Irhabi 007 (Younus At Tsouly) : Sang Legenda Cyber Jihad


Prince of Jihad
Forum Al Ansar Al Islami, Agustus, tahun 2004. Seseorang dari forum jihad yang memiliki ribuan anggota tersebut mengirimkan sebuah pesan kehormatan dan pujian kepada Irhabi 007. Berikut pesannya :

‘” Kepada saudara kami Irhabi 007. Saudara kami Irhabi 007, Anda telah menunjukkan kemampuan yang sangat bagus dalam menyediakan pelayanan message board ini, sebagaimana yang saya lihat, dan juga dalam melayani hal-hal yang berkenaan dengan jihad, masya Allah. Demi Tuhan, kami tidak suka mendengar ada yang menyakiti Anda, jadi kami mohonkan kepada Allah, agar Anda selalu berada dalam perlindunganNya.

Anda adalah salah satu dari orang-orang top yang begitu peduli melayani saudara Anda. Semoga Allah menambahkan semua di samping kerja Anda yang bagus, dan semoga Anda selalu berhati-hati dan sukses.

Kami ucapkan lanjutkan kerja Anda dengan berkah dari Allah. Lanjutkan, semoga Allah melindungi Anda. Lanjutkan melayani hal-hal yang berkaitan dengan jihad dan para pendukungnya. Dan saya mohonkan kepada Allah Yang Maha Perkasa, Maha Mulia dan Maha Pemberi Ampunan untuk menjaga semua orang yang ingin membantu agamaNya.

Amin.”

Penghormatan dan pujian kepada Irhabi 007 di atas memang tidak berlebihan. Seseorang yang kemudian dikenal sebagai Irhabi 007 layak mendapatkannya. Nama Irhabi 007 telah begitu melegenda dalam dunia Cyber Jihad. Keahlian dan aktivitas Irhabi 007 telah begitu dikenal di dunia maya, baik oleh kawan maupun lawan. Banyak pengguna internet, terutama forum-forum jihad manca negara yang mengharapkan bisa berjumpa, bertegur sapa dengannya, meski hanya sejenak Dialah Sang Legenda Cyber Jihad, Irhabi 007.

Awal Kemunculan Irhabi 007

Siapakah Irhabi 007 ? Apa saja yang telah dia lakukan sehingga namanya menjadi legenda ? Mengapa dia melakukan semua hal yang bisa dikatakan penuh resiko tersebut ? Sejak kapan identitasnya diketahui secara umum ?

Pada awalnya, nama Irhabi 007 hanya dikenal di dunia maya. Irhaby berarti teroris dan 007 adalah angka terkenal bagi agen rahasia kerajaan Inggris (dalam film) yang bernama James Bond. Namun Irhabi 007 yang ini tidak membela Ratu (Inggris) melainkan memeranginya. Tidak ada seseorang pun yang mengetahui siapa dia sebenarnya dan dimana dia berada. Irhabi 007 hanya dikenal sebagai seorang yang sangat aktif dalam dunia maya, khususnya dalam cyber jihad. Irhabi 007 bisa dikatakan selalu dalam kondisi on line, 24 jam penuh. Irhabi 007 dikenal sebagai seorang simpatisan Al Qaeda yang juga seorang ahli komputer dan dunia cyber. Setiap harinya Irhabi 007 melakukan aktivitas dengan internet, seperti meng-convert video, termasuk video-video jihad, aksi syahid dan eksekusi murtadin di Iraq ke dalam format yang bisa ditampilkan di situs. Kelihatan sekali kalau Irhabi 007 ini banyak menguasai masalah-masalah tehnologi informasi. Salah satu aktivitasnya yang paling menonjol adalah membuat sebuah situs dengan nama youbomit dan menjadi administrator Forum Al Ansar Al Islami yang sangat bergengsi karena melibatkan sekitar 4500 member yang kebanyakan adalah Mujahidin.

Tidak ada yang tahu kapan persisnya nama Irhabi 007 mulai malang melintang di jagat Cyber Jihad. Kemunculan namanya pun tidak serta merta bisa memastikan dimana keberadaannya. Ini juga merupakan salah satu keahlian Irhabi 007. Hanya saja, aktivitas Irhabi 007 mulai bisa dideteksi di tahun 2001. Aktivitas Irhabi 007 meningkat bersamaan dengan dimulainya invasi Amerika ke Iraq, tahun 2003. Saat itu, Irhabi 007 mulai aktif mengupload gambar-gambar perang Iraq di internet. Di tahun itu pula dia mulai mempublikasikan materi-materinya termasuk bagaimana menghack komputer. Bahkan dia juga sudah menulis metodenya tersebut ke dalam sebuah buku. Aktivis dan Mujahidin yang aktif di forum-forum Islam mulai mengenal dan terkagum-kagum pada keahlian dan keberanian Irhabi 007. Pihak musuh, Amerika dan sekutu-sekutunya pun mulai menyadari keberadaan Irhabi 007, yang dari namanya saja sudah cukup menyakitkan hati mereka. Maka perburuan kepada Irhabi 007 pun dimulai!

High Tech Dari Sebuah Kamar

Hampir selama dua tahun, dinas intelijen dari seluruh dunia mencoba mengungkapkan identitas Irhabi 007. Musuh-musuh Islam telah mengetahui bahwa Irhabi 007 adalah pendukung dan simpatisan Al Qaeda. Bahkan keberadaannya diyakini sebagai kunci penghubung Al Qaeda. Mereka kerapkali melihat Irhabi 007 mempropagandakan mujahidin Iraq pimpinan Syekh Abu Musab Az Zarqawi dan mengajarkan secara on line kepada mujahidin bagaimana menggunakan komputer untuk tujuan tersebut. Irhabi 007 bahkan pernah menghack komputer universitas di Amerika. Irhabi 007 memang ahlinya. Dia mampu membuat sebuah terobosan baru tentang kegunaan internet. Tidak terhitung banyaknya situs dan forum-forum Islami dengan password tertentu bermunculan. Para mujahidin yang berkumpul dalam komunitas dunia maya dengan cepat mempunyai keahlian dalam menghack, membuat program, membuat serangan on line serta menguasai desain digital dan media, dan Irhabi 007 merupakan seorang ahli dalam semua bidang ini sekaligus menjadi instrukturnya.

Irhabi 007 dengan keahlian dan keikhlasannya telah menggerakkan para mujahid menuju serangan abad 21 melalui kemampuannya secara tersembunyi dan terlindungi dengan menyebarkan buku pedoman persenjataan, video yang memuat aksi mujahidin, seperti eksekusi murtadin, dan materi lain yang bersifat propaganda.

Kesuksesan Irhabi 007 berasal dari kombinasi antara keahlian dan pemilihan waktu. Di awal tahun 2004, Irhabi 007 bergabung dengan forum dengan pesan yang terlindungi oleh password, yang dikenal sebagai Muntada atau Forum al-Ansar al-Islami, dan tidak lama sesudahnya dengan Forum al-Ekhlas, dua dari forum yang terlindungi password dengan ribuan anggota yang telah digunakan oleh Al-Qaeda untuk instruksi militer, propaganda, dan perekrutan. Pada saat yang sama, Syekh Zarqawi, r.h. mulai menggunakan internet sebagai alat utamanya untuk menyebarkan propaganda mengenai perjuangan mujahidin di Iraq. Syekh Zarqawi memerlukan rekan-rekan yang cerdas di bidang komputer, dan Irhabi 007 terbukti menonjol diantara pendukung lainnya, yang kebanyakan berada di Eropa.

