Sinyal Alquran tentang Bintang Runtuh di Pusat Galaksi

 | email | print | share
Oleh Abduldaem Al-Kaheel
Ketika para ilmuwan mengamati Stellar Collapse di Galactic Center, kita mungkin menemukan sinyal Quran yang luar biasa di dalam ayat,
وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى
“Demi bintang ketika terbenam.” (QS An-Najm [53]: 1)
Ilmuwan Astronomi dan galaksi mulai memeriksa informasi baru yang berasal dari pusat galaksi yang berisi planet kita. Informasi ini merupakan data primer yang selanjutnya dapat mengungkapkan inti galaksi yang masif ini. Para ilmuwan juga memulai menganalisis data yang menarik ini diperoleh bentuk pengamatan berlanjut dan diobvervasi dengan salah satu teleskop terbesar di dunia, Gemini North di Observatorium Gemini, Hawaii, lautan Pasifik.

Gambar menarik ini menunjukkan runtuhnya bintang dengan awan kosmis sangat besar di inti galaksi Bima Sakti. Para ilmuwan percaya bahwa gambar-gambar ini akan menghasilkan penemuan-penemuan baru yang akan mengubah pemahaman saat ini tentang pusat galaksi.
Bintang aneh, yang memiliki nama taksonomi ARS 8, menurut para ilmuwan, adalah massa kumpulan gas sampai dekat Gemini Utara. Teknik optikal yang digunakan di dalamnya menunjukkan bahwa gambar ini adalah bintang ambruk di kosmik gas dan awan debu dekat pusat galaksi.
Pengungkapan tentang bintang ini dianggap sebagai keberhasilan besar dalam upaya memahami hakikat inti galaksi melalui pengetahuan ilmuwan tentang bagaimana bintang-bintang dan gas kosmis bergerak relatif, juga studi intensif komponen awan gas, keadaan dan kondisi iklim yang mengelilingi bintang. Hal ini berarti bahwa metode ilmiah baru dalam mencari rincian pada pusat galaksi Bima Sakti akan dikembangkan kemudian.
Pusat galaksi, menurut para ilmuwan, adalah sebuah tempat yang menarik dan aneh, karena mungkin untuk mengamati lingkaran cincin gas kosmik dan bintang-bintang yang berputar dengan cepat di sekitar Black Hole sangat besar oleh ukuran-ukuran kosmis.

Gambar: bintang yang sangat cemerlang bergerak di alam semesta yang luas. Para ilmuwan mengatakan bahwa semua bintang bergerak dengan cepat dan bahwa tidak ada bintang yang tenang, seperti yang terpikir di masa lalu. Allah yang Maha Perkasa menyatakan di dalam Alquran: "Mereka masing-masing mengambang dalam garis edarnya." (Yasin: 40). Sumber: NASA.

Gambar The Brilian Galaxy M101. Para ilmuwan mengatakan bahwa alam semesta memiliki milyaran galaksi yang masing-masing terdiri dari miliaran bintang. Semua bintang berputar dan bergerak, beberapa di antaranya runtuh ke pusat galaksi, beberapa bintang membentur bintang lain, dan ada lebih banyak hal yang tidak ada yang tahu kecuali Allah Ta'ala.
Yang mengejutkan tentang wahyu ini adalah bahwa Alquran telah menunjukkan fakta Stellar Collapse dan bintang rotasi cepat. Allah berfirman:
“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.” (QS An-Najm [53]: 1-5)
Ayat-ayat ini menyebutkan banyak karakter yang dimiliki semua bintang seperti: bintang runtuh, bintang cepat rotasi, semua bintang kehabisan bahan bakar lalu runtuh dan meledak. Oleh karena itu, kata hawa (runtuh atau jatuh) dalam ayat pertama secara akurat dapat mengekspresikan fenomena ini.
Oleh karena itu, Allah swt, telah bersumpah dengan fenomena ini yang kita menyadari baru-baru ini bahwa Rasul, Muhammad saw, tidak berbicara menurut keinginan sendiri dan bahwa setiap kata yang dikatakan adalah wahyu dari Allah. Seolah-olah Allah Ta'ala ingin berkata kepada setiap orang yang mencurigai kejujuran Muhammad bahwa saat ketika ia menemukan fenomena ini dan observatorium mendeteksi gambar-gambar yang ia tidak akan pernah meragukan antara bintang runtuh.
Selama Anda tidak meragukan fenomena menakjubkan yang ditemukan sekarang, padahal ia tidak diketahui pada saat Al-Quran diturunkan, maka Anda harus menyadari bahwa Al-Qur’an ini bersumber dari Allah Ta'ala.
Akhirnya, kita dapat mengatakan bahwa riset dan studi dapat berfungsi sebagai bukti nyata tentang kejujuran Alquran dan pesan Islam.
/@cwi

selengkapnya...

Akhir Pengembaraan

Pada zaman dahulu ada seorang pemuda pengembara bernama Ahmad. Ahmad adalah seorang pengembara yang soleh dan taat kepada Allah. Hutan, gunnung serta padang pasir telah dilalui dalam pengembaraannya.

