Fakta Qur'an tentang Konflik Palestina

Sudah hampir sebulan serangan zionis Israel ke wilayah Gaza, belum ada tanda-tanda pembantaian ini akan segera berakhir. Hingga hari ini(17/1) setidaknya tercatat lebih dari 1100-an jiwa melayang dan limaribuan yang lainnya luka-luka. 
Mungkin banyak air mata yang mulai mengering, telinga menjadi panas, dan hati serasa jenuh mendengar pemberitaan korban di Gaza yang terus bertambah. Tapi kita memang harus terus bicara tentang Palestina. Kita harus terus menyuarakan kegelisahan kita, menyampaikan kepedulian kita, atau setidaknya meneriakkan jeritan hati kita melalui takbir dan doa-doa yang terlantunkan. 
Tidak boleh ada perasaan bosan saat mendengar berita Palestina. Tidak boleh kita berputus asa dalam melantunkan doa-doa untuk saudara kita disana. Tidak boleh merasa doa kita sia-sia. Tidak boleh pula kita mengira bahwa zionis Israel akan dibiarkan dengan kesombongannya begitu saja. Karena Allah SWT berfirman : 

" Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak ( QS Ibrahim 42) 

 Hari ini kita melihat pemberitaan yang begitu beragam tentang fakta-fakta yang terjadi di Palestina. Ada yang mengutuk kekejian Israel, ada pula yang memprotes keangkuhan Amerika, Ada pula yang mengkritik pemimpin Arab yang ‘jubana’ (pengecut), bahkan ada pula yang tetap konsisten memberitakan Hamas sebagai teroris dan biang kerok semua permasalahan ini. Semuanya begitu kompleks dan membingungkan, sehingga banyak orang yang begitu bersedih dan berempati dengan pemandangan gambar-gambar korban dan ledakan, namun sedikit yang mengetahui hakikat permasalahan dan fakta yang shohih di Palestina. Karenanya, kita perlu memetakan lebih jelas tentang permasalahan Palestina. 

Saya ingin mengungkapkan fakta-fakta dalam al-Quran dalam memetakan masalah ini. Bahwasanya Al-Quran jauh-jauh hari telah menggambarkan fakta-fakta yang terjadi hari ini di Palestina melalui ayat-ayatnya yang mulia. 
Ini semua penting agar kita bisa berpikir lebih mendalam, lebih strategis dan lebih fokus dalam menyusun langkah kontribusi kita untuk Palestina. Agar kita tidak reaktif dan mudah terkejut, dan selalu shock dalam mendengar pemberitaan masalah Palestina. Berikut fakta-fakta yang telah digambarkan Al-Quran, dan sekarang terjadi begitu nyata di Palestina. 

Fakta 1 : Adanya Yahudi yang Sadis & Bengis terhadap orang muslim, serta senantiasa melanggar perjanjian Allah SWT berfirman :

 "Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik".(Al-Maidah 82).

 Ketika Al-Quran 14abad yang lalu telah jelas menyatakan fakta bahwa Yahudi menyimpan permusuhan yang amat keras terhadap umat Islam, maka hari ini kita menyaksikan dengan jelas gambaran permusuhan itu begitu nyata di depan mata kita. Jika ‘sekedar’ menghitung angka korban jiwa dan luka-luka mungkin belum mewakili gambaran kebuasan mereka. 

Ada gambaran yang lebih buas dari hitungan angka-angka, saat Shadr seorang perempuan kecil berumur 4 tahun harus tewas menyongsong peluru tentara Israel di dadanya. Bahkan sang ayah tidak bisa menyelamatkan jasad putrinya, karena beberapa detik berikutnya datang sekumpulan anjing-anjing pelacak Israel untuk segera menyantap si kecil yang syahid itu.Seolah-olah tentara Israel itu memang membidikkan pelurunya untuk berburu makanan bagi anjing peliharaannya.

Gambaran lain tak kalah mengerikannya adalah saat tubuh-tubuh yang tak bernyawa di tengah jalan harus remuk terlindas oleh tank-tank zionis yang bergerak memasuki gaza. Begitu pula penggunaan senjata fosfor putih oleh tentara Israel yang tidak pernah ditemukan dalam kamus kekejaman bangsa lainnya.

