar ra memegang lidahnya sambil berkata, “Inilah yang bisa menjerumuskan aku kepada kehancuran.”   Walaupun demikian bukan berarti emosi itu tidak diperbolehkan sama sekali. Emosi juga dibutuhkan, tetapi ada tempat dan waktunya. Khususnya ketika hak-hak Allah (syari’at agama) dilanggar, bukan untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Nabi sendiri suatu hari ketika membuka pintu rumah Aisyah ra, beliau melihat ada tirai yang bergambar, muka beliau langsung merah dan sambil emosi mengatakan, “ Sesungguhnya orang yang paling berat siksanya pada hari kiamat adalah orang yang membuat gambar ini.” (HR.Bukhari Muslim). Begitu juga ketika ada seorang, yang mengadukan kepada beliau, tentang seorang imam yang memanjangkan bacaannya dalam shalat. Beliau marah dan dengan nada keras beliau berkhotbah dan menyuruh imam untuk meringankan bacaannya ketika shalat. (HR. Muslim) . Dan secara umum, setiap beliau melihat atau mendengar adanya larangan-larangan Allah yang dilanggar, beliau langsung emosi dan memerintahkan umatnya untuk tidak lagi mengulanginya.   Walaupun begitu, tetap emosi harus bisa dikendalikan, agar tidak melakukan atau mengatakan sesuatu di luar yang hak. Dan orang inilah yang dikatakan oleh Nabi, ”Barangsiapa yang bisa menahan emosinya, padahal dia mampu melampiaskannya, Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di depan segenap manusia dan disuruh memilih bidadari mana yang dia kehendaki.” (HR.Abu Daud,Tirmizi dan Ahmad)   Akhirnya kita semua berdo’a, ”Ya Allah ! Kami memohon kepada-Mu supaya bisa berkata yang benar dalam keadaan senang dan emosi.” (HR. Ahmad dan Nasai)   (Nurul Mukhlisin Asyraf Ketua Lajnah Dakwah Yayasan Nidaul Fitrah, Surabaya)    

/@cwi

selengkapnya...