Suatu ketika disaat Ahmad sedang menyusuri sebuah sungai. Dia merasa dahaga yang tiada terhingga, karena hari memang sangat panas sekali. Ahmadpun kemudian berhenti dipinggir sungai untuk minum dan mencuci mukanya. “Alhamdulillah….. terimakasih ya Allah, engkau telah memberikan keselamatan kepadaku dengan air sungai ini”. Tiba-tiba Ahmad melihat sesuatu mengapung-apung disungai menuju kearahnya. Tanpa berfikir panjang Ahmad pun kemudian mencebur dan mengambilnya yang ternyata adalah sebuah apel. “Ini mungkin rizki untukku”. Ahmad kemudian memakan apel itu. Tetapi disaat apel itu termakan hampir habis, Ahmad teringat sesuatu. “Astaghfirullah, Kalau ada buah apel terjatuh, berarti disekitar sini ada sebuah kebun. Dan bila ada sebuah kebun, mungkin kebun itu ada yang memiliki. Ya Allah Ampunilah hambamu yang telah memakan buah ini tanpa meminta izin kepada pemiliknya. Sebaiknya aku mencari dimana pemilik kebun dari buah ini.

Ahmadpun kemudian menyusuri sungai itu tanpa merasa letih. Dan benarlah, ternyata diujung sebuah hulu sungai ada sebuah kebun apel yang sangat luas. Ahmad kemudian mendatangi kebun itu dan mencari pemiliknya. Disaat Ahmad sedang mencari tiba-tiba seorang kakek mengejutkannya.

“Assalamu’alaikum. Sedang mencari apa gerangan anak muda?”

“Waalaikumussalam… Apakah bapak tau siapa pemilik kebun anggur ini?”

“Sayalah pemiliknya. Kenapa ?

“Jadi, jadi pemilik kebun ini adalah bapak sendiri. Oh.. Kebetulan sekali. Saya minta maaf karena saya telah memakan sebuah apel yang saya duga berasal dari kebun bapak”.

“Dimana engkau menemukannya anak muda?” tanya kakek itu.

“Disebuah sungai disaat saya sedang minum dan membasuh muka saya”.

Kakek Pemilik kebun apel itu terdiam dan menatap mata Ahmad dengan tajam. Ahmadpun kemudian berkata, “Maafkanlah saya pak, saya siap menerima hukuman apapun dari bapak. Apapun hukumannya, asalkan bapak memaafkan saya”.

“Ya, ya ya…. Kalau begitu kau akan menerima hukuman dariku”. Kata kakek itu seraya terus menatap tajam mata ahmad.

“Silahkan kek, apa hukuman yang akan aku terima ?”

“Kau harus membersihkan kebunku selama satu bulan penuh”

“Baiklah kek, saya akan menjalankan hukuman itu dengan ikhlas karena Allah” Kata Ahmad sabar.

Demikianlah, berhari-hari Ahmad membersihkan kebun apel itu dengan rajin dan senang. Dia berharap dapat menghapus kesalahan yang telah dilakukannya. Hingga tidak terasa satu bulan penuh Ahmad telah menjalankan hukuman. Ahmadpun kemudian mendatangi pemilik kebun itu.

“Saya telah menjalankan hukuman untuk membersihkan kebun selama satu bulan penuh. Dan hari ini adalah hari yang terakhir, Apakah ada hukuman lain untuk menebus kesalahan saya?” Tanya Ahmad.

“Ada. Aku mempunyai seorang anak gadis bernama Rokayah. Dia buta, tuli, bisu dan lumpuh. Kau harus menikahinya.Jawab Kakek pemilik kebun

Bukan cuman terkejut, Ahmadpun gemetar. Tubuhnya berkeringat. Karena Ahmad berfikir begitu berat ujian dan hukuman yang dia terima. pemilik kebun itupun bertanya.

“Kenapa, apakah kau tidak bersedia?” tanya pemilik kebun itu membuat ahmad berfikir. Tidak lama kemudian ahmad dapat menguasai diri. Dia yakin apabila pemilik kebun tidak memaafkannya, maka Allahpun tidak akan memaafkan kesalahannya yang telah memakan apel yang bukan miliknya.

“Baiklah, saya akan penuhi. Saya ikhlas karena Allah untuk menikahi anak kakek. Jawab Ahmad

Dengan kesabaran dan keikhlasan Ahmadpun kemudian menikahi gadis pemilik kebun apel. Disaat usai pernikahan, Ahmad hendak memasuki kamar pengantin yang didalamnya telah menunggu gadis pemilik kebun apel

“Assalamu’alaikum”…. Ucap Ahmad seraya membuka tirai kamar.

“Wa’alaikummussalam, Silahkan masuk. Aku telah menunggu sedari tadi” Seorang gadis menjawab dari dalam kamar

Ahmad terkejut bukan kepalang mendengar jawaban itu.

“Oh, maafkan saya. Mungkin saya salah memasuki kamar ini. Sebenarnya saya mencari gadis bernama Rokayah. Dia anak pemilik kebun apel”. Kata Ahmad bingung.

“Sayalah yang engkau cari”. Jawab gadis itu

“Oh tidak…. Tidak mungkin”.

Ahmadpun berlalu dengan tergesa meninggalkan gadis itu dan menemui pemilik kebun.