Adakah kebiadabaan manusia yang melebihi gambaran di atas ? Fakta Al-Quran tentang kebengisan Yahudi ini membuat kita sadar, bagaimana cara terbaik menghadapi Zionis Israel. Kemudian dalam ayat yang lain Allah SWT memberitahukan kepada Rasulullah SAW tentang karakter Yahudi :

" (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya"). (Al-Anfal 56). 

Inilah fakta lain tentang Yahudi yang sudah diungkapkan Al-Quran sejak awal risalah Islam. Karenanya akan sangat aneh jika masih ada pemimpin Islam yang berharap banyak untuk mengadakan perjanjian dengan Israel, seolah-olah lupa dengan Fakta Quran dan fakta sejarah kenabian.

Jika kita membaca ulang sejarah Yahudi dalam Siroh Nabawiyah, maka akan ada kesimpulan utuh bahwa sejarah Yahudi adalah sejarah pembangkangan dan penghianatan.

 Fakta 2 : Adanya kaum muslimin yang terusir dan terbunuh di Palestina karena keyakinan mereka berislam. Allah SWT berfirman :

 .. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah." (QS Haj 40)

 Al-Quran begitu jelas menggambarkan fakta adanya orang-orang yang terusir dan teraniaya ‘hanya’ karena mereka teguh memegang aqidah mereka. Penderitaan penduduk Palestina hari ini –dan sejak setengah abad yang lampau- adalah bukti riil fakta al-Quran di atas.

Mereka teguh dengan agama mereka, yakin dengan kemuliaan Islam, karenanya mereka tidak rela Masjid Al-Aqsho dikuasai Zionis Israel. Maka merekapun bertahan, merekapun melawan, mempertahankan sejengkal tanah kemuliaan Islam dari jajahan zionis.

Karena semua alasan mulia itulah hari ini banyak warga Palestina meregang nyawa.

 Fakta 3 : Adanya Skenario Global di balik konflik Palestina . Allah SWT berfirman :

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka (Al Baqoroh 120) 

 Dibalik fakta keangkuhan Israel hari ini, adalah karena adanya dukungan setia Amerika. Bahkan kita lihat titik balik keberadaan negara Israel di Palestina, adalah karena kebaikan hati Inggris kepada kaum Yahudi, sekaligus kebencian mereka terhadap Islam.

Dua negara besar ini selalu konsisten mendukung Zionis Israel. Bukan hanya teknis persenjataan yang selalu disuplai, tetapi juga kebijakan-kebijakan perdamaian dan juga ‘ pengkhianatan’ perdamaian yang selalu diamankan oleh Amerika. Resolusi PBB untuk gencatan senjata sepekan lalu–dengan abstainnya Amerika- adalah salah satu keajaiban dunia yang menyalahi sejarah konsistensi dukungan Amerika terhadap Israel. Biasanya Amerika akan dengan mudah memveto setiap kebijakan yang merugikan zionis, adik tirinya tersebut. Tapi tidak ada yang berubah dari Amerika, berita hari ini menyebutkan pertemuan dua Menlu AS-Israel ; Condolize Reece dan Tzipi Livni yang mengukuhkan kesepakatan untuk menghalangi sekuat tenaga masuknya dukungan persenjataan ke Palestina. Jadi, tidak ada yang salah dengan fakta Al-Quran.

 Fakta 4 : Adanya Benih-benih kemunafikan yang mengganggu perjuangan Jihad. Allah SWT berfirman :

"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu…"(Al-Hasyr 11) 

 Fakta Al-Quran dan juga fakta sejarah kenabian selalu mengingatkan kita adanya bahaya dari dalam. Jangankan hari ini saat umat Islam dalam kondisi lemah dan terpecah, bahkan di barisan pasukan Rasulullah SAW di Madinah pun bercokol sekelompok munafik yang terus aktif menghasut dan menghancurkan kaum muslimin dari dalam.