Peranan utama Irhabi 007 mulai menjadi pembicaraan di jagat Cyber Jihad di bulan April pada tahun yang sama, ketika mujahidin di bawah kendali Syekh Zarqawi mengubah nama mereka menjadi Tandzim Al Qaeda di Iraq dan mulai mengeluarkan pernyataan resmi melalui juru bicaranya, Syekh Abu Maysara al-Iraqi, di Forum Al Ansar Al Islami. Pada pemunculan pertamanya, al-Iraqi menuliskan dengan bahasa Arab mengenai kabar baik yaitu sebuah kelompok yang terdiri dari orang-orang yang berani dan membanggakan yang diharapkan bisa menyerang kepentingan ekonomi agresor kuffar Amerika dan memenangkan pertarungan tersebut demi kebangkitan Islam.

Pada waktu itu, beberapa orang meragukan keautentikan pemunculan tersebut, namun Irhabi 007 menjadi orang pertama yang memberikan respon, menawarkan kata-kata dukungan. Tidak lama al-Iraqi menjawab tawaran tersebut dan mengukuhkan kerjasama mereka, atas peranan utama Irhabi 007.

Melewati satu setengah tahun berikutnya, Irhabi 007 membuktikan dirinya sebagai mujahidin yang dapat diandalkan yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang berkaitan dengan internet. Irhabi 007 menjadi seorang anggota yang sangat aktif di forum-forum jihad dengan bahasa Inggris dan Arab. Dia bekerja melindungi dan memikirkan keamanan on line, membuat jaringan multimedia, dan menyelenggarakan seminar secara on line mengenai kegunaan internet. Irhabi 007 terlihat on line siang dan malam, siap menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana cara mengirimkan video, bahkan ia seringkali bersedia mengambil alih serta melakukan pengiriman itu sendiri. Irhabi juga memiliki kemampuan menghack situs serta berkonsentrasi mengajarkannya kepada para surfer internet secara rahasia dengan browsing tanpa nama.

Suatu ketika, Irhabi 007 pernah mengirimkan pesan sebanyak 20 halaman berjudul “ Seminar Hacker Website “, kepada forum Al-Ekhlas. Pesan-pesan tersebut berisi informasi mendetail tentang seni hacker, lusinan daftar website yang mudah diserang, website yang dapat di upload . Irhabi 007 menggunakan sendiri strategi ini, meng up load data ke web site yang dijalankan oleh negara bagian Arkansas, kemudian Irhabi 007 juga meng up load data ke web site yang dijalankan oleh Universitas George Washington. Keahliannya tersebut membuat pihak musuh meyakini bahwa Irhabi 007 bedomisili di Amerika Serikat.

Irhabi 007 juga menggunakan website-website lain yang tidak terhitung jumlahnya untuk memberikan panduan secara gratis mengenai bahan-bahan yang diperlukan oleh para mujahid untuk di up load dan share. Sebagai tambahan dari situs-situs tersebut, Irhabi 007 menyediakan cara-cara untuk menemukan server yang mudah diserang, sekaligus juga saran untuk mengamankan situs tersebut. Dengan cara ini, para mujahid dapat menggunakan bantuan pihak ketiga untuk menyebarkan propaganda mereka, sehingga mereka tidak perlu beresiko menggunakan ruang web mereka sendiri dan yang terpenting mereka tidak menggunakan uang mereka sendiri.

Kemampuan Irhabi 007 dalam Cyber Jihad bermanfaat tidak hanya dalam pertukaran media, tetapi juga dalam pendistribusian dalam skala besar semua produksi Al Qaeda. Dalam suatu kejadian, Irhaby membuat sebuah page untuk menyebarluaskan sebuah film yang diproduksi oleh Al-Qaeda, khususnya Syekh Zarqawi yang berjudul “ Semua Demi Agama Allah “. Alamat page tersebut adalah www.alaflam.net/wdkl.

Jaringan itu, di up load di bulan Juni 2005, menyediakan berbagai outlet dimana para pengunjung dapat menemukan video tersebut. Bila ada sebuah kejadian yang menyebabkan salah satu situs tidak dapat digunakan, maka ada banyak sumber lain yang tersedia sebagai pendukung. Beberapa di antaranya berada pada domain seperti www.irhabi007.ca atau www.irhabi007.tv , menunjukkan keterlibatan Irhaby yang sangat kuat. Film tersebut, yang dikeluarkan secara khusus oleh Al Qaeda di Iraq, menampilkan ceramah dan nasihat dari Syekh Usama bin Laden yang sangat bermanfaat bagi para mujahidin, uraian mengenai penjara Abu Ghraib, dan pernyataan politik mengenai aturan Perdana Menteri Murtadin Iraq Ayad Allawi.

Siapa sangka, kecanggihan dunia maya dalam Cyber Jihad ini dilakukan oleh Irhabi 007 melalui kamar tidurnya yang berantakan. Semua itu tidak menghalangi Irhabi 007 yang kemudian dikenali sebagai seorang pemuda muslim berusia 23 tahun, mahasiswa TI di sebuah universitas di London. Dialah Younus At Tsouly, alias Irhabi 007.

Keahlian-Keahlian Irhabi 007

Jika dikumpulkan, keahlian-keahlian dan sepak terjang Irhabi 007 dalam dunia Cyber Jihad meliputi ; keahlian di bidang hacking (membobol ke dalam sistem komputer) dan cracking (dapat melewati penjagaan keamaanan software). Beliau juga mengajarkan kaum muslimin bagaimana cara untuk menyembunyikan diri mereka sendiri dari deteksi.

Komputer yang digunakan Irhabi 007 juga memiliki kemampuan membobol ke dalam server-server web yang tidak terproteksi dan menggunakan File Transfer Protocol (FTP), sebuah mekanisme untuk tukar-menukar file melalui Internet, untuk memposting file yang berhubungan dengan jihad. Teknik ini memungkinkan yang lainnya untuk mengakses secara cepat sejumlah besar file yang beliau posting ke server-server yang di hack. Di antara file-file Irhabi 007 yang disebarkan melalui metode ini adalah file klip-klip audio dan video pimpinan Al Qaeda, termasuk Syekh Usama bin Laden, Syekh Ayman al Zawahiri dan Syekh Abu Musab al Zarqawi.

Irhabi 007 juga berkemampuan menggunakan jasa web hosting gratis, beberapa diantaranya berlokasi di Amerika Serikat, untuk membuat situs-situs web baru. Dalam kaitannya dengan bandwidth yang terbatas (jumlah dan kecepatan data yang dikirimkan) yang biasanya ditawarkan oleh jasa hosting gratis, jasa ini merupakan jasa paling utama yang digunakan beliau untuk memasang link kepada materi yang berlokasi di server-server lainnya, termasuk bermacam-macam situs FTP yang kendalinya telah dia ambil alih.

