Muslim di Eropa Utara Puasa Hingga 20 Jam

Puasa di bulan Ramadan bagi Muslim yang tinggal di Lingkaran Arktik
atau kutub utara adalah cobaan besar
bagi keimanan mereka. Betapa tidak,
di wilayah ini matahari hanya
tenggelam beberapa jam saja,
membuat puasa menjadi sangat lama. Diberitakan Al-Arabiya, Selasa, hal ini
terjadi di hampir seluruh negara Eropa
bagian utara. Salah satunya adalah
kota Rovaniemi di Finlandia yang
terletak 66 derajat di Lingkaran Arktik.
Di kota ini, matahari terbit pukul 3.20 dini hari dan tenggelam pukul 11.20
malam. Berarti, antara shubuh dan magrib
terbentang waktu yang sangat lama.
Muslim di wilayah ini bisa berpuasa
hingga 20 jam saat Ramadan. Apalagi
jika Ramadan jatuh di musim panas,
matahari hampir tidak pernah terbenam.
/@cwiMuslim di wilayah ini terbagi dua dalam
berpendapat soal ini. Sebagian
mengikuti laju matahari, sebagian
lainnya pilih ikut waktu di negara
terdekat. Mahmoud Said, 27, warga
Finlandia yang berasal dari Kenya pilih opsi kedua. Dia mengikuti jadwal puasa
di negara tetangga, yaitu Turki. "Kita harus gunakan akal sehat. Kami
berpuasa 14-15 jam sehari," kata Said
yang memperkirakan terdapat lebih
dari 100 Muslim di Rovaniemi,
kebanyakan berasal dari Irak, Somalia
dan Afganistan. Hal serupa juga dilakukan di negara
Arktik lainnya, yaitu Alaska di Amerika
Serikat. Setelah debat panjang, para
cendekiawan Muslim di kota Anchorage,
Alaska, pilih ikut jadwal puasa di Mekah. Namun, hal berbeda disampaikan oleh
Dewan Fatwa Eropa di Dublin. Para
ulama di negara ini mengatakan
jadwal puasa harus mengikut terbit-
terbenam matahari, termasuk bagi
mereka di utara Bumi. Tidak ada alasan. "Debat masalah ini telah berlangsung
bertahun-tahun. Kami berpuasa
berdasarkan matahari, dari terbit
sampai tenggelam. Ini dilakukan oleh 90
persen Muslim Swedia," kata Omar
Mustafa, ketua Asosiasi Islam di Swedia. Hal ini diterapkan oleh Kaltouma
Abubakar dan sembilan anggota
keluarganya di kota Rovaniemi. Tidak
seperti Said, keluarga imigran Sudan ini
berpuasa selama 20 jam sehari. "Puasa di bulan Ramadan sangat lama.
Berbuka sekitar pukul 11.30 malam.
Sahur sekitar pukul 2 pagi," kata wanita
31 tahun ini yang mengaku mulai masak
untuk berbuka pada pukul 5 sore. Perhitungan Ramadan berdasarkan
kalender bulan berlangsung di saat
yang berbeda setiap tahunnya. Pada
2015 nanti, Ramadan diperkirakan akan
jatuh pada titik balik matahari di
Arktik, saat siang hari sangat lama. "Saat itu, kami hanya akan punya
waktu 10 menit untuk berbuka puasa,"
kata Abubakar. Kendati demikian, Abubakar sekeluarga
menjalani puasa di utara dengan
senang hati dan ikhlas. Terutama
karena wilayah ini dingin, sehingga
mereka tidak mudah kehausan. "Tidak
seperti di Afrika, di Finlandia kau tidak akan cepat haus. Tidak peduli seberapa
lama kau puasa, kau tidak terlalu ingin
minum," kata dia. (ren) © VIVA.co.id

selengkapnya...

Gabung bersama kami

About Me

admin jg menerima pelayanan jasa

admin jg menerima pelayanan jasa
Jasa arsitek rumah; desain arsitek / desain rumah, gambar denah rumah, bangun rumah baru, renovasi rumah dan pembangunan mesjid, mushola, ruko, disaign taman, dll. klik gambar utk kontak personal.

Syiar Islam On Twitter

Site info

Kalkulator Zakat Fitrah

  © Syiar islam Intisari Muslim by Dede Suhaya (@putra_f4jar) 2015

Back to TOP  

Share |