Masih ingat bukan peperangan Uhud, saat 300 dari 1000 pasukan rasulullah SAW membelot mundur ke Madinah karena kecewa dengan keputusan Rasulullah SAW ? Maka hari ini kita menyaksikan adanya dua negara arab besar yang memboikot KTT darurat Liga Arab di Dhoha, Qatar yang sedianya direncanakan menghasilkan keputusan yang ‘keras’ dan efektif untuk menghentikan kebiadaban Israel. Adakah ungkapan yang lebih halus untuk mengganti kata ‘kemunafikan’ bagi kedua bangsa tersebut ?.

 Belum lagi masalah perbatasan Rafah yang masih saja ditutup oleh pemerintah Mesir. Sehingga dukungan kemanusiaan, apalagi mujahidin dan persenjataan tidak bisa menjangkau Gaza. Kisahnya sangat berkebalikan dengan yang terjadi di Afghanistan saat melawan Uni Soviet duapuluh tahun yang lampau, saat Pakistan membuka perbatasannya untuk masuknya mujahidin dan persenjataanya ke Afhanistan.

Hari ini pemerintah Mesir menjadi ‘bemper’ pelindung Zionis Israel dari masuknya solidaritas muslim internasional. Begitu pula saat bicara dengan pemimpin-pemimpin Arab, Husni Mubarok sekuat tenaga meyakinkan teman-temannya untuk tetap lunak pada Israel. Tanpa sadar, nampaknya presiden ‘Husni Mubarok’ ingin mengulangi kelakuan Abdullah bin Ubay yang mati-matian membela Yahudi Bani Qainuqo’ saat Rasulullah SAW akan memberikan sanksi atas pengkhianatan yang mereka lakukan pada konstitusi Madinah.

Nah, adakah ungkapan yang lebih halus dari ‘kemunafikan’ untuk menggambarkan sikap tersebut ?

 Fakta 5 : Ada banyak kaum banyak kaum muslimin lemah tidak berdaya .
Ada perubahan besar terjadi pada gaya hidup sebagian besar kaum muslimin paska tumbangnya kekhalifahan Utsmaniyah di Turki. Banyak negara muslimin dijajah oleh negara-negara Barat dan penduduknya pun mulai mengadopsi pemikiran dan gaya hidup Barat yang materialis.

Akibatnya, cinta harta dan dunia mulai mengakar dalam kehidupan kaum muslimin. Pada saat itulah, jihad yang membentengi kemuliaan Islam mulai tergerogoti. Al-Quran telah menggambarkan fakta tersebut dengan jelas .. Allah SWT berfirman :

"Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit" (At-Taubah 38) 

 Kelemahan inilah yang segera ditangkap oleh musuh-musuh Islam. Mereka kini lebih berani dalam menganiaya dan menginjak-injak negeri Islam karena merasa ‘aman’ dengan lemahnya semangat kaum muslimin dalam berjihad. Lihat saja penyerangan secara sistematis pada negeri muslim dalam dua warsa terakhir ini. Dari mulai Afghanistan, Irak, Palestina, hingga negara-negara yang masuk dalam daftar tunggu penyerangan seperti ; Iran, Sudan dan Suriah.

 Gambaran seperti inilah yang juga terjadi di Palestina, keangkuhan Israel dalam membombardir Palestina dengan penuh percaya diri, salah satunya karena mereka yakin tidak ada satu negara muslim pun yang berani mengirimkan pasukannya membela Palestina atas nama jihad.

Negara-negara muslim dalam kondisi lemah dan takut menghadapi balasan Amerika dan sekutunya face to face. Akhirnya Israel melenggang begitu nyamannya dalam menebar bom cluster di bumi Palestina. Tidak ada pembelaan dari negara-negara muslim tetangganya.

Hizbullah Libanon pun malu-malu untuk mengirimkan roketnya ke wilayah Israel. Bahkan Iran yang sempat ‘berkoar-koar’ pun belum sekalipun mengarahkan roketnya ke Israel. Sudan yang dipimpin oleh Jenderal Mujahid pun harus berdiam diri karena sibuk dengan konflik Darfur yang juga disutradari Amerika.