Beberapa alamat Web yang dibuatnya merupakan variasi dari nicknamenya (nama panggilan, pent) saat online, seperti "erhabi", "007irhabi," dan "irhaby007;" dia menamakan dua dari situsnya yang lain "alqa3edah" (seperti Al Qaeda) dan "deadzionists" (matilah para zionis, pent). Para pengunjung situs ini bisa mengakses link-link untuk buku pedoman penggunaan senjata dan klip-klip audio dan video yang mendukung usaha-usaha Al Qaeda di Iraq dan Eropa, termasuk video-video pasukan Amerika yang dipenggal di Iraq.

Dalam rangka untuk mengambil manfaat dari jasa web hosting yang lebih baik, yang tersedia bagi pelanggan yang membayar, Irhabi 007 menggunakan informasi kartu kredit dan kartu identitas pada musim panas 2005. Salah satu situs yang beliau buat dengan memanfaatkan informasi dikenal sebagai "alerhaab." Beliau menyatakan bahwa "alerhaab" digunakan oleh kelompok jihad sesungguhnya untuk mengirim materi-materi jihadi, tetapi informasi registrasi situs tersebut terdaftar atas nama seorang wanita Inggris yang tinggal di daerah London. Situs ini dapat menelusur balik kepada Irhabi 007 karena alamat email yang terdaftar di registrasi bukan atas nama wanita Inggris, tetapi benar-benar alamat yang digunakan oleh Irhabi 007. Beliau mengulangi kecakapannya untuk mendaftarkan situs-situs web dengan informasi yang telah dimanfaatkannya secara cepat beberapa kali. Sebagai contoh, situs "irhaab007" yang didaftarkan atas nama anggota pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat yang tinggal di Pennsylvania.

Pada bulan Juli 2004, Irhabi 007 melakukan tindakan yang luar biasa berani menyita perhatian FBI ketika dia membajak server FTP yang dioperasikan oleh Departemen Jalan Raya Arkansas dan Transportasi menjelmakannya menjadi papan pesan Al Qaeda. Beliau memposting lusinan file audio dan video jihadi sehingga yang lainnya dapat dengan bebas mendownloadnya. File-file ini termasuk video-video yang dibuat oleh kelompok gabungan Al Qaeda di Saudi Arabia yang bertanggung jawab terhadap serangan atas perumahan yang didiami para karyawan luar negeri di Kerajaan pada bulan November 2003.

Pada bulan Agustus 2004 Irhabi 007 kembali menarik perhatian pelaksana hukum Austria karena memposting peta garasi bawah tanah di Vienna. Dalam kisaran waktu tersebut, pemerintah di Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris, seperti halnya ahli-ahli di luar pemerintahan, dibuat kebingungan dengan sepak terjang Irhabi 007 di dunia maya. Mereka pun dengan serius berusaha melacak lokasi Irhaby 007 dengan dengan menggunakan beragam metode pelacakan.

Sang Legenda Cyber Jihad Yang Terus Hidup

Takdir Allah pasti terjadi pada setiap hambaNya. Di bulan Oktober 2005, Irhabi 007 menghilang dari message boards. Nick Name Irhabi 007 tidak terlihat lagi on line di forum-forum jihad. Sebagian anggota pun mulai bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan ‘pahlawan’ mereka. Teryata, pihak kepolisan Skotland Yard, Inggris, berhasil menahan seorang pemuda berusia 23 tahun yang berasal dari London Barat, bernama Younus At Tsouli. Penangkapan ini lebih banyak karena faktor keberuntungan.

Awalnya, di bulan Oktober 2005, polisi Bosnia menahan beberapa orang pemuda di Sarajevo atas tuduhan terorisme. Selama penggeledahan apartemen mereka, pihak kepolisian juga membongkar dan mengacak-acak rekaman telepon dan email mereka. Dari sinilah penyelidikan juga mengarahkan polisi Inggris untuk menangkap Younus Tsouli, Waseem Mughal, dan Tariq Al-Daour, dengan dakwaan di bawah Undang-undang Terorisme Kerajaan Inggris. Tsouli dan Mughal didakwa dengan 10 pelanggaran, termasuk konspirasi pembunuhan, konspirasi untuk melakukan peledakan, konspirasi untuk memperoleh uang dengan melakukan penipuan, pengembangan dana dan memiliki artikel-artikel untuk tujuan terorisme. Sebelumnya, pihak kepolisian Inggris tidak mengetahui siapa Tsouli yang telah ditangkapnya itu. Tapi, bagaikan mendapat durian runtuh, Tim investigator Inggris akhirnya dengan gembira menyatakan mereka yakin bahwa Younus At Tsouli adalah Irhabi 007. Anehnya, sejauh ini tidak ada dakwaan yang secara langsung berkaitan dengan aktifitasnya sebagai Irhabi 007 di internet, tetapi dakwaan yang diberikan pada Tsouli sudah banyak sekali.

Memang, sebagian orang akan beranggapan bahwa butuh waktu yang sangat lama bagi Younus At Tsouli alias Irhabi 007 untuk dapat on line kembali. Namun, pada kenyataannya, meski pun dia telah ditangkap, diadili, dan saat ini telah dijatuhi hukuman penjara oleh pemerintahan Inggris, namun nama Irhabi 007 sudah terlanjur menjadi legenda bagi dunia Cyber Jihad. Dalam forum-forum jihad Islam, bermunculan Copy Cat yang menggunakan nick name serupa atau paling tidak hampir sama dengan nick name beliau, misalnya Teroris 007, Mujahid 007, atau Terrorist. Juga situs-situs dengan nama Irhaby. Hal ini menunjukkan bahwa di dunia maya banyak yang mengagumi Irhaby 007.

Sebuah lembaga kontra terorisme bernama Institut SITE bahkan secara khusus membuat sebuah studi kasus tentang sepak terjang Irhabi 007 dengan cara memonitor dan kemudian menggabungkan antara forum yang terlindungi password dan berkomunikasi dengan komunitas jihad online.

Sebuah stasiun televisi juga telah membuat laporan tentang Irhabi 007, berbahasa Inggris, lengkap dengan analisa dan perspektif dari para pakar IT, pihak kepolisian, hingga kalangan awam. Semua ini menggambarkan pengaruh yang sangat luar biasa dalam bidang Cyber Jihad dari seorang Irhabi 007.

Irhaby 007 pun sudah membuat sebuah buku berjudul Panduan Menjadi Hacker Muslim yang ditulisnya sendiri dan telah tersebar di hampir seluruh forum-forum Islam. Bahkan, dengan sangat canggih Irhabi 007 telah mengantisipasi ketidakmunculannya (seakan tahu bahwa aktivitasnya beresiko terhadap penahanan dirinya). Beberapa bulan sebelumnya, Irhabi 007 mengeluarkan surat wasiatnya di internet. Di dalamnya ia menyediakan jaringan yang membantu keamanan internet dari para pengunjung dan keahlian menghack di tengah ketidakhadirannya, yakni sebuah rubrik bagi para mujahid mencari cara untuk melanjutkan pelayanan untuk tindakan berani mereka. Irhabi 007 mungkin telah ditangkap, tetapi warisan on linenya akan menghasilkan ribuan Irhabi 007 yang baru. Sungguh, nama Younus At Tsouli alias Irhabi 007 telah menjadi legenda bagi para mujahidin dalam dunia Cyber Jihad. Wallahu’alam bis showab!