“Sebelumnya maafkan saya yang telah lancang memasuki sebuah kamar seorang gadis cantik. Tapi… dimanakah sebenarnya kamar Rokayah istri saya?” Tanya Ahmad

“Kau tidak salah. Yang kau masuki memang kamar rokayah anakku satu-satunya. Dan yang didalam kamar memang anakku. Dialah rokayah”.

“Tetapi kenapa saya tidak melihat dia buta, tuli, bisu dan lumpuh?” Tanya Ahmad.

“Anakku….. Rokayah memang buta, tuli, bisu dan lumpuh. Tapi yang aku maksud dia buta, karena dia tidak pernah menggunakan kedua matanya untuk melihat hal-hal yang buruk. Dia tuli, karena telinganya tidak pernah digunakan untuk mendengarkan pembicaraan-pembicaraan yang buruk. Dia bisu, karena dia tidak pernah menggunakan mulutnya untuk berbicara kotor. Dan dia lumpuh, karena dia tidak pernah berjalan ketempat-tempat maksiat. Sekarang segeralah kau kembali kekamarnya. Temuilah dia yang sekarang menjadi istrimu”.

Betapa bahagianya Ahmad yang ternyata mendapatkan seorang istri yang bukan cantik jelita, namun seorang gadiis yang beriman dan taat kepada Allah.

(SELESAI)

/@cwi

selengkapnya...

Muslimah, Jadilah Perempuan-Perempuan Sumber Inspirasi



Siapa yang tidak kenal Nurfitri Moeslim Taher? Seorang relawan wanita yang melambung namanya karena keberaniannya bergabung dengan tim relawan yang berangkat ke Gaza untuk mengantarkan bantuan bagi rakyat Palestina. Tentu kita yang banyak menyimak perkembangan terkini saudara- saudara kita di Palestina, mengetahui jika ternyata beliau adalah juga seorang ibu dari tiga putra.

Ia, berani meninggalkan anak- anak dan suami yang dikasihinya, demi menunaikan tugas kemanusiaan.

Dalam sejarahnya, peran wanita yang membela perjuangan Islam bukan hanya terjadi sekali ini saja. Sebut saja Nusaibah binti Kaab. Seorang shahabiyah yang mengikuti perang Uhud di masa Rasulullah Saw, yang berperan sebagai pemasok logistik, dan merawat prajurit yang luka- luka.

Walaupun Nusaibah tidak bertugas di garda depan, tetapi, diceritakan bahwa dalam peperangan tersebut terjadi kekacauan sehingga apa-apa yang sudah diinstruksikan Nabi Saw tentang strategi pada waktu itu tidak berjalan lancar. Hal tersebut menyebabkan pasukan kaum Muslimin bercerai-berai , menyebabkan kepanikan, sehingga terancamnya jiwa Nabi.

Berikut ini saya nukil dari situs Al-Kisah, ”Ketika Nusaibah melihat Nabi menangkis serangan musuh sendirian (karena pasukan kaum Muslimin sudah tidak terarah lagi), lalu Nusaibah mempersenjatai dirinya, dan bergabung dengan yang lainnya membentuk sebuah formasi pertahanan untuk melindungi Rosulullah Saw.”

Ada nama lain di zaman modern ini, yang telah mengukir sejarah dengan prestasi perjuangannya yang dipenuhi oleh ujian yang sangat berat.

Dialah, Zainab Al Ghozali. Wanita pejuang kemanusiaan yang hebat ini hidup dan berjuang semasa pemerintahan Gamal Abdul Naser yang terkenal sewenang-wenang. Wanita hebat ini, yang menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 2005 silam, pernah ditangkap oleh aparat penguasa di Mesir sekitar tahun 1965, tanpa surat tugas atau lainnya, dan langsung dijebloskan kedalam penjara yang sangat pengap dan di penjara ia mengalami berbagai siksaan.

Diceritakan bagaimana Zainab di dalam penjara, ditemani oleh anjing- anjing lapar tapi ia tetap bersabar, dan memohon pertolongan dari Allah Swt. semata, sambil terus berzikir, "Ya Allah, sibukkanlah aku dengan (mengingat)-Mu hingga melupakan selain-Mu.Wahai Zat Yang Maha Esa, wahai Zat yang menjadi tempat bergantung. Bawalah aku dari alam kasar ( dunia) ini. Sibukkanlah aku agar tidak mengingat seluruh hal selain-Mu. Sibukkanlah aku dengan mengingat-Mu, bawalah aku di hadirat-Mu. Berilah aku ketenangan yang sempurna dari - Mu. Liputilah aku dengan pakaian kecintaan-Mu. Berikanlah kepadaku rezeki mati syahid di Jalan-Mu, keridhaan pada (ketentuan)-Mu. Ya Allah, teguhkanlah diriku, sebagaimana keteguhan yang dimiliki oleh ahli tauhid ! ", dan gigi- gigi tajam dari anjing yang sengaja dimasukan oleh sipir penjara, yang ingin menggigit dan mengoyak- ngoyak tubuhnya itupun tidak membuat satu helai pakaian pun yang terkoyak, dan tubuhnya pun masih tetap utuh, tidak ada satupun bekas gigitan anjing pada kulitnya, atas pertolongan Allah Swt. Subhanallah.