 Inilah kenyataan hari ini, dan ini pulalah yang sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya, bahwa umat Islam akan menjadi santapan bangsa-bangsa lain di akhir zaman. Bukan karena jumlah mereka yang sedikit, bahkan banyak, tapi bagaikan buih yang terombang ambing lemah tak berdaya. Semua ini karena umat Islam terjangkiti sindrom wahn, yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW : " Cinta dunia dan takut mati " (HR Abu Daud)

 Fakta 6 : Ada kelompok yang senantiasa mengusung tinggi jihad untuk menegakkan kalimatullah tanpa ragu dan gentar. Allah SWT berfirman :

"Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya)" (QS Al Ahzab 23). 

 Al-Quran, menyebutkan fakta akan adanya golongan yang senantiasa ‘setia’ untuk memperjuangkan kejayaan Islam. Bahkan meskipun diantara mereka banyak yang telah berguguran, tidak sedikitpun membuat komitmen mereka untuk berjihad mundur dan luntur.

 Hari ini tidak bisa dipungkiri bahwa Hamas tampil sebagai gambaran riil fakta Al-Quran tersebut. Tuduhan organisasi teroris tidak membuatnya gentar sejengkalpun. Pemborbardiran Zionis Israel disambut dengan perlawanan sekuat tenaga. Petinggi Hamas Kholid Meshal dalam banyak kesempatan senantiasa mengulang-ulang sikap Hamas yang tidak akan mundur dalam mempertahankan Gaza.

 Logika mana yang bisa menjelaskan Hamas yang awalnya adalah sebuah organisasi massa Islam, kini bertarung dengan gagah melawan Zionis Israel yang mempunyai kekuatan militer terkuat di Timur Tengah ? . Kesimpulan paling mudah yang kita tangkap adalah ‘ konsistensi’ Hamas dalam berjihad, itulah yang membuat mereka tetap eksis dan terus melawan.

Ruh Jihad menjadi semacam jaminan bagi kekuatan sekecil apapun untuk melawan kekuatan sebesar apapun. Bukankah Allah SWT berfirman :

"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.(QS Al-Baqoroh 249) 

 Akhirnya, semua ungkapan dan isyarat kekaguman dan penghormatan, entah itu standing avocation, apllause, angkat topi, hormat tangan, atau apa saja yang bisa mengungkapkan kekaguman sangatlah layak diberikan pada Hamas.

Setelah kagum, tentu saja kita juga harus menjadi bagian yang mendukung perjuangan jihad tersebut. Siapa yang bisa menahan keinginan untuk tidak bergabung dalam barisan pembela kebenaran yang telah dijamin eksistensinya oleh Rasulullah.

Tidaklah berlebihan, jika dikatakan fenomena Hamas hari ini adalah bukti riil keberadaan kelompok jihad abadi di muka bumi ini, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :

" Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tegak memperjuangkan kebenaran, dan mereka tidak akan terpengaruh dengan orang-orang yang memusuhi dan memerangi mereka ". (HR Muslim). Ketika Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat tentang siapa mereka itu ?. Maka beliau menjawab : " di sekitar masjid al-Aqsha".
 Subhanallah....

 /@Putra_f4jar

Profil penulis;

Hatta Syamsuddin, Lc – alumni Universitas Internasional di Khartoum Sudan. Berdomisili di Solo, mengajar di Mahad Abu Bakar UMS dan tengah menempuh S2 Pemikiran Islam di UMS. Email :ibnu_kamal@yahoo.com dan kunjungi :hattasyamsuddin.blogspot.com

selengkapnya...

Media FOX, Media Penghasut yang Jadikan Islam Sebagai Musuh

Jika ada satu jaringan televisi Amerika yang selalu konsisten menanamkan benih kebencian, pernyataan anti-Muslim, itu adalah Fox Network. Kedua pakar di jaringan Amerika ini dan rekan-rekan media mereka di Inggris , yaitu media sayap kanan juga dimiliki oleh Rupert Murdoch, secara konsisten mengisi gelombang media dengan rasis, dan pidato kebencian. Mereka sering disebut sebagai penyebar kebohongan, melebih-lebihkan, dan menyesatkan pelaporan “berita”. 

