Kabut jingga di pelupuk mata

Posting cerpen by: rose_aime
Ony' adalah nama lama seorang teman kecilku sewaktu SD, teman yang kukenal dalam kurun waktu 3 bulan, sewaktu ayahku harus menjalankan tugas dinasnya di luar pulau Jawa. Ony', seorang bocah laki-laki yang pada saat itu dimataku - tampan...heehehe, sekaligus nyebelin, ibu sering sekali menggunakan namanya untuk membujukku belajar ini itu, ya itu karena dia memang murid unggulan di kelasku.Waktu itu tahun 2001, aku masih berstatus single dan seorang mahasiswi di salah satu perguruan swasta di Surabaya, sepulangku dari rumah teman kuliahku di Tulungagung. Ibuku berbicara tentang perjodohan, usut punya usut ternyata ibuku mulai dapat menyambung tali silahturrahim kembali dengan Tante Eti, ibu si Ony', dan dari hasil rumpian SLJJ itu muncul ide yang boleh di bilang "Ajaib!!!", ibu ingin aku berjodoh dengan Ony'."Apa!!?" Jeritku spontan, aku tau, reaksi seperti itu takkan bisa mengubah pendapat ibuku. 1001 pikiran kasat mata plus abstrak seakan membentuk puting beliung diotak kananku, pusing bikin kabur kedua pandanganku. "Apa yang seharusnya aku pikirkan dengan keadaan seperti itu, bukannya aku merendahkan ato apapunlah namanya...Tapi,
sudah hampir 11 tahun aku gak pernah ketemu dia, gimana mungkin mau di jodohkan?Gimana kalo dia jelek??" Hehehe....yang baca jangan marah, itukan spontan! Hingga akhirnya tibalah hari itu. Tepat pada hari Jum'at pagi, dari teras atasrumah tingkatku, aku mencuri start awal melihat sosoknya, sejak 1,5 jam sebelum jam kuliahku di mulai, aku sudah rapi & cantik, aku memang berencana untuk melarikan diri lebih awal & tidak lupa hanya memberinya sekejab waktu untuk melihatku hehehe. Rencanaku berhasil! Hari itu, aku habiskan waktu di kos-kosan salah seorang sahabatku, hingga sore menjelang, aku yakin dia pasti stress karena kesepian.Waktupun berlalu, entah bagaimana, pesan-pesan yang ia tulis di sobekan kertas-kertas kecil justru membuatku jadi dekat dengannya, bahkan selama 2 minggu ia tinggal dirumahku, tak sekalipun aku lewatkan malam tanpa ngobral omongan dengannya. Tiba waktunya untuk kembali ke kota kembang Bandung, entah ada apa pula, mungkin karena tidak enak dengan ibuku, ato hanya sekedar basa basi, akhirnya dia bersedia menunda 1 hari kepulangannya hanya untuk menunggu Ultahku. Hingga di siang itulah, lagi-lagi gak tau gimana, apa mungkin dia sudah pake ilmu nujum ato apa, aku tak sanggup menolak keinginannya untuk jalan denganku. Jadilah hari itu aku menyandang status pacar untuk yang kedua kalinya. Hubunganku dengannya memang tak semulus kebanyakan, akupun tak pernah menikmati indahnya masa-masa pacaran, karena kami jarang sekali bertemu. Pertemuan berikutnya ketika Ony' menjadi wakil kampusnya mengikuti lomba karya ilmiah, hanya sehari. Disusul pertemuan berikutnya, ketika Kakak sulungku melahirkan bayi pertamanya yang lalu menjadi tonggak kedua hubungan kami kembali terjalin. Waktu terus merayap, tak terasa Ony' pun wisuda, tanpa aku yang bisa mendampingi, berlanjut dengan keputusan kami berdua didepan kedua orang tua kami untuk melanjutkan hubungan kami sampai ke pernikahan, dengan pemberian tenggat waktu 2 tahun, untukku menyelesaikan kuliah, & untuknya untuk mendapatkan kerja.2 tahunpun terlewati, pada 9 April 2006, aku resmi menyandang nama sekaligus gelar baru, sebagai istri Ony' juga sebagai sarjana sastra inggris. Sebulan kemudian, aku menyusul suamiku ke Jakarta, 2 bulan berikutnya kami hijrah ke Kalimantan Barat. Tepat pada 24 Maret 2007, lahirlah putri pertama kami yang bernama Tiar, ia benar-benar gadis kecil yang sangat cantik, juga pintar, tak terhingga betapa aku amat di cintai oleh Yang Maha Berkehendak karena telah dipercaya untuk merawat amanah terindahNya. Jauh di dalam lubuk hatiku, aku telah mendapatkan kesempurnaan hidup, yang sebenarnya tak ingin aku tukar dengan apappun di dunia ini. Sudah sepantasnya jika aku terus bersyukur & bersyukur tanpa henti untuk karunia yang begitu indahnya, seorang suami yang begitu penyabar, luar biasa hebat, dan amat sayang padaku, serta seorang putri kecil yang rupawan nan elok.Dan di hari ini....Untuk semua yang telah aku peroleh selama 2 tahun lalu...Jika aku masih pantas atau boleh memohon sekali lagi....Aku yang pernah bahagia dengan hidupku yang dulu....Kini, aku ingin bisa berbuat lebih, untuk suamiku juga putri tercinta kami.Ya Robbi....Berilah aku kemudahan unutuk melihat petunjukMu, jalan mana yang harus aku tempuh untuk membahagiakan kedua orang yang paling ku sayang. Berilah aku lenganMu, supaya aku bisa mengangkat beban hidupku lebih kuat lagi, tanpa harus menangisi kesakitanku, amin....For my husband...You know how much I love you, you know I can give You my live...So, if you love me much, please make me feel safe in your arms, cause I ever felt that before....Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Khalifah ‘Umar) /@cwi

pengunjung membaca ini juga:



0 komentar:

Posting Komentar


Gabung bersama kami

About Me

admin jg menerima pelayanan jasa

admin jg menerima pelayanan jasa
Jasa arsitek rumah; desain arsitek / desain rumah, gambar denah rumah, bangun rumah baru, renovasi rumah dan pembangunan mesjid, mushola, ruko, disaign taman, dll. klik gambar utk kontak personal.

Syiar Islam On Twitter

Site info

Kalkulator Zakat Fitrah

  © Syiar islam Intisari Muslim by Dede Suhaya (@putra_f4jar) 2015

Back to TOP  

Share |