Wisata Arkeologi, Melihat Kejayaan Masa Lampau






SH/ Bayu Dwi Mardana
Perawatan situs baru sebatas pada membersihkan sampah dan mencabuti rumput.


Jika ditangani secara sungguh-sungguh bukan tidak mungkin wisata arkeologi akan mendapat tempat di dunia pariwisata. Selama ini wisata arkeologi agaknya hanya bertumpu pada Candi Borobudur. Padahal sebenarnya peninggalan-peninggalan arkeologi di Indonesia sangat banyak jumlah dan ragamnya.

Tidak kurang terdapat 3.000 peninggalan arkeologi yang antara lain berupa bangunan, situs, dan permukiman. Situs adalah sebidang tanah yang (diduga) mengandung benda-benda arkeologi. Peninggalan seperti ini termasuk kategori peninggalan tak bergerak.



Ada lagi yang disebut peninggalan bergerak. Benda-bendanya antara lain alat kerja, alat rumah tangga, fosil, mata uang, keramik, senjata, area, prasasti, dan perhiasan. Biasanya pelestarian benda-benda tak bergerak dilakukan lewat pembangunan taman purbakala atau museum terbuka (museum lapangan). Sementara benda-benda bergerak disimpan di dalam museum.
Menurut Undang-undang Benda Cagar Budaya Nasional 1993, peninggalan arkeologi merupakan salah satu bagian dari monumen. Monumen sendiri terbagi atas tiga jenis. Pertama, benda-benda bergerak maupun tak bergerak yang dibuat oleh tangan manusia, bagian atau kelompok benda-benda dan juga sisa-sisanya yang pokoknya berusia 50 tahun atau memiliki masa langgam sedikit-dikitnya 50 tahun dan dianggap memiliki nilai penting bagi prasejarah, sejarah, dan kesenian. Kedua, benda-benda yang dianggap penting dipandang dari sudut paleo-antropologi. Ketiga, situs yang mempunyai petunjuk kuat bahwa di dalamnya terdapat benda-benda yang dimaksud pada butir pertama dan kedua.

Empat Era
Peninggalan arkeologi termasuk warisan budaya hasil proses sejarah bangsa sepanjang masa. Fungsi peninggalan arkeologi sebagai warisan budaya terbagi menjadi kegiatan ilmiah. Artinya warisan budaya merupakan bukti sejarah dan budaya, sumber sejarah dan budaya, serta objek ilmu pengetahuan sejarah dan budaya. Kemudian dari aspek sosial, ia merupakan cermin sejarah dan budaya untuk mengembangkan dan pembinaan nilai budaya, pendidikan budaya bangsa dan untuk memupuk kepribadian bangsa di bidang kebudayaan dan ketahanan nasional. Terakhir sebagai objek wisata budaya.
Wisata budaya merupakan manifestasi dari sumbangan arkeologi kepada pariwisata. Di Indonesia arkeologi terdiri atas empat bidang spesialisasi berdasarkan masa atau kurun waktu, yakni arkeologi prasejarah, arkeologi klasik, arkeologi Islam, dan arkeologi kolonial. Arkeologi prasejarah berkenaan dengan semua peninggalan prasejarah, yakni masa sebelum dikenalnya sumber tertulis, hingga awal dikenalnya tulisan tertua sekitar abad ke-5 Masehi.
Arkeologi klasik berkenaan dengan semua peninggalan masa kerajaan Hindu dan Budha berkuasa di Indonesia. Masa ini berlangsung dari abad ke-5 hingga akhir kejayaan kerajaan Majapahit sekitar abad ke-15. Arkeologi Islam berkenaan dengan semua peninggalan masa kerajaan/kesultanan Islam. Masa ini berlangsung dari abad ke-15 hingga abad ke-19, saat kemerosotan kerajaan/kesultanan bercorak Islam itu.
Arkeologi kolonial berkenaan dengan semua peninggalan masa kolonial.
Umumnya peninggalan yang tersisa berciri Belanda, Inggris, Portugis, dan Cina. Masa ini berlangsung dari abad ke-16 hingga masa kemerdekaan Indonesia.