Jadi, siapapun dari kita, para wanita yang sudah komit dengan jalur dakwah ini, maka bersiaplah untuk menghadapi berbagai ujian yang menerpa, ujian berupa kesenangan yang akan melalaikan, ataupun ujian berupa kepahitan yang sangat menyesakkan.

Karena begitu luasnya bidang garapan seorang wanita, maka dia juga harus pandai- pandai menyeimbangkan berbagai perannya, antara kewajiban terhadap anak dan suami, dengan peran serta tugasnya yang tidak mudah itu, diluar rumah.

“Dan barang siapa mengerjakan amal kebajikan , baik laki- laki maupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk kedalam syurga dan mereka tidak didzolimi sedikitpun,” ( QS.An-Nisa: 124)

Diatas semua itu, lagi- lagi kita perlu banyak banyak minta keridaan suami atas semua langkah yang diambilnya. Karena walau bagaimanapun, rida Allah Swt. adalah juga rida dari suami. Dibalik langkah- langkah kita, ada doa yang tulus dari suami, yang senantiasa mengkhawatirkan keselamatan kita ketika berada di luar rumah. Semoga kita semua mampu menjaga kepercayaan suami – suami kita, serta tetap dalam niat kita semula, sehingga apa yang sudah kita upayakan tidak sia- sia dihadapan Allah Swt.

Tentu ketika kita berkiprah di luar rumah, mencari prestasi bukanlah sebuah tujuan. Amat dangkallah jika memang itu yang dicari. Kiprah wanita diluar rumah, tak lebih hanya karena kewajiban semata. Coba kita perhatikan, para ustazah yang mengisi pengajian untuk kaum pekerja wanita yang tengah bersemangat menggali Islam, ditengah kesibukannya bekerja. Atau para pengajar yang senantiasa mengajarkan huruf demi huruf dari Al-Quran bagi anak- anak kita.

Begitulah, kita, para wanita dapat membawa keberkahan dimuka bumi ini, ataupun sebaliknya, sebagai pembawa kerusakan. Naudzubillah.

Maka, apalagi yang kita tunggu? Yuk, kita perbaiki kiprah kita, minimal menjadi teladan bagi anak- anak kita, menjadi panutan bagi mereka, dimulai dari memperbaiki pribadi- pribadi kita!

Penulis : Yuyu Latifah, ibu rumah tangga, tinggal di Vila Mutiara Cikarang, Bekasi /@cwi

selengkapnya...

Tayangan TV untuk Anak Muslim, Adakah yang Peduli?


Pernah melihat tayangan film anak di salah satu saluran TV swasta yang isinya tentang ajaran agama tertentu? Isinya menggambarkan dan mengenalkan dewa dewi agama bersangkutan, yang dikemas dan dipadupadankan dengan binatang-binatang lucu, yang pada akhirnya menarik perhatian anak. Saya memprediksikan (walau mungkin tidak akurat), bahwa rating film tersebut dapat menggeser film monumental Upin dan Ipin, dilihat dari tayangan iklannya yang padat.

Saya pernah beberapa kali memperhatikan alur ceritanya, menarik memang.
Dalam salah satu alur cerita, diceritakan sang tokoh sentral, yang notabene masih kanak-kanak, diculik oleh dewa kejahatan (maaf, saya tidak ingat namanya), yang mempunyai postur raksasa, kira- kira sebesar rumah, tapi karena kesaktian anak tersebut, sang raksasa berhasil dikalahkan, dan kembalilah sang anak ke pangkuan ayah bundanya.
Adegan mengalahkan kejahatan ini beberapa kali terjadi berkat bantuan dewa (konon seperti itu).

Di pertengahan filim ini, untuk lebih menarik, kadang diselingi oleh nyanyian lengkap dengan dansa-dansinya, dimana karakter-karakter binatang ikut bergoyang, tapi mirisnya, isi lagunya adalah berupa puji-pujian dari ajaran agama tersebut.

Saya tertarik untuk mengangkat masalah ini, karena saya berpikir, dari sekian puluh juta keluarga yang hidup di Indonesia, berapa persen sih yang sudah berhasil mengalihkan anak- anaknya dari tayangan- tayangan ke arah yang lain, atau berhasil disensor oleh orang tuanya? (termasuk saya pribadi masih agak susah untuk dapat seratus persen mengontrol tayangan TV bagi anak- anak).

Artinya, film- film seperti yang saya ceritakan di atas, tidak perduli muatannya tentang ajaran agama lain yang dapat merusak akidah anak, atau apa, keluarga di seluruh Indonesia dapat menikmati tayangannya dengan suka cita, tanpa memperhitungkan akibat kedepannya bagi anak. Ditambah rating iklan yang berjubel, yang dapat menaikan omset bagi TV yang menayangkannya, akan terus menyebabkan tayangan film bersangkutan tetap dipertahankan.

Jelas kita tidak mungkin meminta menyetop tayangan film seperti itu (atau bisakah?), karena yang hidup di Indonesia bukan hanya agama Islam, entahlah. Tapi, yang pasti, saya memikirkan sebuah solusi.

Teringat dulu, saya pernah aktif dalam sebuah sanggar boneka, saya beserta tim (3 orang), keliling dari sekolah ke sekolah, memenuhi undangan kenaikan kelas, untuk menghibur anak- anak. Tidak ada biaya yang dipatok, asalkan cukup untuk naik taksi mengangkut perlengkapan, itu sudah cukup bayaran untuk kami. Semua senang, anak- anak pun sangat antusias.