Namun, mereka hingga saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda untuk menghentikan berkampanye negatif terhadap Islam. Sementara banyak orang hanya memahami sampai batas tertentu bahwa Fox menyuarakan pandangan politik tertentu, padahal mereka adalah penyebar kebohongan yang luar biasa keterlaluannya yang dilakukan secara konsisten oleh beberapa pakar dan wartawan mereka , sehingga sulit untuk dipahami jika satu orang waras pun percaya kepada mereka. Secara keseluruhan gambaran dunia yang dilukiskan oleh Jaringan Fox tidak diragukan lagi bernuansa suram atas Islam .

Sangat mengherankan bagi orang percaya atas kebohongan ini, padahal dengan perbuatan mereka , mereka dapat bebas keluar dari tempat tidurnya di pagi hari tanpa dilempari batu sampai mati oleh umat Muslim yang marah! Tetap saja mereka secara konsisten mengumpulkan narasi di mana Muslim dijadikan sebagai musuh abadi . 

Motonya yang tersirat “kita lawan Muslim” dengan menggunakan bahasa yang tegas. Untuk sebagian besar dari pemirsa, Fox Network adalah hanya sebuah ruang gema dengan tingkat wacana yang menjadi berita telah menjadi penuh kebencian yang sangat mengerikan. Jika saja para pakar di jaringan Fox itu adalah benar, maka kita benar-benar dalam keadaan perang. Islam dianggap sebagai teroris keji yang berniat menyebarkan hukum Syariah secara paksa ke setiap sudut dunia. 

Bayangkan sejenak bahwa seandainya yang dikatakan para pakar jaringan Fox itu adalah benar, maka umat Islam akan mengejar Anda sebagai warga AS dan keluarga Anda hingga mati . Dan umat Islam tidaklah membangun sebuah pusat komunitas di New York City karena mereka membutuhkannya, tetapi karena mereka ingin mengejek korban serangan 11 September, dan Muslim Amerika mendukung penuh teroris yang berniat membom masyarakat Amerika. 

Dengan situasi tersebut , maka sungguh tidak bermoral jika masyarakat barat tidak pergi berperang juga dengan setiap muslim ? Sementara yang terjadi , salah satu contohnya seperti pembantaian Muslim di Norwegia, hanya membutuhkan individu barat yang gila yang benar-benar percaya kebohongan Fox tersebut sehingga mengakibatkan terjadinya sesuatu yang mengerikan. Sementara pembunuhan di Norwegia yang terjadi sebagai akibat orang gila yang melakukan tindakan penuh kebencian, tentunya media Fox mempunyai andil dalam aksinya sebagai penyebar kebencian. Mereka bermain dengan api. Mereka menghasut kebencian, tindak kekerasan untuk menggugah pemirsa barat untuk menyerang Muslim . Namun, untuk percaya kebohongan ekstrim mereka sepenuhnya akan selalu menghasilkan tindakan ekstrim keputusasaan dan kekerasan. (Nn) 

sumber: eramuslim

 /@putra_f4jar

selengkapnya...

Menyoal Lontaran Quraish Shihab, Nabi Muhammad SAW Tidak Dijamin Masuk Surga.

Oleh Hartono Ahmad Jaiz

Pada tayangan “Tafsir Al-Misbah” yang disiarkan oleh Metro TV pada Sabtu, 12 Juli 2014/ 14 Ramadhan 1435H, Prof DR Quraish Shihab mengeluarkan pernyataan kontroversial bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak dijamin masuk surga.

Pernyataan Quraish Shihab itu dapat dinilai, menimbulkan keraguan bagi Umat Islam. Karena mengandung mafhum mukhalafah (pengertian tersirat), lha Nabi saja tidak dijamin masuk surga, apalagi hanya sahabatnya, apalagi hanya pengikutnya dan seterusnya. Lha Nabi yang diutus membawa Islam untuk umatnya saja tidak dijamin masuk surga, kenapa yang hanya umatnya cape’-cape’ mengikutinya? Dan ungkapan lain yang senada. 