Take Me Out

Sobat, ngobrolin acara tivi emang ga ada abisnya.. Mulai dari acara yang bermanfaat, seperti berita, dokumenter, de el el, sampe acara hiburan yang istilah ndeso-nya infotainment ( gubraks..) sarat dengan gaya hidup yang gak syar’i. Gak percaya? Baru-baru ini nih, ada sebuah acara hiburan yang disuguhkan oleh stasiun tivi swasta negeri ini. Apa itu? Yup, kalo kamu ngejawab Take me Out, nilai A deh buat kamu... Emang sih, kalo dilihat sepintas dan sekilas, apalagi kalau dilihat dari kedalaman seratus meter dibawah permukaan tanah (Lebay ah, itu mau lihat tivi atau mau cari minyak bumi sih..) Maksudnya, kalau acara ini Cuma dilihat sekilas tanpa pemahaman dan pandangan yang bener, ( serieus mode: on), maka pada akhirnya, gak salah dong kalo ada yang bertanya, "Emang apa salahnya sih? Itu kan baik, bantu orang cari jodoh.." Nah, loh. Tuh kan, mungkin itu pertanyaan yang bakal terlontar. Terus? Ya, belok kiri trus belok kanan. Ada pertigaan, disitu tanya sama orang, apa jawabannya. Nah, kalau kalian ngebet mau tahu jawabannya gimana. Jangan berhenti bacanya, lanjutin terus sampe abis. Sip deh.
Take Me Out, Apaan tuh? Sobat, tahu gak? Acara yang ditayangkan tiap hari sabtu ini, sejatinya bukan murni karya anak negeri ini loh, melainkan, impor alias nyontek dari Amrik, itu tu negerinya Pak Lik (boso jowo: paman) Sam alias Amerika, dan udah ditayangkan juga di tiga negara Eropa (Spanyol, Belanda, Denmark) dan menyusul Inggris. Kalo di Indonesia, acara ini merupakan penayangan pertama kalinya di Asia (eits, jangan bangga dulu loh...). [info ini dapet dari www. takemeoutindonesia.com] Acara ini bertujuan mencarikan pasangan. Caranya gimana? dengan menghadirkan beberapa wanita yang berdiri di belakang meja pake tanda lampu. Trus, dihadirkan juga seorang pria yang selanjutnya buat para wanita yang tertarik supaya membiarkan lampunya tetap menyala. Bagi para wanita yang gak tertarik, diperkenankan mematikan lampunya (hemmmm. .. terusin deh). Selanjutnya, pembawa acara akan memperlihatkan profil tentang diri si pria. Bagi wanita yang lampunya masih menyala, diperkenankan mematikan lampunya jika gak tertarik setelah melihat profil yang disuguhkan. Tapi, buat yang tertarik bisa mbiarin lampunya teteup menyala. Namun jika terdapat lebih dari tiga lampu yang menyala, si pria harus mematikan lampu dari para wanita. Hingga tersisa tiga lampu yang dibiarin tetep menyala. Nah, kalo udah tinggal tiga lampu yang masih nyala, kemudian si pria bakal mengajukan satu pertanyaan untuk ketiga wanita. Bagi yang jawabanya dirasa kurang cocok menurut si pria, boleh dimatikan lampunya. Begitu selanjutnya, hingga tinggal satu wanita yang lampunya dibiarkan tetap menyala. Cuman, kadang-kadang nih, semua wanita matiin lampunya sehingga ngga ada yang menyala. Kalo udah kayak gene, itu artinya para wanita gak tertarik ama pria tersebut (keciaaan deh..). Bagi yang udah dapet pasangan, akan disediakan tempat duduk di ruangan tersendiri. Disana mereka dibiarkan ngobrol ngalor ngidul untuk lebih mengenal satu sama lain. Trus diluar acara itupun, mereka bakal dipantau terus perkembangan hubungan mereka (pake detektif kalee). Tuh kan, kalau dilihat sekilas memang gak ada yang salah dari acara ini. Tapi kalau kita jeli dan cermat, kita bakal menemukan hal-hal yang gak sesuai dengan Islam. Gak percaya? Baca lanjutannya ! Sobat, dalam pandangan Islam, mencari istri atau suami ngga lain adalah untuk membina sebuah rumah tangga atau keluarga yang sakinah mawadah wa rohmah dan bernilai ibadah di hadapan Allah swt. Tentunya ada rambu-rambu yang sudah ditentukan, trus dalam pelaksanaannya, cara dan tujuannya harus bener, karena kalo salah satunya salah, maka gak akan dinilai sebuah ibadah oleh Allah swt. Rosulullah saw. bersabda: ” Sesungguhnya amal itu tergantung pada niat.” Dan Rosulullah saw. juga bersabda: ”Barangsiapa melakukan amalan yang tidak kami perintahkan, maka amalanya tertolak.” Nah, kalau udah ga diterima, bukannya pahala, bisa-bisa malah dosa yang kita dapetin. Terlepas dari tujuan acara itu sebenernya, kita bisa simpulkan sendiri, acara itu tujuannya bener atau nggak. Kalo di sini nih, (dimana hayo?.. ya di buletin kesayangan kamu ini loh..), kita coba bahas dari sisi cara yang dipake buat cari pasangan. Gimana tuh caranya? Baca terus deh ampe kelar. Sobat, kalo kita ikuti acara itu ampe tuntas, mungkin kita bisa ngambil kesimpulan, bahwa untuk mengenal pasangan yang bakal menjadi istri atau suami kita adalah dengan cara pacaran. Karena acara ini mendesain para peserta yang nantinya mendapat jodoh, akan menjalani masa penjajakan dengan cara pacaran. Padahal dalam Islam