Penyakit Bangsa Indonesia


Mengapa Indonesia susah sekali menjadi
negara maju? Diganti pertanyaannya,
mengapa Indonesia tak maju-maju? Oh
sama ya, atau mengapa Indonesia
direndahkan oleh kebanyakan warganya
sendiri, bahkan ada yang sampai tak peduli, Indonesia mau maju, mau hancur
berantakan, sabodo amat, emangnya gua
pikirin! Ada yang sampai begitu amatis,
begitu pesimis melihat carut marutnya
bangsa Indonesia, apa lagi melihat
masalah politik, politikus dan para “tikus” negara alias koruptor yang susah sekali
diberantas, karena kurang tegasnya para
penegak hukum, mengapa itu terjadi?
Karena “maling”nya juga teriak “maling”!
Di jaman Reformasi sekarang, dari tingkat
menteri, gubernur, bupati, camat dan sebagainya bisa dijerat ke “meja hijau”
alias diadili, polisi bisa ditangkap polisi,
jaksa bisa dituntut oleh jaksa, hakim bisa
dihakimi dan begitu seterusnya, namun sang
koruptor kelas kakap masih susah untuk
tersentuh hukum, apa lagi kalau hal tersebut koruptor yang cukong-cukong kelas
kakap yang bisa kabur ke luar negeri dengan
alasan sakit, maka mereka bebas lenggang
kangkung.
Lalu mengapa Indonesia seperti ini? Ini
“penyakit” bangsa Indonesia secara umum, yang kalau tidak segera diobati, penyakit
ini akan menjalar ke seluruh pelosok negeri,
mari kita bahas dan kita cari solusinya: Pertama, penyakit hati, terutama iri
dan dengki. Ini penyakit yang sangat umum yang ada pada bangsa Indonesia, bukti yang
sangat jelas untuk penyakit ini adalah
paling tidak senang bila orang sukses, dan
bisa sakit hati kalau ada orang bahagia,
anehkan? Orang senag dia susah, orang
susah dia senang! Penyakit ini hampir melanda sebagian besar bangsa Indonesia,
walau susah untuk mengumpulkan datanya,
karena memang ini masalah hati, yang ada
di dalam diri manusia.
Kedua, paling senang pada gosip , ini penyakit yang paling banyak melanda,
kabar angin, kabar burung, dan berbagai
jenis kabar yang entah dari mana asalnya,
yang biasanya disebut isu atau isapan
jempol belaka, usah mencari sumbernya,
tapi ada beritanya! Persis seperti, maaf, kentut! Ada baunyanya tapi susah mencari
sumbernya. Gosip yang kata orang makin
digosok semakin sip, semakin diberi bumbu
semakin nikmat untuk dilahap, terutama
bagi para penggemar gosif, yang ujung-
ujungnya adalah mencari kesalahan orang! Ketiga, tak puas menerima apa yang
ada, yang ada tidak disukuri, yang lewat disesali, yang belum ada di harap-harap,
lalu kapan bahagianya? Ini penyakit
kebanyakan orang Indonesia, apa yang ada
di tangan suka tak dihargai, yang dilhat milik orang lain, maka muncul ” rumput tetangga selalu lebih hijau ketimbang
rumput di taman sendiri” Wah kalsu sudah begini adanya, repot untuk mensukuri
yang ada, yang bahkan selalu kurang,
kurang dan kurang.
Ini makanya banyak terjadi korupsi di
segala line, susah mencari orang yang
bersih dan jujur, apa lagi mencari orang yang benar-benar bersih, jujur, sederhana
tapi integritasnya tinggi. Bukan tidak ada,
ada… ada, tapi susah mencarinya. Untuk
2014 saja bangsa Indonesia sedang
kerepotan mencari RI1, banyak calonnya
tapi belum tentu yang diamaui banyak orang! Bisa saja para capres nanti pinter-
