Siapakah Dr Aafia Siddiqui? Dan mengapa penyandera Aljazair meminta pembebasannya?


Permintaan inti dari penyandera Aljazair adalah dilepaskannya
seorang ibu tiga anak asal Pakistan yang
sekarang menjalani hukuman 86 tahun
penjara di penjara Amerika Serikat (AS).
Jadi mengapa kasusnya hampir tidak
disebutkan di media mainstream? Jurnalis Yvonne Ridley, yang juga pernah menjadi
sandera Taliban pada tahun 2001,
melaporkan. satunya yang membuat saya kaget adalah
ketika penculik Aljazair menyerukan
pembebasan Dr Aafia Siddiqui dan itu tidak
segera dikabulkan. Jangan salah sangka
dulu, sebagai mantan sandera, saya tidak
mungkin membenarkan aksi yang terjadi di gurun terpencil di pedalaman Aljazair. Dan
saya bersimpati kepada keluarga yang
kehilangan yang dicintai di dalam drama
(penyanderaan) di kilang gas In Amenas
yang dikatakan di dalangi oleh Mokhtar
Belmokhtar. Militan bermata satu yang terkenal di Aljazair yang tampaknya
memiliki hubungan dengan al Qaidah,
mengaku bertanggung jawab atas serangan
dilakukan hari Rabu. Saya juga tidak lupa
mengatakan bahwa tidak bisa para penculik,
baik dengan motivasi politik maupun kriminal, dapat membenarkan tindakan
mereka. Tetapi ketidakadilan tetaplah
ketidakadilan, dan sebagai satu-satunya
jurnalis Barat yang secara khusus datang ke
Afghanistan untuk menyelidiki kasus Dr
Aafia Siddiqui, saya harus mengatakan
bahwa keadaannya telah menjadi cause celebre (kasus yg terkenal -red) di seluruh
dunia Muslim. Dan saya punya perasaan
tidak nyaman ketika makin banyak orang
Barat yang akan diculik ketika penyandera
meminta pembebasan dari Dr Aafia
Siddiqui, yang saya sebut sebagai seorang wanita yang paling dirugikan di seluruh
dunia. Jadi siapakah Dr Aafia Siddiqui dan
mengapa sebuah kelompok di Afrika Utara
meminta pembebasannya? Ya, sangat mudah untuk jadi emosional
ketika bicara tentang seorang wanita Muslim
yang terperangkap dalam Perang Melawan
Teror tetapi saya tidak mendasarkan kasus
saya pada emosi dan hanya beberapa fakta-
fakta dingin sederhana, dan bukti-bukti forensik... atau kurang dari itu, tetapi lebih
dari itu dan akan menceritakan kisah ganjil
dari wanita itu nanti.
Keluarganya jelas tidak akan suka ketika
sebuah kelompok “teroris” Aljazair meminta
pembebasannya karena itu akan memberikan
sedikit persepsi bahwa Dr Aafia pasti
seorang ekstrimis Islam. Itu adalah narasi
yang dipaksakan intelejen AS meskipun sudah dikatakan di pernyataan terbuka
penuntut bahwa dia bukanlah al Qaidah atau
simpatisan teroris. Kasus dari ibu-tiga-anak yang sudah terkenal
diseluruh rumah tangga dari yang paling
relijius sampai yang paling sekuler di
Pakistan ... dimana telah bertahun-tahun
mayoritas dari mereka meminta
pemulangannya. Sekarang dia dikenal sebagai Putri Bangsa meskipun kisahnya
telah berkelana melampaui batas negara
Pakistan. Ribuan anak muslim telah diberi
nama sama dengannya karena itu dia telah
menjadi simbol. Segala sesuatu yang dia
wakili berasal dari ketidakadilan yang diciptakan oleh Perang Amerika terhadap
Teror ... dengan penculikan, renditions,
penyiksaan, pemerkosaan, dan
waterboarding. Akademisi cerdas, neurosaintis, mendapat
pendidikan di universitas-universitas kelas
atas di AS, sekarang ini terbaring lemah di
penjara Texas menjalani 86 tahun hukuman
setelah dituduh bersalah mencoba
membunuh tentara Amerika. Fakta bahwa mereka menembaknya dari jarak dekat dan
hampir membunuhnya sering diabaikan.
Begitu hinanya, tentara AS yang bertugas di
Afghanistan yang dibawah sumpah
pengadilan mengklaim bahwa akademisi
kecil dan rapuh itu melompat dibalik tirai sel penjara, menyambar salah satu senjata
mereka untuk menembak dan membunuh
mereka. Itu adalah cerita yang dikarang
dimana pengacara manapun yang
berpengalaman bisa membantahnya. Sekenario yang digambarkan di pengadilan
meragukan dan lebih penting lagi, ketiadaan
bukti – tidak ada residu tembakan di
pakaian dan tangannya, tidak ada peluru
dari senjata yang ditembakkan, tidak ada
sidik jari milik Dr Aafia pada senapan ... bukti penting lainnya yang diambil oleh