Tapi, karena managemen yang ala kadarnya, dan personil yang semakin disibukan oleh semakin bertambahnya anak, maka sanggar boneka ini mulai vakum, dan berhenti total.

Saat ini, kegiatan mendongeng di kalangan aktivis pendidikan mulai digiatkan kembali, melalui kegiatan-kegiatan yang lebih professional. Nah, saya berpikir, jika saja ada pihak-pihak yang kelebihan rezeki, dan kebingungan untuk menyalurkan dana infaq dan shodaqohnya kemana (adakah?), bukankah bisa dialokasikan untuk bidang kesenian?

Eits, jangan berfikir kesenian yang macam- macam, maksudnya, dakwah melalui hiburan, seperti membuat film- film untuk konsumsi anak, yang menarik. Seperti yang pernah digagas oleh Ust.Yusuf Mansur dengan “Wisata Hati” nya yang untuk kalangan dewasa, maka perlu juga digarap hiburan untuk konsumsi anak. Apakah mengangkat kisah kepahlawanan, dengan menampilkan sosok Sayyidina Ali Bin Abi Tholib, misalnya. Ataukah mengangkat kisah perjuangan hidup, yang dapat diwakili oleh sosok sahabat lainnya ....

Mungkin pihak- pihak yang mengetahui betapa mahalnya untuk memproduksi sebuah film, apalagi film yang bermutu dan menarik, pesimis dengan tulisan saya, tapi percayalah, jika kita ada keinginan kearah sana, dan kita berusaha dan berikhtiar menyatukan langkah, mulai dari mencari sumber daya berupa tim kreasi, sampai produser filmnya, pastilah Allah Swt. akan membukakan pintu, dan terwujudlah apa yang diharapkan. Bukankah dahulu, salah satu wali songo (Sunan Kalijaga) berdakwah melalui sarana kesenian berupa wayang?

Mungkin, semua dari kita paham betul, jika sekarang, adalah zamannya ghozul fikr, perang pemikiran, jadi tidak semua lapisan masyarakat dapat dicekoki dengan dakwah ala kebanyakan, apalagi anak- anak kita yang hidup dikelilingi oleh semua yang berbau pengerdilan akidah.

Memang, pastilah membutuhkan profesionalisme dalam hal ini, jika kita ingin muatan syiar Islam diterima kalangan luas dengan kemasan menarik. Kalau tidak kita coba, mana kita tahu ikhtiar kita akan berhasil atau tidak?

Jadi, adakah pihak- pihak yang tergerak untuk mendukung tayangan bebas syirik, dan memuat unsur pendidikan agama?

Penulis: Yuyu Latifah, ibu rumah tangga, tinggal di Vila Mutiara Cikarang, Bekasi. /@cwi

selengkapnya...

Muslimah, Apa Arti Jilbab Bagimu?



Jilbab ini tak sekedar penutup kepala karena rambut yang jelek
Jilbab ini tak sekedar penutup kulit yang hitam atau coklat karena
termakan iklan pingin berkulit putih
Jilbab ini tak sekedar penutup kaki yang tidak panjang semampai
Jilbab ini tak sekedar ingin ikut-ikutan tren karena banyak artis berjilbab
Jilbab ini tak sekedar karena beli bahan kepanjangan mau buat apa sisanya
Jilbab ini bukan dipakai karena memang terpaksa karena instansi tempat
kita belajar atau bekerja mengharuskan kita untuk berjilbab
Jilbab ini dipakai bukan karena ingin mencari perhatian lawan jenis agar dinilai alim ...

Muslimah, lebih dari itu semua, ketahuilah bahwa di antara kasih sayang Allah terhadap kaum wanita adalah tidak mengabaikan hal-hal yang dapat menjadi kemaslahatan bagi mereka kecuali menganjurkannya dan memerintahkannya, dan tidak membiarkan apapun yang membahayakannya kecuali memperingatkannya dan menghindarkannya dari mereka.

Muslimah, bentuk kasih sayang Allah kepada kaum perempuan adalah memerintahkannya supaya mengenakan hijab yang syar'i jika ia telah mencapai usia baligh dan lebih banyak menetap dirumah. Allah berfirman dalam QS. Al-Ahzab 33, "Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkahlaku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahli bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya."

Juga dalam QS. An-Nuur 3, "Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anaka-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."

Juga dalam QS. Al-Ahzab 59, "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka tidak diganggu. Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Bagi saudari-saudariku yang sudah mengenakan pakaian muslimah tentu sudah tidak asing lagi dengan ayat-ayat diatas, bukan maksudku untuk meremehkan kalian semua dalam hal ini, akan tetapi aku tuliskan kembali semua ini sekedar untuk mengingatkan kembali tentang semangat kita semua dalam berpakaian mauslimah yang syar'i, karena di zaman yang serba modern saat ini bukanlah hal mustahil jika kita bisa saja tergoda oleh buaian dunia sehingga jauh dari aturan-aturan syariat. Naudzubillah. Tak terkecuali diriku. Semoga kita terhindar dari itu semua. Aku yakin, dengan saling mengingatkan di antara kita, Insya Allah akan menambah keimanan kita .