Source:
Jihad Magazine edisi II
Rubrik Support Jihad Media
Ar Rahmah Media Network
http://ww.arrahmah.com /@cwi

selengkapnya...

Islam Liberal dan Musyrikin Mekah

Fadly
Sebelum kebangkitan Muhammad saw. sebagai utusan Allah SWT, masyarakat Mekah setidaknya menyimpan dua idiologi. Pertama, sisa agama Ibrahim yang masih mempertahankan tauhid (keesaan Allah SWT) atau lebih populer dengan sebutan "al-hanifiyah". Kedua, kaum musyrikin yang terkenal dengan idiologi paganismenya. Mereka mempertuhankan batu dan benda. Namun, ketika mereka menyembah patung-patung berhala itu tidak serta-merta dikatakan bahwa mereka tidak meyakini adanya Tuhan. Pasalnya, sebagian mereka mengakui bahwa patung-patung itu mereka sembah sebagai perantara (mediator) yang menghubungkan mereka dengan Allah.

Begitulah keyakinan mereka seperti disebutkan Allah dalam Al-Qur'an surah Az-Zumar ayat 3, "Tidaklah kami menyembah mereka, melainkan untuk mendekatkan kami kepada Allah." Kepercayaan mereka tidak sebatas pada pengakuan adanya Tuhan saja. Kaum musyrikin Mekah juga percaya bahwa Allah adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta. Hal ini juga tergambar dari pemberitaan Allah dalam Al-Qur'an surah Luqman ayat 25, "Jika engkau tanyakan kepada mereka siapa yang menciptakan langit dan bumi, niscaya mereka menjawab, 'Allah'." Kepercayaan mereka ini dalam bahasa aqidahnya ialah "tauhid rububiyyah". Artinya, keyakinan kepada Allah sebagai pencipta alam, yang menghidupkan, mematikan, dam memberi rezeki.

Tetapi, dalam kondisi seperti ini, mereka masih dicap sebagai kafir dan musyrik. Sebab, mereka tidak mengilahkan Allah SWT dalam ubudiah. Mereka tidak tunduk kepada aturan yang ditetapkan oleh Allah. Mereka tidak menjadikan Allah sebagai Al-Hakim dan Asy-Syar'i (pembuat hukum dan legislator). Mereka membuat cara, ajaran, dan nilai sendiri dalam mendekatkan dirinya kepada Allah dengan cara membuat tuhan-tuhan kecil sebagai perantara kepada Allah. Mereka lebih patuh kepada peraturan yang mereka buat sendiri untuk menggantikan hukum yang telah diturunkan Allah. Tauhid inilah yang membedakan antara seorang mukmin dengan orang musyrik. Tauhid ini disebut "tauhid uluhiyyah".

Bencana besar yang menimpa umat Islam dewasa ini adalah terperosok ke dalam kemusyrikan yang mungkin tidak disadari akibat keawaman. Anda jangan mengira bahwa musyrik itu hanya orang yang menyembah Tuhan dengan cara ritual agama di luar Islam. Atau, orang yang percaya kepada roh-roh halus dan meminta bantuan kepada kekuatan ghaib, seperti jin dan syaithan. Bukan itu saja yang disebut musyrik. Tetapi, tidak kalah dari apa yang disebutkan itu adalah musyrik dalam soal pemikiran. Seseorang yang meyakini kebenaran pemikiran orang kafir yang bertentangan dengan ajaran Islam juga sudah menjadi musyrik. Orang yang menerima ajaran Karl Marx, Lenin, Darwin, dan pemikir-pemikir Barat lainnya, sebenarnya sudah menjadi musyrik, apalagi membela dan memperjuangkannya. Karena, pemikiran mereka itu tidak berbeda dengan paham, aliran, atau dalam bahasa Al-Qur'an disebut millah.

Pada zaman modern ini banyak kaum intelek kita yang terkagum-kagum dengan pemikiran yang datang dari Barat, untuk menggantikan Islam. Jika ditelusuri, akan diketahui bahwa hal itu berawal dari sejak masuknya penjajah Barat ke negeri-negeri muslim. Imperialis Barat tidak sekadar merampas kekayaan alam negeri-negeri muslim, tetapi juga merampas aqidah, mencuci otak, menghapus identitas, dan menghilangkan rasa kebanggaan pada jati diri mereka. Untuk kalangan tertentu, program imperialis itu boleh dibilang berhasil. Pasalnya, mereka itu betul-betul membeo dan mengekor ke Barat. Bukan hanya dalam hal teknologi--yang masih bisa ditoleransi, tetapi sampai ke pemikiran, opini, paradigma, bahkan sampai budaya, seperti cara berpakaian, cara makan, dansa, musik, dan sejenisnya.

Pada awal kemerdekaan banyak sekali kaum terpelajar kita, terutama mereka yang pernah dididik di Barat, termakan oleh paham sekularisme. Agama (Islam) dituduh biang keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan. Pendidikan ala Barat membentuk pola pikir manusia menjadi sekuler. Menurut mereka, barat bisa membangun dan mencerdaskan (padahal bukannya membangun tetapi menjajah dan menghancurkan) adalah karena meninggalkan agama. Adapun umat Islam terjajah karena masih mempercayai kebenaran agama sebagai doktrin untuk mengatur kehidupan, atau terlalu fanatik pada agama.

Setelah bangsa-bangsa muslim itu merdeka, doktrin berikutnya adalah alasan mengapa negara-negara Barat itu bisa maju dalam teknologi, pembangunan, dan kehidupan masyarakatnya. Menurut mereka, hal itu disebabkan bangsa Barat memegang teguh sekularisme, memisahkan negara dari agama.

Paham ini berkembang sedemikian rupa, sejalan dengan agenda pemerintah di negeri-negeri muslim. Pasalnya, penguasa-penguasa itu memang anak asuh kaum imperialis Barat, dididik di Barat, bahkan hidup juga di Barat, bergaul dengan orang Barat, dan cara hidupnya juga kebarat-baratan. Kaum muslimin yang berpegang teguh mempertahankan identitas dirinya dikatakan terbelakang, tidak modern, dan tidak mengikuti perkembangan zaman.

Kekuasaan adalah sarana yang sangat efektif untuk menyebarkan sebuah paham, terlepas benar atau salah paham tersebut. Ketika penguasa menganut paham sekularisme (walaupun seolah-olah ditolak), maka dengan mudah paham ini menyebar ke masyarakat melalui penanaman kurikulum pendidikan, pengaruh media massa, bahkan birokrasi.