pinter, tapi belum tentu jujur-jujur! Keempat, sering mejelek-jelekan
bangsa sendiri, ini juga penyaki kronis yang ada di masyarakat Indonesia secara
umum, marak korupsinya membuat orang tak
percaya pada kemampuan bangsa sendiri,
bahkan ada yang sampai apatis, pasif,
bahkan boleh dibilang cuek bey beh alias
tak mau tahu tentang Indonesia. Indonesia mau hancur berantakan, mau jungkir balik
tak karuan, atau Indonesia bangkrut di
segala bidang kehidupan, mereka tak
peduli, sabado amat! Bgitu akat mereka,
nah ini jelas-jelas akan meinimbulkan beban
masyarakat nantinya. Anda bisa bayangkan kalau satu dua juta
orang atau puluhan juta orang Indonesia
pesimis dan tak mau tahu tentang nasib
bangsa Indonesia, wah benar-benar bangsa
Indonesia akan terpuruk dan bahkan hancur
berkeping-keping, alias pecah berantakan menjadi negara-negara sendiri, seperti
yang dimaui pihak Belanda ketika mebentuk
RIS(Republik Indonesia Serikat), Indonesia
sebagai negara kesatuan pada saat itu
hanya menjadi bagian RIS! Sedih bukan. Kelima, belum mandiri, ini bisa terlihat dengan Suara Indonesia yang sayup-sayup
sampai di forum PBB atau di forum-forum
Internasional lainnya. Indonesia adalah
bangsa yang besar dan semua orang tahu,
tapi kekuatan suaranya tidak selantang
Iran atau selantang Malysia di jaman Mahatir! Kita mengtahui setelah era
Sukarno, sebagai presiden RI pertama,
belum terdengar lagi presiden Indonesia
yang bersuara lantang, selantang Sukarno!
Sukarno dengan konsep berdikarinya telah
begitu tegar dan bersuara yang keras dan lantang menentang segala macam
imperialisme dan kolonialisme dalam
bentuk apapun! Bahkan dengan Amerika Serikat pun Sukarno berani berkata:” Go to hell with your aids!“, padahal saat itu Indonesia kasarnya belum punya apa-apa,
dan benar-benar tak ada apa-apa, tapi
Sukarno berani teriak dengan lantang!
Wah kalau mau dibahas bisa lebih panjang
lagi, lalu bagaimana solusinya? Biasanya
tidak ada solusi yang mudah, perlu ada proses! Dan proses pun bisa pendek,
menangah atau panjang! Namun yang jelas
dianatar solusi yang paling cespleng
adalah dari pemimpinya dulu, dari orang
yang paling puncak dulu!Nah ini akan kita
milki saat 2014 nanti, disitulah capres- capres nanti diuji oleh rakyat melalui
Pemilu 2014!
Rakyat yang cerdas tak akan mau lagi di
sogok-sogok dengan serangan fajar di subuh
dini hari, rakyat cerdas bila diberikan uang untuk memilih, uangnya diambil, tapi orangnya belum tentu yang dipilih! Jadi ambil uangnya, orangnya ambil yang
terbaik! Rakyat harus memilih capresnya
nanti yang terbaik, yang benar-benar
memang baik, bukan pura-pura baik
menjelang capres! -Syaripudin Zuhri-/@cwi

pengunjung membaca ini juga:



0 komentar:

Posting Komentar


Gabung bersama kami

About Me

admin jg menerima pelayanan jasa

admin jg menerima pelayanan jasa
Jasa arsitek rumah; desain arsitek / desain rumah, gambar denah rumah, bangun rumah baru, renovasi rumah dan pembangunan mesjid, mushola, ruko, disaign taman, dll. klik gambar utk kontak personal.

Syiar Islam On Twitter

Site info

Kalkulator Zakat Fitrah

  © Syiar islam Intisari Muslim by Dede Suhaya (@putra_f4jar) 2015

Back to TOP  

Share |