Teruntuk saudariku yang belum terketuk hatinya untuk mengenakan jilbab syar'i semoga dapat menambah wawasan dan menambah keyakinan bahwa tak ada kerugian ketika kita menaati apa yang Allah perintahkan. Saya dan muslimah lain mendoakan semoga kalian diberikan hidayah-Nya. Dan juga para lelaki, para suami maupun calon suami, sudah kewajiban Anda untuk juga tahu akan hal seperti ini karena Anda adalah pemimpin/calon pemimpin dalam keluarga yang tentunya anda mempunyai istri atau anak-anak perempuan yang menjadi tanggung jawab Anda untuk senantiasa mengingatkan dalam kebaikan dan nantinya pasti dimintai pertanggungjwaban.

Saudariku sudah selayaknyalah kita memudahkan orang-orang yang bertanggung jawab, karena kesadaran kita sendiri untuk berjilbab karena kita tahu kita lebih takut kepada Allah.

Saudariku, lalu sebenarnya hijab yang wajib dikenakan itu seperti apa?

1. Menutup seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak tangan
2. Tebal dan tidak transparan
3. Tidak mengundang fitnah atau menjadi perhiasan bagi dirinya
4. Longgar tidak menggunakan wangi-wangian
5. Tidak menyerupai kaum laki-laki
6. Tidak berbusana seperti wanita non-muslim
7. Tidak mencolok

Saya hanya menuliskan poin-poinnya saja. Selanjutnya Anda bisa mengakses lewat buku-buku, salah satunya yang berjudul "Pakaian Wanita Muslimah" karya Syaikh Utsaimin. Saudariku, sudahkah kita, istri kita, anak-anak kita nantinya, saudara perempuan kita berjilbab sesuai syariah? Mari senantiasa perbaiki niatan kita dan juga busana kita sehingga ketika kita berpakaian tidak hanya sekedar ikut tren tapi juga berniat melaksanakan perintah Allah yang menuai pahala.

Saudariku, semoga tulisan sederhana saya ini bisa kembali mengingatkanku dan kalian semua. Dakwah tidak sekedar berkata akan tetapi butuh suri tauladan. Semoga kita bisa mengikuti suri tauladan yang baik, Nabi Muhammad Saw. Semoga kita senantiasa dimudahkan oleh-Nya untuk menapaki dinul Islam. Amiin

Penulis: Anindya Sugiyarto, Ibu rumah tangga dengan dua orang anak, tinggal di Rawasari, Jakarta Pusat /@cwi

selengkapnya...

Politik Islam Terhadap Perempuan


Politik memang lapangan yang khas karena sangat terkait dengan masalah kebijakan, kekuasaan, dan secara praktik banyak disalah gunakan oleh kelompok masyarakat. Pada era ini iklim perpolitikan memberikan tempat bagi kaum perempuan untuk berkiprah.

Hal ini merupakan tantangan bagi para Muslimah untuk berpartisipasi didalamnya. Sekaligus merupakan peluang untuk menerjemahkan konsep-konsep Islam secara riil kedalam bidang-bidang kehidupan. Bagaimana sebuah kebijakkan yang lahir nantinya sesuai dengan nilai-nilai Islam, mampu mengangkat aspirasi dan kepentingan kaum perempuan yang tertindas, adalah harapan yang muncul dari tampilannya perempuan didalam lembaga-lembaga semacam parlemen.

Kaum perempuan memiliki eksistensi yang tak pernah dinomorduakan Islam. Kaum perempuan memiliki harkat keluhuran yang diakui Islam. Bahwa kebaikan tidak bergantung kepada jenis kelamin, tetapi lebih kepada kedalaman iman dan amal shalih masing-masing individu yang akan melahirkan keshalihan pribadi dan keshalihan sosial.

Politik dan Perempuan

Untuk memahami peran politik perempuan, pada awalnya bisa dilihat dari penghargaan Islam kepada kaum perempuan yang tampak nyata pada realitas penerapan ajaran dan sejarah kaum Muslimin sejak generasi pertama. Orang pertama yang mengimani Kerasulan Nabi Muhammad SAW adalah Khadijah. Orang pertama yang gugur dalam membela kebenaran adalah Sumayyah. Islam juga menetapkan penghormatan tiga kali kepada Ibu, kemudian kepada Ayah. Bahkan surga diberikan dibawah telapak kaki kaum Ibu.

Elaborasi panjang dalam wacana sosial dan politik tetap diperlukan dalam upaya menemukan jati diri perempuan dan laki-laki dibidang ini dengan rambu-rambu bahwa landasan sistem politik dalam Islam adalah keimanan kepada Allah.

Perluasan Kerja Dakwah Dalam Politik

Ibadah adalah motivasi yang mengikat semua pihak dalam pekerjaan bidang politik.
Kerja diranah politik harus dipahami sebagai upaya menebar dakwah sejak dari masyarakat hingga kepusat pengambilan keputusan. Ketika kaum perempuan terlibat dalam dunia politik, maka perluasan medan dan jaringan kerja dakwah diharapkan semakin mengembang. Keterlibatan perempuan sebagai anggota legislatif adalah prosesi perluasan mimbar-mimbar dakwah.

