Keluarga Ahli Ma'rifat

Terdapat dua peran yang saling mengisi dan melengkapi dalam dinamika sebuah keluarga. Kedua peran itu terbagi dalam karakter orangtua dan karakter seorang anak. Interaksi antara dua karakter pembangun sebuah keluarga itulah yang saling mengimbuhi dalam rangka mewujudkan kesakinahan serta kerahmatan dalam institusi keluarga. Syarat utama untuk dapat menggagas dan menciptakan iklim keluarga sakinah adalah jika para karakter yang berperan dalam dinamika keluarga berupaya keras mencapai derajat ahli ma`rifat.

Konsep Ma�rifat Dalam Keluarga

Sebagai pembina dalam keluarga, orangtua adalah pelopor sekaligus konseptor dalam kegiatan pemahaman ilmu ma'rifatullah, ma'rifatun nabi, dan ma'rifatuddin pada lingkup rumah tangga. Objektifitas dari pemahaman terhadap trilogi ilmu ma�rifat ini adalah agar seluruh anggota keluarga dapat menginsyafi tujuan mulia yang terkandung
dalam ketiga cabang kema'rifatan tersebut, sehingga seluruh anggota keluarga mampu membumikan konsep tersebut dalam aktivitasnya sehari-hari.

Secara praktikal dan kontekstual, ilmu ma`rifatullah wajib dipelajari dalam rangka menanamkan pemahaman terhadap anggota keluarga, berkenaan dengan konsep tauhid yang memuat jawaban pertanyaan tentang siapa Tuhan dan melalui medium apa seorang manusia bisa mengenali Tuhannya.



Selain itu, melalui ilmu ma`rifatuddin seluruh anggota keluarga diharapkan mengetahui dengan cara apa mereka dapat berserah diri kepada Allah SWT dan mengukur kedekatan pribadinya dengan sang Khaliq. Selanjutnya, seluruh anggota keluarga dianjurkan pula untuk dapat mengambil keteladanan dari pribadi Rasulullah SAW, utusan Allah SWT, seorang manusia yang paling sempurna dalam pengamalan konsep ketauhidan dan praktek ibadah melalui pembelajaran ilmu ma`rifatun nabi.

Sifat Ahli Ma�rifat
Menurut Junaid al-Baghdadi, ahli ma`rifat memiliki sifat-sifat seperti: (1) mengenal Allah SWT seakan-akan ia dapat berhubungan langsung dengannya; (2) Beramal sesuai petunjuk dari Rasulullah SAW; (3) Berserah diri kepada Allah SWT dalam mengendalikan hawa nafsunya; (4) Merasa bahwa dirinya adalah milik Allah SWT dan suatu saat akan kembali padanya.

Dari sifat-sifat yang dikemukakan tersebut, anggota keluarga yang dapat mencapai derajat ahli ma`rifat setidaknya diharapkan selalu mempunyai solusi dan cara-cara yang tepat dalam menyikapi masalah yang sering timbul dalam keluarga. Kita ambil contoh seorang ayah, yang didapuk sebagai pemimpin institusi keluarga. Jikalau sang Ayah mengenal ilmu ma�rifat maka ia tak akan berlaku sewenang-wenang kepada istri dan anak-anaknya, karena ia telah mengenal Allah Azza Wa Jalla dalam definisi : seakan-akan selalu berhubungan langsung dengan-Nya. Iapun akan memilih segala tindakan maupun ucapan dengan seselektif mungkin, mengingat bahwa Allah SWT senantiasa menyaksikan apa yang ia perbuat.

Contoh berikutnya kita ambil dari fenomena dilematis yang sering melanda kaum Ibu. Seorang Istri atau Ibu rumah tangga atas pengaruh sifat dasarnya sebagai perempuan, seringkali tertarik dengan perhiasan indah dengan harga yang sangat mahal. Jika ia tidak pernah mengkaji dan mendapatkan keteladanan dalam hal kema`rifatan dari suami, maka bisa saja nalurinya akan terus menuntut dipuaskan kebutuhannya akan barang serba mewah tersebut. Padahal terkadang ia dan suami belum tentu memiliki cukup uang untuk membeli benda yang diinginkan. Seandainya sang Istri tergolong ahli ma`rifat, maka ia tidak akan menuntut banyak kepada suami. Istri dengan sifat bagai ahli ma`rifat, dapat mengekang keinginannya yang berasal dari hawa nafsu tersebut. Itu bisa terwujud karena ia telah terbiasa berserah diri kepada Allah dalam mengendalikan hawa nafsunya.

Sebuah keluarga yang para anggotanya tergolong ke dalam derajat ahli ma`rifat, maka keluarga itu akan terjauhkan dari perasaan suka cita yang berlebihan dan perasaan duka yang tak berkesudahan. Jika seorang ayah dan suami misalnya diamanahi pangkat dan jabatan, maka istri dan anak-anaknya akan mengingatkan kepala keluarga tersebut untuk selalu berpedoman pada petunjuk Allah SWT dalam setiap langkah menyangkut pelaksanaan amanat jabatannya tersebut. Mereka sekeluarga tidak akan berfoya-foya merayakan sebuah seremonial pengangkatan seperti yang lazimnya dilakukan ketika ada promosi jabatan, karena mereka menganggap bahwa jabatan hanyalah sesuatu yang bersifat sementara.

Contoh terakhir mengenai pembumian konsep keluarga ma�rifat adalah ketika sebuah keluarga ditinggalkan wafat oleh salah satu anggotanya. Keluarga yang beranggotakan para ahli ma�rifat tidak akan membiarkan diri mereka terus-menerus dirundung kedukaan. Mereka tak akan meratap atau menolak keputusan yang sudah digariskan oleh Allah Azza Wa Jalla itu. Karena merasa bahwa segala sesuatu adalah milik Allah Ta`ala serta akan kembali pula kepada-Nya tak terkecuali dirinya, maka keluarga ahli ma�rifat akan lebih cepat pulih dari suasana duka cita yang mendalam.

Kema�rifatan Sebagai Solusi
Untuk mencapai maqam keluarga sakinah, terdapat berbagai problema yang senantiasa merintangi terwujudnya iklim atau kondisi ideal tersebut. Agar problem tersebut tidak menjadi pelik atau menjadi hambatan besar, maka mau tak mau pribadi para anggota keluarga harus dididik menjadi ahli ma`rifat.

Proses belajar, pengamalan praktikal, dakwah lisan/ bil lisan dan kesabaran dalam mencapai derajat kema'rifatan akan melahirkan pribadi-pribadi dengan sifat-sifat terpuji. Seandainya berkumpul sifat-sifat terpuji dalam diri kita dan seluruh anggota keluarga, Insya Allah, keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah akan terwujud dalam perikehidupan keluarga kita. Wallahu a`lam bish shawab.

/@cwi

pengunjung membaca ini juga:



0 komentar:

Posting Komentar


Gabung bersama kami

About Me

admin jg menerima pelayanan jasa

admin jg menerima pelayanan jasa
Jasa arsitek rumah; desain arsitek / desain rumah, gambar denah rumah, bangun rumah baru, renovasi rumah dan pembangunan mesjid, mushola, ruko, disaign taman, dll. klik gambar utk kontak personal.

Syiar Islam On Twitter

Site info

Kalkulator Zakat Fitrah

  © Syiar islam Intisari Muslim by Dede Suhaya (@putra_f4jar) 2015

Back to TOP  

Share |