militer AS dari TKP hilang sebelum sidang.
Ayolah, kita semua sudah menonton episode
dari CSI - ilmu tidak berbohong. Setelah
diobati di bagian medis di Bagram, dia
kemudian di 'rendition' (dipindahkan secara rahasia -red) ke Amerika untuk diadili atas
kejahatan yang diduga dilakukan di
Afghanistan. Dengan mencemoohkan
Konvensi Wina dan Jenewa, dia tidak diberi
akses konsuler sampai hari ia tampil
pengadilan pertama. Pengadilannya diadakan di New York,
selemparan batu dari dimana Menara
Kembar pernah berdiri membuatnya tidak
mungkin untuk tidak membangkitkan
kenangan yang mengerikan di hari 11
September dimana bagi sebagian orang selamanya mengubah umat Islam menjadi
Musuh Publik Nomer Satu. Sebuah tim legal
yang tak bersemangat dipaksakan kepada
Dr Aafia oleh pemerintah AS gagal
meyakinkan juri bahwa dia tidak bersalah,
meskipun ada bukti ilmiah kuat bahwa dia tidak bisa merebut pistol tentara apalagi
menarik pelatuk. Saya telah melihat penjara di Ghazni
beberapa minggu setelah penembakan di
Juli 2008 dan menemukan bahwa para
tentara ketika itu panik dan menyembur
ruangan dengan peluru saat mereka
berusaha melarikan diri. Buktinya ada disana dalam rekaman film ketika kunjungan
saya dan diserahkan kepada tim pembela.
Penuntut tidak mempercayai seorang
jurnalis barat telah melakukan perjalanan
di Afghanistan bagian ini dan mendapatkan
kesaksian dan bukti yang menarik. Segera setelah itu bukti forensik penting termasuk
peluru yang dihabiskan telah dicungkil dari
dinding dalam sel, hilang. Melihat Dr Aafia muncul dari balik tirai
tanpa borgol dan tutup kepala menyebabkan
kepanikan buta di antara para prajurit
muda yang telah diberi penjelasan singkat
oleh FBI bahwa mereka akan menangkap
salah satu wanita yang paling berbahaya di dunia. Saya mewawancarai saksi mata,
petugas polisi senior Afghanistan dan satu
demi satu mengatakan laporan mereka
tentang apa yang terjadi. Namun satu-
satunya orang Afghanistan yang dibawa ke
pengadilan untuk memberikan kesaksian terhadap dirinya adalah penerjemah FBI
yang sekarang memiliki “Green Card” (ijin
bekerja di AS -red) dan tinggal di New York
bersama keluarganya. Yang tidak diberitahukan kepada juri
adalah bahwa Dr Aafia, dan ketiga anaknya,
semuanya dibawah umur lima tahun ketika
itu, telah diculik dari jalanan di dekat
rumah mereka di Karachi dan hilang sejak
tahun 2003. FBI mengeluarkan cerita pada waktu itu dia sebenarnya pergi jihad ke
Afghanistan - itu adalah sebuah kisah
menggelikan tanpa dasar dan, karena setiap
ibu dari anak-anak tahu, perjalanan ke sudut
toko lokal dengan balita adalah tantangan
monumental jadi berangkat untuk berperang di Afghanistan dengan kereta dorong bayi,
dan menggendong balita ditangan adalah
hal yang tak terbayangkan. Narasi FBI
dimentahkan oleh Elaine Whitfield Sharp,
seorang pengacara berbasis di Boston yang
disewa oleh keluarga Siddiqui ketika Dr Aafia pertama kali menghilang. Dari tahun-tahun yang hilang dari
kehidupan akademisi ini terungkap cerita
yang sekarang dikenal hampir semua orang
di dunia Muslim di mana dia secara luas
dianggap sebagai korban Perang George W
Bush melawan Teror. Saat ia mencoba untuk memberitahu juri bagaimana dia ditahan di
penjara rahasia, tanpa perwakilan hukum,
terputus dari dunia luar sejak 2003 dimana
digunakan teknik interogasi brutal untuk
melemahkannya, tetapi dia dibungkam oleh
hakim yang mengatakan ia hanya tertarik dalam insiden penembakan sel. Hakim Richard Berman, seorang pria kecil
sederhana yang terlalu sederhana,
bersikeras ia tidak tertarik pada tahun-
tahun yang hilang, itu tidak ada
relevansinya dengan kasus ini, dia
bersikeras. Dia (Dr Aafia) bersaksi bahwa setelah menyelesaikan studi doktor dia
mengajar di sekolah, dan minatnya adalah
dalam pemberdayaan kemampuan disleksia
dan anak berkebutuhan khusus lainnya. Dia
muncul sebagai pengasuh yang cinta
kemanusiaan dan pendidik, lembut namun tegas untuk mencari kebenaran dan
keadilan. Ketika bukti terus diunngkap kita jadi tahu
bahwa dia tidak tahu di mana ketiga