Demikian pula upaya pencarian suara dalam Pemilu oleh parpol Islam harus dipahami sebagai meneguhkan dan memperluas jaringan kerja dakwah. Dengan perolehan suara maksimal, semakin banyak pelaku dakwah yang akan dikirim ke lembaga legislatif. Semakin banyak perwakilan partai Islam di lembaga legislatif, akan semakin kuat pula pengaruh dakwah didalamnya.

Keberadaan Perempuan di Medan Perang

Peperangan adalah salah satu bentuk partisipasi politik dalam urusan kedaulatan suatu negara. Laki-laki dan perempuan di zaman keemasan Islam telah berpartisipasi aktif membela kebenaran dan menegakkan supremasi daulah. Rasulullah SAW tidak menolak keterlibatan para Akhwat Muslimah dalam berbagai macam peperangan, untuk berbagai peran yang mungkin mereka lakukan.

Sebagaimana Ar Rubayyi’ binti Mu’awwidz, bersama Nabi dalam peperangan dan bertugas memberi minum prajurit, melayani, mengobati yang terluka dan mengantarkannya ke Madinah. Juga Ummu Sulaim pada perang Hunain. Diperang Uhud ada Ummu Imarah yang melindungi Rasulullah SAW dengan senjatanya.

Hal ini menunjukkan para sahabiat yang semata-mata bekerja disektor logistik dan kesehatan, akan tetapi berperan dalam perlindungan diri dan bahkan perlindungan terhadap Nabi SAW. Serta Ummu Imarah binti Ka’ab, seorang perempuan Banu Mazin dan Asma’ binti Amr bin Adi, perempuan Bani Salamah, dalam Bai’at Aqabah kedua bersama tujuh puluh tiga kaum laki-laki.

Kisah Asma’ binti Abu Bakar yang menentang Al Hajjaj menjadi salah satu kisah monumental bagaimana peran mereka dalam menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar, serta keterlibatan mereka dalam urusan kebaikan negara. Dan masih banyak sahabiah lainnya yang patut di tauladani.

Kesadaran dan Partisipasi Sosial dan Politik

Dalam konteks peran politik ini, perempuan Muslimat bahkan memiliki peluang yang lebih luas lagi.Perempuan Muslimah seperti halnya kaum laki-laki, dituntut untuk peduli terhadap masalah-masalah sosial dan politik yang berkembang dalam masyarakat. Kaum Muslimah dituntut untuk ambil bagian sesuai dengan batas-batas kemampuan dan kondisinya dalam membangun masyarakat melalui kegiatan amar ma’ruf wa nahi munkar serta memberikan nasehat, atau dengan mendukung usaha-usaha yang positif dan menentang hal-hal yang negatif.

Hal ini dipengaruhi juga dengan sasaran pendidik bagi anak-anak laki-laki maupun perempuan dalam rumah tangga kaum Muslimin harusnya mencakup pembekalan mereka dengan pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai kondisi sosio politis dan menumbuhkan rasa kepedulian mereka terhadap masalah-masalah tersebut, termasuk penyadaran akan peran yang wajib mereka lakukan dalam bidang sosial dan politik.

Perempuan memiliki peran signifikan tatkala menjadi Ibu, untuk memerankan fungsi pendidikan sosial dan politik dalam rumah tangga. Suasana keluarga memegang peran yang penting dalam pendidikan politik. Cinta, kasih sayang dan kemesraan hubungan yang diperoleh dalam keluarga merupakan sesuatu yang dapat mencetak jiwa dan perilaku sosial serta politik mereka. Wallahu a’lam

Penulis adalah Direktur HELEN (Konsultan PAUD)
Dapat di hubungi melalui e-mail
yoeni_38@yahoo.com /@cwi

selengkapnya...

Remaja Bangkitlah! Nyalakan Semangatmu


Berkata Ibnu Abbas r.a. berkata “Tak ada seorang nabi pun yang diutus Allah, melainkan ia dipilih di kalangan pemuda sahaja (yakni 30-40 tahun). Begitu pula tidak seorang ‘Alim pun yang diberi ilmu, melainkan ia (hanya) dari kalangan pemuda”. Kemudian Ibnu Abbas membaca firman Allah swt: Qs. Al Anbiyaa:60,

Begitu besarnya sebenarnya peran Pemuda bagi Islam. Pemuda yang dipilah oleh Allah Swt untuk menegakkan agama Islam di bumi Allah Swt ini. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Abbas r.a. Pemudalah yang nantinya akan melanjutkan kehidupan umat Islam di dunia. Dialah harapan satu – satunya. Begitu dibutuhkannya peran pemuda ini bagi Islam. Pemuda begitu dilema dengan berbagai kelebihan yang dia miliki yaitu umur yang masih muda tentunya, lalu otak yang cerdas yang mampu menyerap berbagai ilmu pengetahuan dengan mudah, waktu luang yang banyak, tenaga dan berbagai kelebihan yang ada pada diri seorang pemuda.

Namun bagaimana jika kemudian para pemudanya rusak. Generasi pemuda yang tertelan jaman globalisasi dunia barat. Apa yang bisa diharapkan. Mereka sudah terjebak gaya hidup jahiliyah dan masih suka menjadi bebek. Pemuda jaman sekarang suka ikut – ikutan tren padahalah mereka tak pernah mengetahui apakah itu halal atau haram. Suka berhura – hura. Mereka lebih suka pergi nonton bioskop daripada menghadiri pengajian di masjid. Suka menyibukkan diri untuk urusan bermain, bersenang – senang, hura- hura, dan mengumbar hawa nafsu. Tanpa ada hal lain yang dipikirkannya. Gelombang gaya hidup inilah yang menyebabkan remaja terpuruk.