pacaran itu haram atau dilarang loh, Mau tahu kenapa? Kalo kita perhatikan lebih dalaaaaam lagi.. ampe ke dasar (emang sumur?..) ketika peserta udah menemukan pasangannya, sang pembawa acara akan memancing mereka (bukan mancing ikan loh) untuk saling mengungkapkan rasa cinta kepada pasangannya, bisa dengan berpelukan atau berciuman ( :-* iiihh......). Padahal di antara mereka belum ijab qabul alias menikah. Jadi intinya masih belum halal tuh. Berkaitan dengan hal ini Rosulullah saw. pernah bersabda: ”Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR.ath-Thabrani) Nah, sudah tahu kan salahnya dimana? Kalau tetep belum tahu, coba deh baca lagi. Trus gimana Islam mengatur kita dalam mencari istri atau suami? Nah... Begini sobat, karena dalam Islam gak ada istilahnya pacaran, maka dalam Islam ada istilah yang namanya ta’aruf dan khitbah. Ta’aruf dan khitbah ini sama sekali gak sama dengan pacaran. Singkatnya nih, ta’aruf itu perkenalan, jadi kita hanya sekedar tahu nama dan orangnya. Terus kalau kita tertarik atau merasa cocok, bisa deh dilanjutin dengan meng-khitbah atau meminang. Dengan syarat, si wanita ngga sedang dikhitbah oleh laki-laki lain. Rosulullah saw. bersabda: ”Seorang laki-laiki tidak boleh meminang perempuan yang telah dipinang oleh saudaranya (laki-laki muslim yang lain).” (HR.Ibnu Majah) Tapi yang perlu diketahui, tetep ngga dibenarkan ada aktifitas seperti layaknya pacaran dalam masa khitbah. Jangan dikira karena sudah dipinang atau di-khitbah, lalu sudah setengah halal atau sudah jadi setengah hak milik. Tetep aja, kalau belum ijab qabul ya masih belum halal wa toyyiban. Nah, kalau kita kemudian merasa cocok, bisa dilanjutin ke tahap yang selanjutnya, yaitu menikah. Tapi kalo dalam masa khitbah kita merasa gak cocok, maka salah satu pihak bisa membatalkan atau dengan kata lain, tidak dilanjutkan ke jenjang pernikahan. Trus yang per diinget, ketika dalam masa khitbah ini, kita gak perlu jadi kayak selebritis atau artis yang disorot media infotainment di mana-mana, atau gembar-gembor sampe seluruh dunia tahu bahwa kita sudah punya calon istri ato suami. Karena belum tentu juga kita bakal menikah ama doi, namanya juga calon, ya belum pasti lah. Selain tata caranya, Allah swt. juga memberikan panduan bagi kita dalam memilih pasangan ( suami atau istri). Allah swt. berfirman: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita- wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (TQS.an-Nuur[24 ]: 26) Sampai sini, ada pertanyaan? (ga ada Paaak... hehe) Kalo ngga ada, itu artinya sudah paham. Dan tentunya harus diamalkan nantinya. Jangan cuma berakhir jadi informasi aja, tapi juga harus jadi pemahaman. Tapi kalo masih ada pertanyaan, sering-sering deh ikutin kajian (yok.. yok.. ngaji yok..). Selain menambah pahala juga bisa menambah tsaqofah (pengetahuan) ke-Islaman kita. Sedangkan buat pemerintah, gak boleh tinggal diam menyaksikan generasi penerus bangsa dan agama ini diserang pemikiran yang gak syar’i. Pemerintah harus lebih selektif dalam memberikan hak siar. Karena, siaran-siaran yang ngga bermutu dan bertentangan dengan Islam pada akhirnya hanya akan jadi boomerang bagi generasi negeri ini. Tentunya standar layak atau tidaknya siaran adalah dengan menggunakan standar Islam, bukan yang lain. Karena nggak ada yang lebih baik dari hukum Allah swt. Berkaitan dengan hal ini Allah swt. berfirman: "Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (TQS. Al-Maidah [5 ]: 50) ”Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu (Muhammad) hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (TQS.an-Nisaa’ [4]: 65) Ok sobat, Kalo kamu udah paham, coba deh sekali-sekali kamu ingetin temen-temen kamu yang lagi pacaran, kalo yang mereka lakuin itu ngga sesuai dengan Islam. Dan yang pasti, bakal menjerumuskan mereka ke lembah dosa... (hiii.. ngeri..). Inget sobat, mumpung nafas masih ada, kesempatan masih ada, jangan putus asa kalo kamu udah ngingetin temen-temen kamu, masih aja ndableg (bandel) atau kamu malah dijauhin.. Tenang aja, jangan kuatir, kalopun mereka masih belom nyadar juga, insyaAllah usaha kamu ini bernilai di hadapan Allah swt. Ayo semangattt... ! [yz/hh]


/@cwi

selengkapnya...

Gabung bersama kami

About Me

admin jg menerima pelayanan jasa

admin jg menerima pelayanan jasa
Jasa arsitek rumah; desain arsitek / desain rumah, gambar denah rumah, bangun rumah baru, renovasi rumah dan pembangunan mesjid, mushola, ruko, disaign taman, dll. klik gambar utk kontak personal.

Syiar Islam On Twitter

Site info

Kalkulator Zakat Fitrah

  © Syiar islam Intisari Muslim by Dede Suhaya (@putra_f4jar) 2015

Back to TOP  

Share |