Dalam tataran pemikiran, ada sekelompok cendekiawan yang gigih menyebarkan paham-paham Barat itu melalui buku, media massa, diskusi, dan ceramah di kampus. Bahasa-bahasa yang mereka gunakan biasanya bahasa-bahasa yang memukau, dan menjajikan sesuatu yang baru nan indah. Mereka menghendaki umat Islam keluar dari keyakinan dan pemahamannya, sebagaimana Barat meninggalkan agamanya.

Umpamanya, sudah tidak mungkin lagi mempraktikkan ajaran Islam itu secara harfiah, sebagaimana pada masa Rasulullah saw., atau masa-masa sahabat dahulu. Bukankah kita sekarang sudah berada pada zaman globalisasi, yang dunia ini sudah menjadi kecil, ibarat kampung. Interaksi budaya yang sedemikian kental tak lagi bisa dihindari. Jika kita berkeras untuk mempraktikkan ajaran Islam, bukankan berarti kita akan tersisih dari pergaulan internasional?

Juga, mereka sering mempertanyakan model Islam bagaimana yang ingin diterapkan dalam dunia modern ini, apakah model Pakistan, Arab Saudi, Iran, atau Afghanistan? Pertanyaan mereka itu lebih bernada sinis ketimbang mencari tahu model penerapan yang ideal.

Pernyatan-pernyataan mereka yang menempatkan Islam seolah-olah sebagai tertuduh, tidak modern, kolot, dan tidak mengikuti perkembangan zaman sebenarnya tergesa-gesa. Karena, apa yang mereka katakan itu adalah berdasarkan kesimpulan apa yang terjadi saat ini. Mereka sama sekali tidak memandang jauh ke depan bagaimana pergerakan perubahan peradaban itu kemungkinan akan terjadi. Mereka tidak merenungkan kemungkinan bahwa Islam bisa bangkit dari apa yang terjadi saat ini.

Perguruan Tinggi Islam Menjadi Target Barat

Dalam mempropagandakan idiologi sekulernya, Barat menempuh segala cara dan menerobos segala lapangan. Tak saja pendidikan yang terkesan sekuler, seperti perguruan tinggi umum, paham sekuler juga disusupkan ke perguruan-perguruan tinggi Islam. Bahkan, sekarang sudah masuk ke ormas-ormas Islam yang besar. Tokoh-tokoh muda dari beberapa ormas Islam itu mereka besarkan dan populerkan namanya, hingga akhirnya kekuatan mereka tersebar di mana-mana.

Fenomena ini bukan terjadi secara kebetulan, tetapi sesuatu yang sudah direncanakan dengan matang dan diprogram dengan baik. Cara-cara mereka sungguh rapi dan halus, tetapi menghasilkan sebuah produk yang cukup menakjubkan. Mereka mengawali dengan kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian, dengan pemberian beasiswa untuk belajar di negara-negara Barat, sarang orientalis Yahudi dan Kristen fundamentalis. Barat sudah lama membaca mentalitas orang-orang Timur yang terkagum-kagum pada Barat. Belajar ke Barat melahirkan kebanggaan tersendiri dalam kejiwaan orang-orang Timur. Hal ini dimanfaatkan orientalis dengan berkedok ilmiah dan penelitian. Sehingga, dengan mudah mereka mendoktrin peneliti-peneliti muda yang belajar di universitas-universitas mereka dengan paham dan idiologi mereka. Mahasiswa yang tadinya masih memiliki keteguhan dan kebanggaan pada Islam digoyahkan keyakinannya, dibuat menjadi ragu, dan akhirnya menisbikan segala idiologi.

Prinsip-prinsip yang mereka tanamkan dengan berkedok penelitian dan ilmiah tadi, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Kebenaran tidak bernilai mutlak tetapi relatif. 2. Kebenaran tidak satu tetapi banyak, tergantung dari sudut mana ia dilihat. Sesuatu yang benar menurut orang bisa saja dipandang salah oleh orang lain. Demikian pula halnya agama, agama tertentu dipandang benar oleh pemeluknya, tetapi pemeluk agama lain memandang salah. 3. Setiap informasi tidak ada yang kebal kritik. Semuanya bisa dipertanyakan (baca: diragukan) kebenarannya. Bila kaidah ini diterima, wahyu yang merupakan informasi dari Allah pun perlu dipertanyakan kebenarannya. Ini sebuah sikap yang tidak berjarak dengan kekafiran. Celakanya, kaidah ini hanya mereka gunakan ke luar (melihat Islam, sumber-sumber dan ajarannya), tidak mereka gunakan ke dalam idiologi mereka sendiri. Padahal, jika mereka gunakan ke intern mereka, semua keyakinan, idiologi, dan agama mereka akan hancur berkeping-keping dan tidak mengandung asas rasionalnya. Pasalnya, sumber-sumber keyakinan mereka sama sekali tidak dapat lagi dipertanggungjawabkan validitasnya, apalagi rasionalitasnya. 4. Bila Anda ingin melihat sesuatu dengan jernih, Anda harus keluar dulu dari bagian yang dilihat. Jadi, bila Anda ingin mengetahui secara objektif apakah Islam itu benar atau tidak, maka Anda harus keluar dulu dari Islam. Atau, paling tidak Anda harus menghilangkan segala macam rasa keberpihakan kepada Islam. Kalau tidak demikian, maka analisis Anda tetap dinilai subjektif dan tidak jernih. Sikap ketidakberpihakan kepada agama Allah ini banyak lahir dari sarjana-sarjana produk Barat. Sebuah sikap yang tidak menggambarkan keimanan seorang muslim. 5. Bebas berpendapat. Siapa saja boleh mengatakan apa saja. Jadi, tidak ada sesuatu yang tabu, dan tidak ada koridor yang harus dijaga. Tidak ada batas yang tidak boleh dilanggar. Jika kaidah ini diterima, konsekuensinya adalah bahwa seseorang bebas mengingkari apa saja yang diajarkan Islam walaupun itu sudah merupakan sesuatu yang pasti (qath'i).

Mereka tidak banyak mengetahui tentang Al-Qur'an dan tidak mengerti hadits serta tidak memahami kitab-kitab klasik tetapi mau mengarungi samudera yang luas itu. Akhirnya, merekalah yang tenggelam dalam lautan hawa nafsu dan keangkuhan. Maka, terjadilah seperti apa yang kita lihat sekarang ini, suara-suara bebas yang sudah tidak lagi mengenal rambu-rambu itu menyerang Islam.

Beginilah cara-cara orientalis merusak pemikiran peneliti muslim yang belajar ke Barat, khususnya yang mengambil bidang kajian "Islamic Studies", "Studi Oriental", "Studi Timur Tengah", "Studi Kawasan", dan yang sejenisnya. Bagi mahasiswa, biasanya sudah langsung terperangkap dalam kaidah-kaidah itu. Ditolak susah, diterima agak berat. Tetapi, akhirnya lebih cenderung menerima, karena efeknya lebih ringan, ketimbang melawan arus pemikiran si profesor.