Budaya
Di banyak negara popularitas wisata arkeologi sudah demikian tinggi. Di sejumlah negara maju kunjungan ke situs-situs arkeologi ibaratnya bukan lagi merupakan kebutuhan sekunder atau tertier, tetapi premier. Maka tujuan wisata ke negara-negara yang pernah mempunyai kebudayaan tinggi menjadi prioritas utama.
Banyak wisatawan mengunjungi Mesir karena ingin melihat piramida, bangunan raksasa yang spektakuler dan sudah berusia ribuan tahun. Banyak wisatawan berminat ke Amerika Selatan karena ingin menyaksikan peninggalan suku Indian kuno yang sangat fantastis.
Tidak jarang pula para wisatawan mancanegara mengunjungi Yunani dan Italia untuk mengagumi sisa-sisa kebudayaan Yunani purba dan kekaisaran Romawi. Di Asia sasaran utama adalah tembok besar di Cina, berbagai peninggalan purba di Irak, sejumlah bangunan kuno di India, Candi Angkor Wat di Kamboja, dan tentu saja Candi Borobudur.
Bahkan karena memiliki kesadaran sejarah tinggi, banyak negara maju selalu menyelenggarakan archaeological tours ke Asia dan Afrika. Indonesia pernah menjadi tujuan kunjungan mereka.
Objek-objek yang mereka datangi antara lain Candi Borobudur, situs Trowulan, situs Sangiran, situs Banten Lama, dan sejumlah kegiatan ekskavasi.
Kelangsungan wisata arkeologi tidak lepas dari berkembangnya wisata budaya sejak 1979. Dampaknya, arkeologi mulai berbenah diri. Berbagai ekskavasi (penggalian arkeologis), penelitian, dan pemugaran banyak dilakukan demi konsumsi wisatawan. Akibatnya sejumlah situs arkeologi mulai diperhatikan orang.
Ada beberapa hal yang pantas kita tiru dari kunjungan tersebut. Mereka sangat antusias menyaksikan kebudayaan bangsa Indonesia. Mereka pun banyak mengorek keterangan tentang situs-situs tersebut.
Wisata arkeologi bisa menjadi ”primadona” pariwisata di Indonesia asalkan ditangani secara profesional. Dalam pengembangannya wisata arkeologi harus dipadukan dengan jenis-jenis wisata lain, seperti wisata agama. Selama ini wisata agama atau wisata ziarah sudah berjalan lebih dulu.
Banyak wisatawan sering mengunjungi objek-objek arkeologi Islam di Cirebon dan Banten, kelenteng Sampokong di Semarang, dan Candi Mendut di Magelang untuk melaksanakan kegiatan ritual keagamaan.
Kerja sama wisata arkeologi dengan wisata alam, wisata remaja, dan wisata petualangan amat menjanjikan. ltu perlu diperhatikan mengingat objek-objek arkeologi di Gunung Penanggungan (Jawa Timur), Gunung Tampomas (Jawa Barat), dan dataran tinggi Dieng (Jawa Tengah) mulai mendapat tempat.
Adanya wisata arkeologi menguntungkan dua pihak. Pihak arkeologi akan terpacu untuk melakukan penelitian dan pemugaran sebaik mungkin. Sementara masyarakat akan memperoleh informasi sebanyak mungkin. Dengan melihat kejayaan masa lampaunya, maka upaya pelestarian warisan-warisan budaya akan berjalan lebih mudah.
(Djulianto Susantio)

/@cwi

pengunjung membaca ini juga:



0 komentar:

Posting Komentar


Gabung bersama kami

About Me

admin jg menerima pelayanan jasa

admin jg menerima pelayanan jasa
Jasa arsitek rumah; desain arsitek / desain rumah, gambar denah rumah, bangun rumah baru, renovasi rumah dan pembangunan mesjid, mushola, ruko, disaign taman, dll. klik gambar utk kontak personal.

Syiar Islam On Twitter

Site info

Kalkulator Zakat Fitrah

  © Syiar islam Intisari Muslim by Dede Suhaya (@putra_f4jar) 2015

Back to TOP  

Share |