anaknya - itu sesuatu yang menggemparkan
bagi mereka yang tahu kisah sebenarnya.
Dia berbicara tentang kecemasan dan
ketakutan diserahkan kembali ke Amerika ketika ia ditahan di Ghazni dan ditahan
oleh polisi. Ketakutan jika penjara rahasia lain
menunggunya dia menceritakan bagaimana
dia mengintip dibalik tirai yang membatasi
bagian ruangan lain dimana tentara
Afganistan dan Amerika ketika itu sedang
berbicara, dan bagaimana ketika tentara Amerika terkejut melihatnya, dia melompat
dan berteriak bahwa tahanan telah lepas,
dan menembaknya di bagian perut. Dia
menggambarkan bahwa dia juga ditembak
disamping oleh orang kedua. Dia juga
menggambarkan bagaimana setelah roboh di tempat tidur di ruangan itu, dia secara
kasar dilempar di lantai dan kehilangan
kesadaran. Rangkaian cerita ini persis seperti yang
diceritakan Kepala Polisi Anti Terorisme
yang saya wawancarai di Afghanistan pada
musim gugur 2008 lalu – Saya ingat ketika
dia tertawa menceritakan saya bagaimana
tentara AS panik, menembak secara acak di udara ketika menyerbu ruangan dalam
kepanikan membabi buta. Tentu saja tidak mungkin sekelompok
tentara itu akan mengakuinya, tetapi
berdasarkan mereka yang saya wawancarai
untuk film saya “In Search of Prisoner 650”
di Afghanistan , itulah yang terjadi. Dua
dari anak-anaknya yang hilang telah ditemukan dan bersatu kembali dengan
keluarga mereka di Karachi. Masih tidak
jelas di mana anak-anak ini ditahan ketika
mereka diculik dari sebuah jalan di Karachi
tapi ada tidak ada yang bisa menyamarkan
aksen Amerika mereka ... mungkin diambil dari sipir penjara mereka. Jadi mengapa FBI ingin berbicara dengan
Dr Aafia sedari awal dan mengapa mereka
menggambarkan dia sebagai seorang teroris
berbahaya yang buron? Jika memang dia
adalah orang yang mereka tuduhkan
mengapa dia tidak didakwa dengan terorisme dan mengapa jaksa berhati-hati
untuk menunjukkan bahwa dia bukan al
Qaeda? Satu orang yang mungkin memegang kuncinya
adalah mantan suami Dr Aafia yang telah
menolak untuk saya wawancarai. Dia akan
melalui perceraian yang sangat agresif dan
pahit di bulan-bulan sebelum Dr Aafia
menghilang. Dia yang pertama kali jadi perhatian FBI pada tahun 2002 ketika ia
tinggal di Amerika, tapi apa yang ia katakan
kepada mereka (FBI) menjadikan mereka
mencurigai mantan istrinya melakukan
kesalahan, itu adalah tebakan semua orang. Siapa yang merenggut Dr Aafia dan anak-
anaknya? Saya tidak tahu, tapi saya juga
telah melacak beberapa mantan tahanan
Bagram yang mengatakan kepada saya
mereka melihat Dr Aafia ditahan di
Bagram pada tahun 2005 dan memberikan identitas positifnya dengan foto sebelum dia
diculik dan setelah penangkapannya di
Ghazni. Intinya adalah Dr Aafia Siddiqui
tidak boleh di penjara dan selama
ketidakadilan ini terus berlangsung dia akan
menjadi ajakan bagi siapa saja yang ingin memilih memerangi Amerika. Mengakui ketidakadilan dan mengembalikan
Dr Aafia ke rumahnya di Pakistan tidak
akan menghentikan para ekstremis dari
menyebabkan teror, tapi mungkin membuat
kehidupan warga AS jauh lebih aman jika
kesalahan ini diluruskan. Yvonne Ridley adalah wartawati Inggris dan
pelindung LSM hak asasi manusia
cageprisonners.com yang berbasis di London
serta menjadi presiden Eropa dari
Persatuan Perempuan Muslim Internasional
dan Wakil Presiden Liga Muslim Eropa. Yvone mengelola situs www.yvonneridley.org
dan Twitter @ yvonneridley. *Diterjemahkan oleh Sena Indra dari tulisan Yvonne Ridley di situs ceasefiremagazine.co.uk http://
ceasefiremagazine.co.uk/algerian-
kidnappers-demand-release-dr-aafia-
siddiqui//@cwi

selengkapnya...

Gabung bersama kami

About Me

admin jg menerima pelayanan jasa

admin jg menerima pelayanan jasa
Jasa arsitek rumah; desain arsitek / desain rumah, gambar denah rumah, bangun rumah baru, renovasi rumah dan pembangunan mesjid, mushola, ruko, disaign taman, dll. klik gambar utk kontak personal.

Syiar Islam On Twitter

Site info

Kalkulator Zakat Fitrah

  © Syiar islam Intisari Muslim by Dede Suhaya (@putra_f4jar) 2015

Back to TOP  

Share |