Ketika mereka kembali ke tanah air, pola berpikir seperti yang ditanamkan oleh gurunya itu mereka bawa kembali ke kampusnya dan mereka ajarkan, bahkan mereka kembangkan dengan inovasi-inovasi baru. Sehingga, tidak jarang ada "doktor-doktor" tamatan Barat yang pikirannya lebih liberal dari orientalis sendiri.

Alumnus Barat itu mengajarkan paham yang mereka terima kepada mahasiswanya di tanah air. Mereka menghasilkan para sarjana dan doktor di perguruan tinggi dalam negeri. Kemudian, mereka yang mendapat doktor di dalam negeri tadi kembali ke daerahnya menjadi dosen-dosen di program pascasarjana atau program S1 di perguruan tingginya. Mereka juga melakukan hal yang sama, menyebarkan hal serupa kepada mahasiswanya, memahami Islam dengan pola orientalis. Sehingga, dengan cara yang sistemik, paham sekuler dan pemahaman tentang Islam menurut pola orientalis itu menyebar dengan cepat dan tanpa terasa.

Mereka yang menjadi mahasiswa tadisetelah sarjana juga menyebarkan paham serupa ke masyarakat. Pasalnya, mereka akan menjadi rujukan di masyarakatnya, sebab mereka tamatan perguruan tinggi Islam dan mengajarkan bidang studi Islam. Lalu, seperti apa pemahaman Islam di Indonesia pada masa mendatang, bila agenda Barat itu berjalan mulus tanpa hambatan?

Barat Ketakutan pada Islam

Salah satu sikap mental yang diderita oleh Barat ialah ketakutan pada Islam dan umat Islam yang berpegang pada Islam. Sejak berakhirnya perang salib, pihak Barat senantiasa menyimpan rasa takut pada agama yang satu ini. Karena, dalam keyakinan mereka, Islam ini adalah agama yang menyimpan potensi dahsyat, mampu menggerakkan umatnya untuk melawan apa saja. Ini tidak pernah ada pada ajaran agama lain. Apalagi, kemajuan teknologi persenjataan modern tidak terlalu ampuh untuk menaklukkan umat Islam. Hal ini dipahami betul oleh kalangan Barat. Oleh karena itu, mereka benar-benar mewaspadai Islam, khususnya umat Islam yang tampak berpegang pada ajarannya.

Biarpun umat Islam mati-matian memberi pengertian bahwa Islam adalah agama pembawa rahmat bagi seluruh alam, namun tetap saja pola pikir Barat itu tidak berubah. Karena, bagi Barat, bukan mereka yang dituntut untuk mengerti Islam, tetapi umat Islam yang harus mengerti Barat. Artinya, umat Islam itu harus menyesuaikan dirinya dengan budaya, pola pikir, dan tatanan hidup Barat. Itu yang mereka tuntut.

Sebelum ini berhasil, semua upaya dialog, diskusi, tukar pikiran, saling pengertian, itu semua hanya sebatas retorika belaka. Target mereka, tak lebih dan tak kurang, umat Islam harus mengikuti cara Barat. Kalau kita menggunakan pendekatan Al-Qur'an, maka itulah yang sudah disinyalir oleh Allah melalui firman-Nya (yang artinya), "Mereka tidak akan senang kepadamu, sebelum kamu mengikuti agama (millah) mereka." (Al-Baqarah: 120).

Jika ada satu dua dari orang-orang Barat yang bisa diajak bicara dan mau mengerti tentang Islam dan umatnya, itu tentu tidak mewakili filsafat hidup orang Barat secara umum.

Di dunia Islam, ketakutan pada Islam ini juga ada. Tentunya dari mereka yang sudah terlanjur cinta pada peradaban Barat. Atau, bisa jadi mereka yang sudah diasuh dan lama menyusu kepada Barat. Apa yang dinilai oleh Barat baik, dia juga katakan baik, dan sebaliknya. Sampai ke tingkat ini Barat telah berhasil mengikis kepribadian umat Islam, meruntuhkan identitasnya, dan menghancurkan rasa bangga pada jati diri dan agama mereka.

Dengan melihat kenyataan sekarang ini, nampaknya sudah banyak korban berjatuhan. Suara-suara sumbang pun semakin berseliweran. Umat pun semakin geram.

Sumber: Diadaptasi dari Pembaruan Islam dan Orientalisme dalam Sorotan, Daud Rasyid (Jakarta: Akbar, Media Eka Sarana, 2002), hlm. 1-11).

Oleh: Abu Annisa
Pusat Kajian Islam
www.alislam.com /@cwi

selengkapnya...

MUI: Film karya Hanung mendukung orang untuk murtad

Hanin Mazaya
JAKARTA (Arrahmah.com) - Untuk kesekian kali, sutradara Hanung Bramantyo kembali menuai kecaman. Setidaknya, dua institusi besar, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Banser Nahdlatul Ulama menyatakan kekecewaannya dengan karya sutradara terkenal itu.

Film terbaru garapan Hanung yang berjudul '?' (baca: Tanda Tanya) yang mulai menghiasi layar lebar di Indonesia pada 7 April 2011 dan diputar perdana di Planet Hollywood, Jakarta Selatan, dinilai MUI telah menyebarkan paham syirik modern bernama “pluralisme agama”.

“Setelah saya menyaksikan film TANDA TANYA, karya Hanung , produksi Mahaka Picture (Kelpok Republika), saya menyatakan; "Film itu menyebarkan paham syirik modern (Pluralisme Agama), mendukung orang murtad dari Islam, menyatakan semua agama menuju Tuhan yang sama, mencampuradukkan antara tauhid dan syirik, antara iman dan kufur, dan berlebih-lebihan dalam menggambarkan konflik antar agama,” demikian disampaikan KH A.Cholil Ridwan, Ketua MUI Bidang Budaya kepada redaksi hidayatullah.com, Kamis (7/4/2011) malam.

Selain itu, Kiai Cholil juga meminta kaum Muslim agar waspada terhadap propaganda kemusyrikan berkedok membina kerukunan seperti film yang telah dikampanyekan Hanung tersebut. Kiai Cholil mengingatkan, dalam al-Quran Surat Al An’am: 112 telah disebutkan, bahwa Allah telah menjadikan setan-setan dari jenis manusia yang selalu membisikkan kata-kata indah untuk menipu.

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” [Quran Surat 6:112]

Sementara itu di tempat berbeda, Banser Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Kota Surabaya juga mengecam penayangan film tersebut yang dinilai telah mendiskreditkan sosok Banser.

Sekretaris Satkorcab Banser Kota Surabaya M Hasyim As'ari, Rabu (6/4) mengatakan, protes tersebut dilakukan karena dalam film tersebut Hanung menukil peran Soleh sebagai sosok Banser dengan beragam perannya sesuai fakta di masyarakat.

Menurut Hasyim, Hanung harus meminta maaf kepada para tokoh Banser sekaligus merevisi film tersebut. "Banyak yang tidak terima penggunaan seragam Banser yang tanpa meminta izin itu," kata Hasyim dikutip Antara.

Sebelum ini, sejumlah tokoh Islam pernah mengecam film karyanya yang berjudul Perempuan Berkalung Sorban (PBS). KH. Prof Dr Ali Mustafa Yakub, Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang dinilai telah mendiskreditkan pesantren.