Padahal bukan begitu yang diinginkan oleh Islam. Pemuda memang sangat dibutuhkan perannya dalam Islam untuk menempati posisi yang strategis. Pemuda memiliki banyak potensial dan kemampuan yang jika diolah akan bermanfaat. Namun jika pemudanya seperti ini bagaimana kelanjutannya generasi Islam selanjutnya. Siapa yang akan meneruskan perjuangan Islam agar dapat menjadi rahmatan lil alamin. Sebagai pemuda sudah seharusnya agar menjaga eksistensi Islam di dunia ini. Contohlah pemuda – pemuda tauladan di jaman Rosulullah Saw. Mereka adalah pemuda yang terbaik. Jadi tak heran Rosulullah mengatakan bahwa masaku ini adalah generasi terbaik. Sebagai contoh Mus’ab Bin Umair yang rela meninggalkan kemewahannya sebagai putra bangsawan hanya demi bertemu Muhammad Saw untuk memeluk Islam dan dia juga seorang pemuda yang cerdas berakhlak mulia dan seluruh hidupnya dia persembahkan hanya untuk beribadah dan berjuang di jalan Allah Swt. Lain lagi Sa’id Bin Umar yang setelah masuk Islam dengan lantang dan berani, dia berpidato di hadapan kaum Quraisy mengatakan kebenaran Islam. Dia menjadi teladan satu-satuya bagi orang orang mu’min yang membeli kehidupan akhirat dengan kehidupan dunia. Dia lebih mengutamakan keridhaan Allah dan pahala daripada-Nya di atas segala keinginan hawa nafsu dan kehendak jasad. Lalu sahabat Rosul lain yang bernama Sa’ad Bin Abi Waqash, menjadi pertama kali mengalirkan darahnya untuk Islam. Padahal beliau masih berumur 16 tahun waktu itu. Ali Bin Abi Tholib yang masih berumur 10 tahun sudah dimintai pendapat oleh Rosul. Dikarenakan kecerdasannya. Masih banyak lagi pemuda Islam jaman Rosulullah Saw yang dapat dijadikan contoh generasi pemuda sekarang.

Para pemuda seperti itulah yang sebenarnya didambakan Islam saat ini. Para sahabat Rosul yang masih remaja itu turut andil besar membawa Islam dan menyebarkan Islam. Hingga Islam sampai sebesar ini. Jadi tak dapat dipungkiri lagi bahwa eksistensi pemuda pada Islam dan kehidupan umat sangat penting. Bukannya malah sebaliknya. Maka pemuda Islam itu haruslah bangkit jauhi gaya hidup jahiliyah. Jangan terpengaruh hal yang negatif terutama yang saat ini menjadi faktor utama adalah media. Pemuda harus hati hati terhadap ini. Pemuda harus peka terhadap semua itu.

Wahai pemuda janganlah sia-siakan usia mudamu sebab itulah yang akan dipertanggung jawabkan kelak diakhirat nanti. Sebagaimana sabda Nabi Saw ”tidak beranjak kaki anak adam dari hadapan Allah hingga ditanya 5 hal: tentang umurnya, dihabiskan untuk apa?tentang usia mudanya diisi untuk apa?tentang hartanya, darimana dia dapatkan dan digunakan untuk apa? Dan amalannya dari ilmu yang dia miliki?”. (diriwayatkan oleh At-Tarmidzi dari Ibn Mas’ud)

Jelas digunakan untuk apa usia muda kita, akan dipertanggungjawabkan kepada Allah. Apa digunakan untuk melaksanakan perintahnya, apa digunakan untuk larangannya. Pergunakanlah waktu mudamu sebelum waktu tuamu. Tingkatkan iman dan takwa kalian.. Bukannya sebaliknya. Kita gunakan usia muda kita dengan menuntut ilmu dan mengamalkannya. Kita gunakan umur kita untuk berdakwah dan menegakkan panji – panji Islam diseluruh bumi Allah Swt ini. Saatnyalah pemuda bangkit dan bersatu. Di bawah akidah Islam berjuang bersama demi menjaga eksistensi Islam di dunia. Wahai para pemuda engkau adalah generasi pengganti, engkau adalah generasi pembaharu dan engkau adalah generasi penerus perjuangan. Pemuda harus bangkit, Nyalakan api semangat yang akan terus berkobar.
/@cwi

selengkapnya...

Gabung bersama kami

About Me

admin jg menerima pelayanan jasa

admin jg menerima pelayanan jasa
Jasa arsitek rumah; desain arsitek / desain rumah, gambar denah rumah, bangun rumah baru, renovasi rumah dan pembangunan mesjid, mushola, ruko, disaign taman, dll. klik gambar utk kontak personal.

Syiar Islam On Twitter

Site info

Kalkulator Zakat Fitrah

  © Syiar islam Intisari Muslim by Dede Suhaya (@putra_f4jar) 2015

Back to TOP  

Share |