Tentu saja lontaran itu dari segi kehidupan da’wah Islamiyah membahayakan. Karena akan menimbulkan aneka macam perendahan terhadap Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam, yang dampak buruknya beraneka macam, menyangkut akan timbulnya keraguan terhadap benarnya Islam. Di samping membahayakan, memang lontaran Quraish Shihab itu secara metode pemahaman (Islam) perlu dipertanyakan. Karena Quraish Shihab berbicara masalah sangat besar, tentang Nabi tidak dijamin masuk surga, itu adalah wilayah ghaib. Berbicara tentang hal ghaib hanya boleh bila berdasarkan dalil yang jelas. Sedangkan Quraish Shihab tidak menempuh jalan itu. Coba mari kita simak tentang pernyataan Nabi shallalahu ‘alaihi wasallam kaitannya dengan dirinya di surga. Dalam hadits shahih riwayat Imam Al-Bukhari sebagai berikut : 5304-

 حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ زُرَارَةَ ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ ، عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَهْلٍ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا.

 Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda: Saya dan penjamin / pemelihara anak yatim itu di surga begini, dan beliau mengisyartkan dengan jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau merenggangkan antara keduanya sedikit. (HR Al-Bukhari nomor 5304).

Dari hadits riwayat Al-Bukhari itu, apakah mungkin, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam (kalau mengikuti faham Quraish Shihab bahwa Nabi saw tidak dijamin masuk surga) berani menjamin orang lain? Sedangkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak pernah bohong. Lagi pula beliau hanya mengikuti wahyu. Dan itu telah ditegaskan dalam Al-Qur’an, 

 { قُلْ مَا كُنْتُ بِدْعًا مِنَ الرُّسُلِ وَمَا أَدْرِي مَا يُفْعَلُ بِي وَلَا بِكُمْ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَى إِلَيَّ وَمَا أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ مُبِينٌ } [الأحقاف: 9] 9. 

Katakanlah: “Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara Rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan”.(QS Al-Ahqaf/46:9).

 Ketika hanya mengikuti wahyu, berarti perkataan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa dia dan yang menjamin/ memelihara anak yatim itu di dalam surga, berarti perkataannya itu tentu dari wahyu. Pasti itu jaminan Allah Ta’ala yang disampaikan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya. Lantas ketika Quraish Shihab mengatakan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak dijamin masuk surga, itu mengikuti wahyu siapa? Wahyu hanya bisa dibatalkan oleh wahyu pula. Tidak bisa wahyu dari Allah Ta’ala yang telah disampaikan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam itu dibatalkan oleh siapapun, karena wahyu sudah sempurna, tidak ada wahyu yang datang lagi untuk membatalkan yang telah diterima dan disampaikan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal itu telah ditegaskan dalam Al-Qur’an, 

 الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا 

 Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS Al-Maaidah: 3).

 زاد المسير في علم التفسير (2/ 170، بترقيم الشاملة آليا) أنه أمن هذه الشريعة من أن تنسخ بأخرى بعدها ، كما نسخ بها ما تقدمها 

Bahwasanya syari’at Islam ini aman dari penghapusan/penggantian dengan yang lainnya setelahnya, sebagaimana (telah diketahui, justru) syari’at Islam telah menghapus/ mengganti syari’at yang sebelumnya. (Zadul Masir 2/170 menurut maktabah syamilah).

