Pernyataan Imarah Islam Afghanistan terkait invasi penjajah ke Mali


Mali, kini sedang menghadapi invasi militer besar-besaran
yang dilancarkan oleh Prancis dan dibantu
oleh antek-antek pemerintah Mali dan Uni
Afrika untuk menumbangkan Mujahidin yang
menguasai Mali Utara yang telah
mendirikan pemerintahan Islam. Invasi ini mulai dilancarkan pada Jum'at (11/1/2013)
tak lama setelah Mujahidin bergerak maju
ke wilayah lain, menguasai kota Konna.
Pesawat-pesawat tempur Prancis
membombardir tempat-tempat yang
dikuasai Mujahidin. Selama serangan awal, Prancis telah kehilangan dua helikopter
tempurnya. Jika Prancis terus melancarkan
invasi ini, maka Mujahidin Mali bisa
menimpakan nasib yang sama seperti di
Afghanistan terhadap para penjajah ini, di
mana mereka mengalami kekalahan yang memalukan. Invasi ke Mali ini, juga menjadi sorotan
Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA),
mengingat Prancis belum lama ini mundur
dari Afghanistan karena kalah perang
melawan Mujahidin Afghan. Menurut
Mujahidin, ini adalah saatnya untuk memperjuangkan Mali sepenuhnya menjadi
negara yang berdasarkan Syariah Islam.
Berikut pernyataan IIA:
Karena perjuangan antara Mujahidin dan
pemerintah Mali telah semakin intens lebih
dari sebelumnya dan intervensi militer asing
juga telah berlangsung, oleh karena itu
Imarah Islam yang telah melihat akibat
dari intervensi intervensi asing dan telah memiliki banyak pengalaman dalam hal ini,
menyeru rakyat Mali dan semua pihak yang
terkait dan terlibat untuk memanfaatkan
mekanisme dan proses yang akan
mengembalikan perdamaian dan
ketentraman di negara ini berdasarkan prinsip-prinsip Islam dan memecahkan
kebingunan tanpa intervensi asing. Ketika Prancis memulai proses mundurnya
dari Afghanistan baru-baru ini, nampaknya
pemerintah Prancis kemungkinan akan
meningkatkan sikap anti-perangnya ke
wilayah-wilayah lainnya di dunia, namun
Prancis mematahkan komitmennya untuk berdamai dengan pelanggaran militer
terhadap bangsa Mali di Afrika Utara.
Prancis telah melancarkan perang
terhadap bangsa Muslim Mali tanpa
memiliki yurisdiksi hukum apapun. Imarah Islam mengutuk keras serangan
Prancis terhadap bangsa Muslim ini dan
menyeru seluruh bangsa, pemerintahan dan
organisasi-organisasi di dunia untuk
memenuhi kewajiban mereka dalam
berperan menghentikan pelanggaran hukum ini, sehingga kaum Muslimin di Mali bisa
menyelesaikan masalah-masalah mereka
oleh diri mereka sendiri. Intervensi dan
serangan-serangan semacam ini tidak
hanya merupakan bencana bagi Mali, tetapi
juga bagi Prancis. Semua negara-negara kuat di dunia harus
mengambil pelajaran atas gagalnya
kebijakan intervensi militer Amerika di
Afghanistan dan Irak.

Zabihullah Mujahid Juru bicara Imarah Islam Afghanistan 15/1/2013 (siraaj/arrahmah.com )/@cwi

selengkapnya...

Gabung bersama kami

About Me

admin jg menerima pelayanan jasa

admin jg menerima pelayanan jasa
Jasa arsitek rumah; desain arsitek / desain rumah, gambar denah rumah, bangun rumah baru, renovasi rumah dan pembangunan mesjid, mushola, ruko, disaign taman, dll. klik gambar utk kontak personal.

Syiar Islam On Twitter

Site info

Kalkulator Zakat Fitrah

  © Syiar islam Intisari Muslim by Dede Suhaya (@putra_f4jar) 2015

Back to TOP  

Share |