Sementara itu, sineas Chaerul Umam berkesimpulan, film PBS sarat dengan propaganda paham liberalisme, budaya jahiliyah, bahkan nilai-nilai Kristiani. Dicontohkannya, dalam salah satu adegan film itu, Annisa (santriwati tokoh utama PBS yang diperankan Revalina S. Temat) mengajak bekas pacarnya, Khudori, untuk berzina di kandang kuda. Meski Khudori menolak, namun keduanya sudah kadung ketangkap basah. Hanya dengan bukti jilbab Annisa yang terlepas dari kepala, massa menuntut keduanya dihukum rajam. (hidayatullah/arrahmah.com) /@cwi

selengkapnya...

Serangan AS & Sekutu ke Libya: Perang Salib Baru

M. Fachry
Serangan AS dan sekutunya ke Libya pada hakikatnya adalah Perang Salib Baru. Meski beralasan menjalankan resolusi PBB atas zona larangan terbang, AS dan sekutunya, terutama Inggris dan Perancis tidak dapat menyembunyikan kebenaran sesungguhnya bahwa serangan ke Libya adalah perang salib baru. Apa yang harus dilakukan umat Islam ?

Sepuluh tahun Perang Salib Baru

Ahad, 16 September 2001 bertepatan dengan 28/6/1422 Hijriyyah. Presiden AS kala itu, George Walker Bush menyatakan: This crusade, this war on terrorism, is going to take a long time. "Ini adalah perang salib. Ini adalah perang melawan terorisme yang akan memakan waktu lama."

Robert Fisk, Jurnalis senior The Independent London & ahli masalah Timur Tengah mengomentari peryataan Bush kala itu : "Nampaknya Presiden Bush benar-benar yakin bahwa dia tengah memimpin Perang Salib. Beberapa hari yang lalu dia menggunakan istilah ini meskipun dia telah diingatkan."

Syekh Usamah bin Ladin mengatakan : "Bukankah Bush telah mengatakan: Sesungguhnya perang ini adalah perang salib. Dan bukankah ia juga mengatakan: Sesungguhnya perang ini akan memakan waktu yang sangat lama dan menargetkan 60 negara. Bukankah negara-negara Islam itu kurang lebih 60 negara?"

Kurang lebih sepuluh tahun perang salib baru ini berlangsung, dipimpin oleh AS dan sekutu-sekutunya, koalisi yahudi dan nasrani beserta antek-anteknya di seluruh dunia dengan dalih perang melawan terorisme (war on terrorism). Sayangnya, umat Islam banyak yang tidak menyadari dan tidak faham harus bersikap apa. Mereka juga tidak mengerti hakikat perang salib baru tersebut hingga terjadinya serangan AS dan sekutunya ke Libya saat ini.

Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin menyamakan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang membolehkan penyerangan atas Libya dengan perang salib pada abad pertengahan. Menurut Putin, meskipun Khaddafi, Presiden Libya, gagal menjalankan demokrasi tidak berarti itu menjadi justifikasi intervensi militer atas Libya. Hal ini disampaikan Putin saat berbicara dengan para pekerja di sebuah pabrik rudal Rusia (21/3/2011).

"(Resolusi) itu membolehkan segalanya. Itu serupa dengan seruan Perang Salib pada zaman pertengahan."

Rusia sendiri yang memiliki hak veto di DK PBB memilih abstain dalam pemungutan suara saat itu yang akhirnya mengeluarkan resolusi yang mengesahkan zona larangan terbang serta semua tindakan lain yang diperlukan atas Libya.

Perang salib baru yang sudah sepuluh tahun berjalan akhirnya digelorakan kembali oleh pimpinannya saat ini, Barack "Fir'aun" Obama, dengan digelarnya operasi besar-besaran untuk membunuh umat Islam dan kaum Muslimin di Libya, dengan nama sandi operasi "Odyssey Dawn".

Hakikat Perang Salib

Dr. Muhammad Sayyid Al-Wakil dalam bukunya "Wajah Dunia Islam" menyatakan bahwa dinamakan perang salib karena tentara-tentara kristen menjadikan salib sebagai simbol obsesi suci mereka dan meletakkannya di pundak mereka masing-masing. Urbanus II, Paus pada masa itu, memasang salib di atas lengan para sukarelawan sebagai tanda bahwa perang ini adalah perang suci.

Istilah Crusader berasal dari bahasa latin crux yang berarti kayu salib. Padanannya adalah shalibiyyun dari bahasa Arab shalib yang juga berarti kayu salib. Kedua istilah ini menunjukkan simbol Cross atau kayu salib yang mendasari perang salib yang kemudian dikenal dengan istilah Crusade.

Dr Muhammad Sayyid Al-Wakil mengatakan, penyebab utama meletusnya perang salib adalah kedengkian orang-orang kristen kepada Islam dan umat Islam karena umat Islam berhasil merebut wilayah-wilayah strategis yang tadinya mereka kuasai, membebaskan seorang budak yang mereka tawan dan mengambil kerajaan yang tadinya mereka genggam.

Carole Hillenbrand dalam "Perang Salib" mengatakan Perang Salib, menurut sudut pandang Barat, merupakan serangkaian operasi militer-paling sedikit terdiri atas delapan babak-yang didorong oleh keinginan kaum kristen Eropa untuk menjadikan tempat-tempat suci umat kristen dan terutama Yerusalem masuk ke dalam wilayah perlindungan mereka. Bagi pihak Barat, Perang Salib dimulai tahun 1095, ketika Paus Urbanus II menyerukan maklumat perang sucinya yang terkenal.

Sejak saat itu berlakulah perang salib yang berlangsung selama kira-kira dua abad (490 -669 H/1096 -1270 M). Kemenangan silih berganti antara kaum salib dan umat Islam. Pasukan salib pernah menulis surat kepada Paus mengucapkan selamat atas perbuatan mereka dan berkata : "Jika Paus ingin tahu apa yang kami lakukan terhadap musuh-musuh kami, maka percayalah bahwa di Haikal (istana) Sulaiman dan rumah ibadahnya kuda-kuda kami berjalan di lautan darah kaum Muslimin hingga sampai lututnya, demikian penuturan Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah sebagaimana dikutip oleh Al Wakil.

Fakta-Fakta Perang Salib Baru

As Sahab Media, telah mengeluarkan video berjudul Results of 7 Years of The Crusade yang kemudian diterjemahkan oleh Al Fajr Media menjadi Fakta-Fakta Sewindu Perang Salib. Dalam buku tersebut, Syekh Aiman Ash Zhawahiri mengatakan :

"Kami menghadapi perang salib dan para pemerintah murtad yang menjadi antek mereka. Perang salib ini menyerang agama, akhlak, kekayaan dan keberadaan kita. Jika kita tidak memahami fakta sederhana dan berbahaya ini, maka kita tidak bisa meningkatkan serangan sampai pada tingkatan yang semestinya untuk menghadapi perang salib yang akan datang yang belum pernah disaksikan dalam sejarah Islam sebelumnya. Perang ini adalah perang yang kotor, yang menggunakan semua cara untuk melayani kekaisaran salibis dan yahudi penolong mereka. Dalam perang ini, semua cara dihalalkan, walaupun itu hal yang rendah, hina, keji. Bukan itu saja, bahkan mungkin mempublikasikannya atas nama agama, moral, kebebasan dan HAM."