 Kasus Quraish Shihab mengatakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak dijamin masuk surga itu ada beberapa kelancangan, di antaranya: Dia berbicara tentang Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bahkan dikatakan tidak dijamin masuk surga, namun bicaranya tanpa nash (dalil yang jelas). Mestinya, Quraish Shihab mengemukakan nashnya bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak dijamin masuk surga. Yang dilakukan Quraish Shihab hanyalah seperti dalam berita ini: 

 Pada tayangan “Tafsir Al-Misbah” yang disiarkan oleh Metro TV pada Sabtu, 12 Juli 2014, Prof DR Quraish Shihab mengeluarkan pernyataan kontroversial bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak dijamin masuk surga. Tayangan yang akhirnya diunggah di Youtube itu, alumni universitas Al Azhar ini berdalil dengan hadits tentang amalan shalih itu merupakan salah satu faktor yang bisa memasukkan seseorang ke dalam surga. “Tidak benar. Saya ulangi lagi tidak benar bahwa Nabi Muhammad mendapat jaminan Surga. Nahh.. surga itu hak prerogratif Allah. Ya tho? memang kita yakin bahwa beliau mulia. kenapa saya katakan begitu? Karena ada seorang sahabat nabi dikenal orang… terus teman-teman disekitarnya berkata, bahagialah engkau akan mendapat surga. Kemudian nabi dengar, siapa yang bilang begitu, nabi berkata, tidak seorang pun orang masuk surga karena amalnya, dia berkata baik amalnya akan masuk surga, surga adalah hak prerogratif Tuhan,” ujar Quraish Shihab dalam rekaman yang diunggah di Youtube.“Kalau ditanya, kamu pun tidak wahai Muhammad? kecuali kalau Allah menganugerahkan rahmat kepada saya. jadi kita berkata, kita berkata dalam konteks surga dan neraka tidak ada yang dijamin tuhan kecuali kita katakan bahwa tuhan menulis di dalam kitab sucinya bahwa yang taat itu akan dapat surga. Ada ayatnya,” tambah Quraish Shihab yang kemudian langsung menuai kecaman.

 Demikianlah beritanya. Penjelasan itu hanyalah rekaan Quraish Shihab. Bukan nash. Sedangkan tentang Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam di surga, coba kita lihat kembali hadits shahih tersebut:

 أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا

 Saya (Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam) dan penjamin/ pemelihara anak yatim itu di dalam surga begini… 

 Itu nash, jelas. Di dalam Islam, nash (dalil ayat atau hadits yang jelas tegas) itu tidak dapat dibantah dengan dalil yang maknanya belum/ tidak tegas. Lha ini, sudah ada nash, lalu Quraish Shihab membuat analisa sendiri, yang tingkatnya bukan dalil. Bagaimana jadinya ketika memahami Islam apalagi hal ghaib tentang surga dan ketentuan Allah tapi landasannya hanya analisa ? Tentu saja analisa itu gugur sebelum berkembang. Apalagi ketika ternyata ada nash dan jelas bertentangan dengan analisa itu. Kecuali kalau Quraish Shihab sengaja mendudukkan diri sebagai pembawa agama baru, misalnya, maka itu soal lain. Selama masih mengaku bahwa itu berbicara untuk memahami Islam, maka Quraish shihab hanya disebut lancang itu sudah terlalu halus. Bagaimanapun, ungkapan Quraish Shihab itu berbahaya. Baik secara makna, dampak, maupun apalagi manhaj (metode) dalam memahami Islam. Yang jadi pertanyaan sekarang, orang yang manhajnya membahayakan, masih layakkah menyiarkan fahamnya terhadap Umat Islam di negeri yang jumlah Islamnya terbesar di dunia ini ? Dan masih layakkah bukunya yang disebut Tafsir Al-Misbah itu disodorkan ke hadapan Umat Islam ? Lagi pula masih layakkah dia jadi guru besar di perguruan tinggi Islam ? 

 (Ditulis dalam perjalanan Jakarta-Semarang, Selasa 17 Ramadhan 1435H/ 15 Juli 2014).

 /@putra_f4jar

selengkapnya...

Gabung bersama kami

About Me

admin jg menerima pelayanan jasa

admin jg menerima pelayanan jasa
Jasa arsitek rumah; desain arsitek / desain rumah, gambar denah rumah, bangun rumah baru, renovasi rumah dan pembangunan mesjid, mushola, ruko, disaign taman, dll. klik gambar utk kontak personal.

Syiar Islam On Twitter

Site info

Kalkulator Zakat Fitrah

  © Syiar islam Intisari Muslim by Dede Suhaya (@putra_f4jar) 2015

Back to TOP  

Share |