AS dan sekutu-sekutunya,terutama Inggris dan Perancis membombardir Libya dengan menggunakan tameng resolusi DK PBB. Selain itu, operasi Odyssey Dawn mengatasnamakan rakyat sipil Libya dan para "pejuang" yang anti rezim Khaddafi. Faktanya, serangan AS dan sekutunya membunuhi rakyat sipil, kaum Muslimin di Libya.

Diserangnya Libya oleh AS dan sekutunya memperluas peta perang salib baru. Sebelumnya, sejumlah negara-negara Islam telah menjadi sasaran nyata kebuasan perang salib baru, seperti Afghanistan, Iraq, Pakistan, Chechnya, Al Jazair, Palestina, dan Somalia. Negara-negara Muslim lainnya menyusul untuk dibombardir, sebagaimana ancaman Menteri Luar Negeri Perancis, Juppe Allen.

Perancis, negara sekutu dan anggota NATO ini merupakan negara terdepan dalam perang salib baru, setelah AS dan Inggris. Negara ini (Perancis) sudah terkenal kebenciannya kepada Islam dan kaum Muslimin. Undang-undang Perancis melarang kaum Muslimah di Perancis untuk mengenakan burqa (cadar).

Dalam sebuah konferensi pers, Kamis (24/3/2011), Juppe Allen, mengancam kaum Muslimin di Arab Saudi dan Suriah akan dibombardir dari udara sebagaimana Libya, lapor Al Jazeera. Allen mengatakan bahwa perang salib di Libya harus menjadi contoh bagi Arab Saudi, Suriah dan negara-negara lain. Ia menekankan bahwa serangan terhadap Libya bisa berlangsung selama berhari-hari, berminggu, tapi tidak berbulan-bulan.

Serangan AS dan sekutunya ke Libya, dan peryataan kementrian luar negeri Perancis, Juppe Allen menunjukkan aliansi pasukan perang salib baru telah mendeklarasikan perang salib baru secara massive dan mengancam siapapun untuk bersama mereka atau akan mereka perangi. Tidak ada lagi hukum internasional, PBB, Liga Arab, OKI, Non Blok, melainkan hanya ada aliansi pasukan perang salib baru di satu sisi, dan Islam serta kaum Muslimin di sisi yang lain.

Gulingkan Khaddafi, Tegakkan Syariat Islam

Tidak bisa dipungkiri, diantara gerakan-gerakan Islam di dunia yang mampu menggoncangkan dan menakutkan aliansi pasukan salib baru adalah Al Qaeda. Amerika sendiri mencap Al Qaeda sebagai organisasi teroris, karena Al Qaeda betul-betul mampu menghancurkan Amerika dan menebar teror di tengah-tengah rakyat Amerika yang saat ini sebagai satu-satunya negara super power dunia.

Syekh Usamah bin Ladin, pemimpin tertinggi Al Qaeda bersumpah : "Demi jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, yang mengangkat langit tanpa tiang. Sungguh, janganlah Amerika dan orang-orang yang berada di dalamnya bermimpi untuk hidup tenang hingga saudara-saudara kami yang berada di Palestina dapat hidup tenang."

Apa yang harus dilakukan umat Islam menghadapi perang salib baru? Pimpinan Al Qaeda Libya, Syekh Abu Yahya Al-Libi menyerukan kepada umat Islam di Libya untuk menggulingkan rezim Khaddafi dan mendirikan pemerintahan Islam. Hal ini sebagaimana dilaporkan oleh Ummah News mengutip Associated Press.

Beliau mengatakan dalam video terbarunya bahwa setelah jatuhnya rezim di Tunisia dan Mesir, kini giliran Khaddafi yang harus turun, saat pejuang pemberontakan menekan hampir selama satu bulan untuk sebuah kampanye pengusiran Khaddafi.

Beliau menyebut pemerintah nasional otokratis Arab-musuh Islam-mempraktekkan jenis terburuk dari penindasan dengan dukungan Barat dan telah gagal mengambil pelajaran dari sejarah, ujarnya.

"Sekarang giliran Khadaffi setelah ia membuat rakyat Libya menderita selama lebih dari 40 tahun," lanjut Syekh Abu Yahya, menambahkan bahwa itu akan membuat malu rakyat Libya jika tiran diizinkan untuk mati secara damai.

Sebelumnya, Abdel Hakim al-Hasidi, pemimpin pemberontak Libya mengakui hubungannya dengan Al Qaeda. Beliau mengatakan jihadis yang berjuang melawan tentara sekutu di Irak berada di garis depan pertempuran melawan rezim murtad Muammad Khaddafi.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia Il Sole 24 Ore, al-Hasidi mengakui bahwa ia telah merekrut "sekitar 25″ orang-orang dari daerah Derna di Libya timur untuk memerangi pasukan koalisi di Irak. Beberapa dari mereka, katanya, adalah "hari ini di garis depan dalam Adjabiya".

Dalam Fakta-Fakta Sewindu Perang Salib Baru, disebutkan bahwa perang melawan barat mengharuskan untuk perang melawan Negara murtad. DR. Abdullah An Nafisi menyebutkan: "Saya yakin bahwa rezim Saudi sekarang menjadi tongkat pemukul di tangan Amerika, tidak terkecuali. Ini bukan rezim sendiri, tapi ini kepanjangan tangan Amerika dalam menguasai Kawasan Teluk. Dan jika kita serang pengaruh Amerika dengan kekuatan, baik melalui perlawanan atau dengan cara yang mereka sebut "Teror", maka saya yakin bahwa rezim ini akan segera jatuh."

Syekh Abu Yahya Al-Liby mengatakan mengusir rezim Arab yang didukung Barat merupakan "satu langkah untuk mencapai setiap tujuan Muslim yang ingin membuat firman Allah sebagai yang tertinggi" dan mendirikan pemerintahan Islam. Beliau juga mendesak untuk tidak lagi melihat ke negara-negara Barat, tidak untuk mencari bantuan ke mereka dan pergi dengan cara sendiri. "Kita harus menyingkirkan rasa rendah diri kita dan membebaskan diri dari Barat," tutupnya.

Wallahu'alam bis showab!

By: M. Fachry
International Jihad Analysis /@cwi

selengkapnya...

Gabung bersama kami

About Me

admin jg menerima pelayanan jasa

admin jg menerima pelayanan jasa
Jasa arsitek rumah; desain arsitek / desain rumah, gambar denah rumah, bangun rumah baru, renovasi rumah dan pembangunan mesjid, mushola, ruko, disaign taman, dll. klik gambar utk kontak personal.

Syiar Islam On Twitter

Site info

Kalkulator Zakat Fitrah

  © Syiar islam Intisari Muslim by Dede Suhaya (@putra_f4jar) 2015

Back to TOP  

Share |